Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Persekusi Ulama dan Dinasti Al-Saud

image-profil

image-gnews
Iklan

Smith Alhadar
Direktur Eksekutif Institute for Democracy Education

Keluarga Al-Saud berutang budi kepada ulama Wahabi. Pada akhir abad ke-18, Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri Wahabi, berkolaborasi dengan Muhammad al-Saud, nenek moyang keluarga Al-Saud, yang memerintah Kerajaan Arab Saudi saat ini, untuk mendirikan negara Islam yang "ideal". Ulama memegang kekuasaan legislatif, sementara raja menjalankan kekuasaan eksekutif. Kolaborasi ini ternyata efektif menjaga stabilitas Kerajaan Arab Saudi sejak berdiri pada 1932 dan berhasil menciptakan masyarakat muslim paling konservatif di dunia. Namun, sejak Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salam (MBS), penguasa de facto Arab Saudi, melancarkan persekusi terhadap ulama dan dai yang kritis terhadap upaya reformasi sosialnya sejak tahun lalu, kerja sama ulama dan penguasa mulai goyah.

Bulan lalu, pemerintah menahan imam Masjid al-Haram, Syeikh Saleh al-Talib, setelah ceramahnya tentang kewajiban Islam menyuarakan penentangan terhadap kemungkaran di ruang publik. Kendati tidak menyebut keluarga kerajaan, pemerintah memang melonggarkan hukum yang membolehkan perempuan mengemudi kendaraan, bercampur dengan lelaki di ruang publik, dan menghapus sistem perwalian guna mendorong lebih banyak perempuan terlibat dalam aktivitas ekonomi untuk menunjang Visi 2030 Arab Saudi. Tapi ulama memandang hal itu bertentangan dengan Wahabisme.

Penangkapan Talib merupakan yang terakhir dari serangkaian persekusi terhadap ulama dan dai kondang dengan berbagai alasan, termasuk politik. Tahun lalu, Saudi menangkap Salman al-Awdah dan Awad al-Qarni yang punya jutaan pengikut di media sosial karena mengkritik pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar oleh empat negara Arab pimpinan Saudi. Mereka disebut memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, yang ditetapkan sebagai organisasi "teroris" oleh Saudi. Safar al-Hawali ditahan setelah menerbitkan buku yang menyerang MBS dan keluarga kerajaan atas hubungannya dengan Israel. Ia menyebut hal itu sebagai pengkhianatan.

MBS juga menangkap puluhan pangeran sepupunya dengan tuduhan suap, korupsi, dan pencucian uang. Tuduhan ini mengada-ada karena tidak ada raja dan pangeran Saudi, termasuk MBS, yang tidak melakukan korupsi. Korupsi memang sangat sistematis dan endemik di negeri itu. Eksistensinya diketahui dan dilindungi. Tindakan keras MBS tak lain merupakan upaya menyingkirkan para pangeran kaya dan berpengaruh yang berpotensi mengancam kekuasaannya. Apalagi Pangeran Ahmad bin Abdulaziz al-Saud, paman MBS, kini mencari dukungan di Eropa dalam upayanya menentang MBS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MBS juga menangkap perempuan aktivis hak asasi manusia, seperti Samar Badawi. Warga Kanada keturunan Saudi itu adalah saudara Raif Badawi, pegiat hak asasi terkemuka Saudi yang ditahan sejak 2014 karena dituduh melecehkan Islam. Sebagaimana pegiat hak asasi Saudi lainnya, Samar menuntut pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan dan penghapusan sistem perwalian. Perempuan lain yang menjadi korban adalah Israa al-Ghomgham, yang dituntut hukuman mati karena mendokumentasikan demonstrasi-demonstrasi Musim Semi Arab pada 2011.

Namun persekusi-persekusi ini diragukan dapat menghentikan gelombang besar penentangan terhadap pemerintah, meskipun para perempuan aktivis hak asasi yang dituduh melakukan kampanye "fitnah" kehilangan pekerjaan, dikeluarkan dari kampus, ditangkap, dipenjarakan, serta paspor mereka disita.

Upaya menghukum mati ulama dan dai juga merupakan ujian nyata bagi struktur kekuasaan kerajaan. Ulama sejak lama memiliki kekuatan dalam diri mereka berkat popularitas dan pengaruh yang bahkan lebih besar dari MBS. Persekusi terhadap mereka dapat mempengaruhi opini publik terhadap penguasa. Keluarga Al-Saud dapat berkuasa sejauh ini karena senantiasa bergandengan dengan ulama Wahabi. Ketika kolaborasi ini dirusak, dinasti Al-Saud menghadapi bahaya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

44 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

59 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

28 Mei 2024

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.