Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tawuran Brutal Geng Sekolah

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

Tawuran antar-anak sekolah yang terjadi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu dinihari pekan lalu bukan lagi kenakalan remaja biasa. Seorang pelajar tewas dalam kejadian itu. Tawuran tersebut dipicu saling ejek di media sosial. Kedua kelompok akhirnya saling tantang, lalu menentukan waktu dan tempat bertarung. Senjata tajam pun mereka siapkan, termasuk air keras yang digunakan untuk menyiram korban.

Kejadian di Kebayoran Lama itu melibatkan geng Gusdon atau Gusuran Donat, yang anggotanya terdiri atas sejumlah siswa dari Sekolah Menengah Atas Negeri 32 Jakarta Selatan, Madrasah Annajah, dan SMA Moh. Husni Thamrin Tangerang Selatan. Lawan mereka adalah murid SMA Muhammadiyah 15 Jakarta Selatan. Waktu tawuran juga mereka tentukan, yakni malam atau dinihari untuk menghindari polisi.

Kita, dalam hal ini pihak sekolah, orang tua, dan polisi, telah kecolongan. Tawuran selama ini dianggap sebagai kenakalan remaja biasa. Geng yang tumbuh di sekolah-sekolah hanya dipandang sebagai alat untuk mencari jati diri. Kenyataannya, yang mereka lakukan sudah melewati batas.

Sebenarnya, kejahatan remaja seperti yang melibatkan anak sekolah ini bukan hal baru. Di berbagai daerah, perilaku menyimpang ini muncul dengan nama lokal. Di Yogyakarta, misalnya, dikenal dengan sebutan klithih dan di Jawa Barat dengan nama wara-wiri. Bahkan pelaku klithih membuat perencanaan matang, dari membagi tugas, survei lokasi, sampai menyiapkan senjata, sebelum menyerang lawan.

Sayangnya, akar permasalahan ini tidak pernah dicari untuk diselesaikan. Dinas Pendidikan dan polisi baru sibuk ketika ada kejadian yang memakan korban jiwa, tapi tidak pernah ada upaya menuntaskan kasusnya. Sekolah berupaya cuci tangan dan orang tua berusaha menyelamatkan anaknya dari jerat hukum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kejadian di Jakarta Selatan itu, polisi semestinya tidak hanya berfokus pada pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal. Polisi harus mengusut pemicu dari kedua kelompok pelaku tawuran sekaligus menyelesaikannya secara hukum. Pelaku, yang kebanyakan di bawah umur, tetap harus diproses secara hukum meski tidak perlu dijebloskan ke penjara. Mereka harus dibina dengan melibatkan dinas pendidikan, sekolah, dan orang tua.

Polisi, guru, dan orang tua juga perlu lebih aktif melakukan patroli dunia maya. Geng-geng ini biasanya menantang lawan dengan mengunggah tayangan aksi mereka berkeliling kota dengan sepeda motor atau truk seolah-olah memasuki wilayah musuh. Unggahan semacam ini jamak kita jumpai di YouTube.

Pemerintah daerah juga tidak perlu memberlakukan jam malam untuk para pelajar meskipun kebrutalan remaja sudah pada titik rawan. Yang lebih penting sebenarnya adalah kepedulian orang tua terhadap keberadaan anaknya seusai jam sekolah. Kerja sama sekolah dan orang tua menegakkan disiplin dan pengawasan bisa mencegah tawuran antarpelajar. Kerja sama inilah yang harus terus ditingkatkan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

35 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.