Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menerjemahkan Indonesia

image-profil

image-gnews
Prasasti pencanganan Gerakan
Prasasti pencanganan Gerakan "Indonesia Speaks English" oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan di Desa Bahasa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 1 Desember 2017. Hani Sutrisno mendirikan Desa Bahasa ini diperuntukkan bagi masyarakat sekitar, karena makin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung di kawasan Borobudur. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

Anton Kurnia
Anggota Komite Buku Nasional

Tanggal 30 September diperingati sebagai Hari Penerjemahan Internasional. Tanggal ini diambil berdasarkan tanggal wafatnya Santo Jerome alias Eusebius Hieronymus (347-420), penerjemah Injil ke bahasa Latin yang hidup 16 abad silam dan dianggap sebagai "pelindung" para penerjemah. Peringatan Hari Penerjemahan Internasional ini mulai dilakukan sejak 1991, yang dipelopori oleh Federasi Penerjemah Internasional (FIT).

Penerjemahan sesungguhnya tak sekadar alih bahasa suatu teks, tapi juga pengalihmaknaan wacana dari satu sistem budaya ke sistem budaya lain. Maka, kerja penerjemahan pada hakikatnya adalah satu bentuk diplomasi budaya sekaligus upaya membangun jembatan antarbudaya. Dengan demikian, kerja penerjemahan tak hanya penting dan perlu, tapi juga amat strategis.

Sosiolog terkemuka Cina, Fei Xiaotong (1910-2005), pernah menulis, "Ketika setiap orang menghargai keindahannya sendiri seraya menghargai keindahan orang lain, harmoni akan dapat dicapai di kolong langit." Untuk menghargai keindahan orang lain itu, kita butuh kesediaan mengenali budaya mereka, menghormati perbedaan, serta memaknai persamaan. Salah satunya bisa dilakukan melalui penerjemahan buku dari satu bahasa ke bahasa lain.

Dalam Indonesia International Book Fair di Balai Sidang Jakarta, September lalu, digelar acara bincang santai "Mendobrak Sekat Bahasa, Menembus Pentas Dunia" di stan Komite Buku Nasional. Acara ini menghadirkan beberapa pembicara, antara lain John H. McGlynn, Eka Kurniawan, dan Kartini Nurdin.

Dalam diskusi itu, mengemuka pentingnya penerjemahan buku-buku karya pengarang Indonesia ke dalam bahasa asing. Sebagai penulis yang karyanya telah diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa, Eka, yang baru saja diumumkan meraih Prince Claus Award dari Kerajaan Belanda, mengatakan penerjemahan karya ke bahasa asing amat diperlukan agar karya seorang penulis bisa dibaca lebih luas. Selain itu, diperlukan lembaga yang menyokong dana penerjemahan, seperti yang dilakukan oleh Komite Buku Nasional melalui program LitRI yang telah berjalan selama tiga tahun dan berhasil mendanai penerjemahan lebih dari 100 buku karya penulis Indonesia ke berbagai bahasa asing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, upaya penerjemahan buku-buku Indonesia di pentas dunia menemukan momen yang tepat dengan penunjukan Indonesia sebagai Negara Fokus Pasar di London Book Fair pada Maret 2019. London Book Fair adalah pekan buku antarbangsa terbesar di dunia setelah Frankfurt Book Fair, tempat Indonesia menjadi Tamu Kehormatan pada 2015.

Seperti dinyatakan John H. McGlynn, penerjemah senior sastra Indonesia ke bahasa Inggris, setelah tampil sebagai Tamu Kehormatan di Frankfurt, mata dunia terbuka terhadap buku-buku karya para penulis Indonesia, termasuk karya sastra. Dalam pameran buku tertua dan terbesar di dunia itu, Indonesia unjuk gigi memperkenalkan kekayaan intelektual dan merebut perhatian internasional. Kita membuka mata dunia bahwa Indonesia juga memiliki buku-buku yang bermutu dan layak disejajarkan dengan karya terbaik lainnya dari berbagai belahan dunia.

Bahkan, menurut data mutakhir Komite Buku Nasional, selama lima tahun terakhir, kita telah berhasil menjual setidaknya 1.100 hak terjemahan buku karya penulis Indonesia dari berbagai genre (fiksi, nonfiksi, buku anak, dan komik) ke berbagai negara dan diterjemahkan ke beragam bahasa. Yang lebih menggembirakan, grafiknya makin meningkat dari tahun ke tahun.

Sementara itu, jika dihitung dengan buku-buku yang diminati dan sedang dipertimbangkan pembelian hak terjemahannya oleh berbagai penerbit asing, dicapai angka 3.200 judul. Itu jelas satu kemajuan yang luar biasa. Apalagi jika diingat bahwa tujuh tahun silam, misalnya, kita bisa dibilang hanya menjadi konsumen di dunia perbukuan antarbangsa.

Dengan prestasi demikian, amat wajar jika Indonesia menarik perhatian dunia. Kehadiran Indonesia sebagai Fokus Pasar di London Book Fair tahun depan tentu akan menjadi angin segar bagi dunia perbukuan dan literasi kita. Diharapkan akan lebih banyak lagi buku karya penulis Indonesia yang dapat diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, diterbitkan oleh penerbit di seantero dunia, serta dibaca dan dimaknai oleh lebih banyak orang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

3 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

7 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

22 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

23 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

43 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

46 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

46 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

52 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

53 hari lalu

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

Berita terkini: Seruan pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan penyelewengan Bansos, gaji Ketua KPU yang terbukti langgar etik meloloskan Gibran.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

53 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.