Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siasat Fiskal 2019

image-profil

image-gnews
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) Jerome Powel (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) sebelum mengikuti sesi IMFC Plenary dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 13 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Anis Efizudin
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) Jerome Powel (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) sebelum mengikuti sesi IMFC Plenary dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 13 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Anis Efizudin
Iklan

Ronny P. Sasmita
Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia

Selain menghadapi teanan dari kenaikan suku bunga The Fed, bank sentral Amerika Serikat, ekonomi global tahun depan masih berisiko terperosok ke jurang yang lebih dalam jika perang dagang antara Amerika dan Cina masih berkobar. Amerika telah memberlakukan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal Cina senilai US$ 250 miliar. Tak tinggal diam, Cina pun baru saja membalasnya dengan kebijakan serupa senilai US$ 110 miliar. Tak bisa dihindarkan, perang dagang di antara kedua negara itu, yang telah menjalar ke Jepang, Uni Eropa, Kanada, dan negara-negara lain, melahirkan kecemasan baru perihal berlarut-larutnya pemulihan ekonomi global. Wajar jika Dana Moneter Internasional (IMF) mengoreksi turunnya pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan tahun depan masing-masing dari 3,9 persen menjadi 3,7 persen.

Sialnya, vitalitas domestik Indonesia belakangan ini terlihat kurang energetik. Rupiah tahun depan diperkirakan akan kembali diuji oleh persoalan fundamental ekonomi domestik. Ancaman yang paling nyata adalah defisit neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan (CAD). Pada Januari-Agustus 2018, neraca perdagangan mengalami defisit US$ 4,09 miliar. Padahal, pada periode sama tahun silam, neraca perdagangan menorehkan surplus US$ 9,07 miliar.

Dengan kondisi neraca perdagangan yang defisit, CAD pun tentu akan semakin melebar. CAD, yang hingga kuartal II-2018 mencapai US$ 8,03 miliar, diprediksi membengkak menjadi US$ 25 miliar pada akhir tahun. Bahkan sangat mungkin defisit perdagangan dan CAD tahun depan semakin lebar. Imbasnya, CAD yang membesar akan menjadikan rupiah makin rawan terdepresiasi akibat minimnya suplai dolar Amerika di dalam negeri.

Adapun surplus dagang yang terjadi pada September bukan gambaran yang tepat untuk merepresentasikan perbaikan fundamental ekonomi Indonesia, karena bukan ditopang oleh kenaikan ekspor melainkan pengurangan impor. Membatasi impor tanpa kenaikan ekspor menandakan penurunan kapasitas produksi nasional.

Dalam kondisi itulah rancangan fiskal 2019 ditetapkan. Pemerintah menargetkan pendapatan negara mencapai Rp 2.142,5 triliun, yang meliputi total dari perpajakan Rp 1.781 triliun, dalam Rancangan APBN 2019. Pajak non-migas direncanakan tumbuh 16,6 persen dari target outlook APBN tahun ini atau sebesar Rp 1.510 triliun. Sementara itu, dari kepabeanan diprediksi pendapatan tumbuh 5,6 persen menjadi Rp 208,7 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jokowi mengatakan kalkulasi tersebut sudah sesuai dengan gambaran perekonomian kita saat ini. Namun saya melihat target tersebut sangatlah ambisius sehingga rencana belanja pun terkesan terlalu dipaksakan. Tampaknya, dengan angka ambisius itu pemerintah akhirnya menurunkan proyeksi defisit anggaran pada tahun depan menjadi Rp 297,2 triliun atau setara dengan 1,84 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun ini yang sebesar Rp 325,9 triliun atau 2,19 persen dari PDB.

Dengan kata lain, pemerintah terkesan ingin menutupi peluang penambahan utang tahun depan dengan meningkatkan proyeksi penerimaan yang berakibat penurunan proyeksi defisit, karena beberapa waktu belakangan utang menjadi topik kritik publik. Imbasnya, angka defisit yang direncanakan tentu akan serta-merta mengecil, yang berarti seolah-olah peluang untuk memperbesar kebutuhan utang menjadi mengecil pula.

Namun persoalannya harus juga dilihat secara kontekstual. Rencana itu bagus. Tapi, apakah Indonesia mampu menarik pemerimaan sebesar itu, yakni tumbuh sekitar 15-16 persen, di tengah pertumbuhan ekonomi yang terbilang biasa saja? Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen dan inflasi 4 persen, secara alamiah kemampuan tumbuh dari penerimaan pajak negara hanya 9-10 persen. Kalaupun ada usaha ekstra, itu pun saya kira hanya 1-2 persen, sebagaimana pengalaman selama ini.

Dengan potensi itu, serta-merta peluang melebarnya defisit sebenarnya sangat besar. Saat menjelang akhir tahun, kalau shortfall penerimaan pajak terjadi lagi, defisit akan melebar dan pemerintah mau tak mau akan berutang lagi. Di sinilah persoalannya. Dengan menjadikan penerimaan dan defisit sebagai bagian dari pencitraan di tahun politik, pemerintah sedang mempertaruhkan kredibilitas fiskal Indonesia dengan menginisiasi angka-angka penerimaan negara yang kurang rasional. Harus diingat pula bahwa ajuan fiskal tersebut bisa menjadi proyeksi yang mengecewakan bagi dunia usaha dan pasar di kemudian hari dan akan memperburuk situasi perekonomian nasional.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.