Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Babak Baru Utang Negara

image-profil

image-gnews
Iklan

Haryo Kuncoro
Direktur Riset Socio-Economic & Educational Business Institute

Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk pembiayaan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara memasuki babak baru. Mulai semester kedua 2018, pemerintah mendorong lebih banyak sumber dana dari investor dalam negeri. Pemerintah mematok target porsi SBN berdenominasi rupiah bisa menembus lebih dari 80 persen atas total penerbitan SBN (outstanding).

Langkah pertama diawali dengan mengaktifkan kembali Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan yang pada 2017 sempat dihentikan penerbitannya. Kedua jenis surat berharga ini hanya diperuntukkan bagi investor domestik sehingga bisa berfungsi sebagai katalisator terhadap kepemilikan asing atas SBN.

Dengan nilai investasi SBR dan Sukuk Tabungan sebesar Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar, masyarakat golongan pendapatan menengah berkesempatan ikut dalam pembiayaan pembangunan. Oleh karena itu, SBR dan Sukuk Tabungan menjadi wahana strategis dalam menuju inklusi keuangan pada masa mendatang.

Langkah kedua adalah rencana pemerintah untuk membebaskan pajak penghasilan (PPh) atas bunga instrumen investasi dalam negeri. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2013, tarif PPh bunga dan/atau diskonto obligasi ditetapkan sebesar 15 persen bagi wajib pajak dalam negeri dan badan usaha tetap.

Tarif 15 persen bagi pendapatan pasif dipandang masih tinggi. Sebagai perbandingan, tarif terendah PPh orang pribadi hanya 5 persen dari pendapatan di atas penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Hal ini diduga menjadi penyebab obligasi pemerintah kurang atraktif. Padahal, kehadiran obligasi negara dimaksudkan untuk memperkuat pasar modal dengan mentransformasi masyarakat dari berorientasi-tabungan menuju berorientasi-investasi. Syukur-syukur investor domestik mau membeli obligasi bertenor lebih panjang. Pendalaman pasar keuangan adalah tujuan lain yang akan dibidik.

Hanya, beberapa pertimbangan konseptual di atas agaknya perlu dikaji ulang dalam implementasinya. Faktanya, penaikan porsi SBN untuk investor domestik tidak serta-merta diikuti dengan kenaikan permintaan. Porsi individu di SBN naik sangat tipis, dari 2,68 persen pada akhir Januari menjadi 2,82 persen pada awal September 2018.

Preferensi pemilik dana retail masih mengakumulasi tunai di tengah gejala stagnasi ekonomi. Hasil survei perbankan Bank Indonesia menyebutkan pada kuartal III pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan, khususnya deposito dan giro, akan melambat, sedangkan pertumbuhan tabungan diperkirakan menguat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penjualan Obligasi Ritel Online (Oril) dengan memanfaatkan teknologi informasi juga belum tentu laku. Segmen yang disasar adalah generasi milenial dengan kemampuan ekonomi dan literasi finansial yang belum memadai. Alhasil, kenaikan SBN retail lebih condong sebagai langkah jangka panjang dalam memperkuat basis investor domestik.

Basis investor domestik niscaya akan terbangun jika suku bunga cukup bersaing. Persoalannya, apakah penghapusan PPh bunga mampu menjadi daya tarik bagi investor? Secara teoretis, pembebasan PPh akan menekan suku bunga SBN sehingga imbal hasil yang diterima investor pun menurun.

Kalaupun imbal hasil neto bisa dipertahankan, persoalan tidak berhenti di sini. Tidak adanya tambahan insentif memicu pemilik modal memindahkan dananya ke instrumen finansial lain yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Artinya, arus dana hanya mondar-mandir antar-instrumen alih-alih terjadi kenaikan volume investasi.

Kecenderungan yang sama juga bakal terjadi di SBN non-retail. Potensi perpindahan kepemilikan dari investor individu ke investor institusi tetap terbuka. Bahkan, tidak menutup kemungkinan investor asing membeli instrumen tersebut di pasar sekunder. Efek bumerang pun berlaku. Kinerja SBN non-retail justru terpapar sentimen global.

Bagi pemerintah selaku penerbit SBN, pembebasan PPh bunga SBN sesungguhnya bukan persoalan yang terlalu urgen. Jika PPh bunga SBN tetap dipertahankan, pemerintah akan mendapatkan penerimaan dari PPh bunga SBN tapi beban bunga SBN juga meningkat. Artinya, perolehan pajak dibayarkan akan kembali kepada investor.

Sebaliknya, apabila PPh bunga SBN dihapus, likuiditas pasar keuangan domestik bisa bertambah signifikan lantaran harga SBN menjadi jauh lebih murah. Sayangnya, pemerintah sama sekali tidak mendapatkan penerimaan PPh bunga SBN. Intinya, manfaat penghapusan PPh bunga hanya sebatas pada efisiensi administrasi.

Dengan skema masalah di atas, babak baru utang negara belum sepenuhnya menanggulangi persoalan yang paling hakiki, yakni utang tetaplah harus dibayar. Mitos yang tengah berkembang adalah utang domestik jauh lebih aman daripada utang dari luar negeri. Betulkah demikian?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

35 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.