Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Christopher Robin Setelah Perang yang Mengoyak

image-profil

Oleh

image-gnews
Film Christopher Robin (Disney)
Film Christopher Robin (Disney)
Iklan

Ketika kalimat 'Deep in the Hundred Acre Woods' ciptaan Richard dan Robert Sherman, maka terbukalah imajinasi kita tentang hutan tempat si kecil Christopher Robin bermain dengan boneka-bonekanya yang ‘hidup’: si keledai bernama Eeyore yang selalu melihat hidup dengan warna kelabu; si Kanga dan anaknya Roo; si Rabbit yang bijak, si Piglet yang penakut; si Tigger, harimau yang super gembira dan selalu meloncat kian kemari seolah tubuhnya terdiri dari per, si Owl, burung hantu yang selalu menengahi pertengkaran. Tetapi, seperti lirik lagu itu, yang terpenting adalah “most of all Winnie-the-Pooh

Winnie-the-Pooh menjadi pusat jagat Christopher Robin, karena dialah binatang mainan  kesayangan putera penulis Inggris A.A Milne yang kemudian diwujudkan dalam cerita buku “When We Were Very Young” (1924)  didukung ilustrasi W.H Shepard. Dua tahun kemudian, kumpulan cerita dan ilustasi Milne dan Shepard dipublikasikan dan meledak di antara keluarga.

Kepopuleran publikasi yang sangat popular karena imajinasi Christopher Robin bersama para binatang mainannya sama seperti imajinasi kita di masa kanak-kanak: mereka seperti kawan yang bernapas dan punya roh serta perasaan yang menemani kita dengan setia, terutama dalam gelap dan saat orang-tua terlalu sibuk untuk menemani. Untuk beberapa saat, saya bahkan membandingkan persahabatan Christopher dan Pooh  sebagaimana Calvin memperlakukan Hobbes, mainan harimau yang dianggap ‘hidup’, meski kartun ciptaan Bill Watterson itu lebih ditujukan untuk pembaca dewasa.

Film Christopher Robin (Disney)

Setelah puluhan kali karya A.A Milne diangkat menjadi film animasi dan tahun lalu  diangkat ke layar lebar tentang bagaimana Milne mencoba menciptakan dunia Pooh dalam film “Good Bye Christopher Robin” (Simon Curtis, 2017), kini Greg Brooker and Mark Steven Johnson menulis sebuah cerita lanjutan. Mereka berdua membayangkan tokoh Christopher Robin dewasa (diperankan dengan baik oleh Ewan McGregor), yang sudah berkeluarga: isterinya Evelyn Robin (Hayley Atwell) senantiasa mengingatkan suaminya agar ingat untuk meluangkan waktu bagi puteri tunggal mereka Madeline (Bronte Carmichael). Christopher yang saat itu bekerja di sebuah perusahaan koper, tengah diterjang kewajiban merampingkan anggaran. Merasa prihatin kemungkinan dia harus memecat beberapa anak-anak buahnya, Christopher siang malam bekerja mencoba menekan anggaran hingga kesempatan untuk berlibur ke rumah masa kecilnya nyaris punah.

Baca Juga:

Nun di Hundred Acre Wood, Winnie-the-Pooh kehilangan kawan-kawannya: Tigger, Eeyore, Kanga dan Roo, Piglet, Owl dan Rabbit. Akhirnya Pooh memutuskan  menyelusup masuk ke dalam pohon masa kecil mereka di Hundred Acre Woods, dan lorong itu membawanya menembus ke London. Begitu saja si beruang mainan itu takjub  melihat keriuhan London, dia bertemu dengan Christopher Robin yang sudah dewasa, berwajah keruh, lelah, dan setengah putus asa di sebuah taman. Tak terbayangkan betapa gembira dan bingungnya Christopher melihat sahabat masa kecilnya itu.

Kita bukan saja menyaksikan dialog antara kedua kawan lama, tetapi bagaimana kita menyaksikan perubahan karakter Christopher Robin dari mata Pooh. Pooh adalah beruang manis penggemar madu yang polos, lurus dan dianggap “berotak kecil di kepala yang besar”  dan mengucapkan hal-hal sederhana seperti : “Orang-orang mengatakan tak berbuat apa-apa , tetapi setiap hari aku tak melakukan apa-apa.” Atau pertanyaan polos “kok dia dikurung dalam penjara?” demikian Pooh melontarkan ketika dia melihat penjual tiket di balik kios.

Tetapi tentu saja Pooh di sini bukan hanya berfungsi sebagai kawan bermain di masa kecil, melainkan dia adalah sebuah jendela dalam diri Christopher agar dia bisa membuka kembali kemanusiaannya. Pooh adalah tokoh yang langka di dalam hidup modern yang nyaris melupakan kebutuhan kita untuk hening sesaat.

Bahwa kemudian Christopher akhirnya kembali bermain bersama kawan-kawan lamanya di Hundred Acre Woods dan berhasil menyelesaikan tugas kantornya berkat ide  Pooh, ini menjadi sebuah keharusan film kanak-kanak, apalagi produksi Disney. Tetapi yang membedakan, film ini sebetulnya mempunyai elemen suram dengan setting setelah Perang Dunia II yang mengubah Christopher Robin. Dia bukan lagi si kecil polos yang kaya imajinasi, melainkan seorang lelaki dewasa yang sudah mengalami luka jiwa dan raga dan tergesek asap dan mesiu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itulah sebabnya film ini, meski berangkat dari sebuah kenangan masa kanak-kanak, juga sebuah cerita keluarga yang bisa dinikmati oleh penonton dewasa. Lucu, hangat sekaligus menyentuh dan mengharukan.

CHRISTOPHER ROBIN

Sutradara: Marc Forster

Skenario: Alex Ross Perry, Tom McCarthy, Allison Schroeder

Berdasarkan tokoh-tokoh ciptaan  A.A Milne dan E.H Shepard dalam buku Winnie-the-Pooh

Pemain: Ewan McGregor, Hayley Atwell, Bronte Carmichael

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


18 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

44 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.