Kali ini, Mission Impossible dimulai dengan sebuah mimpi buruk.
Ethan Hunt (Tom Cruise ) bermimpi tentang Julia, (bekas) isterinya dan dia mengucapkan sumpah setia di bawah naungan sebuah pohon rindang di hadapan Solomon Lane (Sean Harris). Inilah psikopat, ekstremis, pembunuh berdarah dingin yang berhasil ditangkap tim Ethan pada episode Mission: Impossible- Rogue Nation sebelumnya. Ethan terbangun. Dan untuk kali pertama kita menyaksikan Ethan Hunt dilanda rasa takut, khawatir, dan emosional karena merasa Julia yang sangat dicintainya ada dalam bahaya.
Pada episode Mission: Impossible - Fallout Tom Cruise beraksi kembali sesuai formula yang sudah dia gariskan sejak kali pertama dia dan timnya memutuskan untuk mengangkat serial televisi ciptaan Bruce Geller (1966-1973) ke layar lebar menjadi Mission:Impossible (1996, Brian de Palma). Segera saja pemirsa bisa menangkap perbedaan besar antara kreasi Geller yang memperlakukan serialnya sebagai bangunan cerita yang diisi ensemble cast (sebuah film yang tokoh-tokohnya sama pentingnya dan terlibat dalam jumlah adegan yang sama banyaknya); sementara dalam film-film versi produksi Tom Cruise yang juga berperan sebagai salah satu produser, Ethan Hunt adalah pusat dari jagat ini, sedangkan timnya yang sering kali berganti-ganti pada setiap episode baru kecuali tokoh Luther Stickell (Ving Rhames) yang karismatik, penuh humor, dan yang paling memahami kehidupan pribadi Ethan Hunt.
Hal lain yang juga dipertahankan adalah theme music serial TV komposisi Lalo Schifrin yang kemudian untuk film-film Tom Cruise di tahun 1996 diaransemen dua anggota U2 Adam Clayton dan Larry Mullen Jr. Ucapan dari ‘bos IMF’ yang bergerak bak bayang-bayang memberi deskripsi musuh baru yang perlu ditanggulangi saat itu dan memberikan ‘kebebasan’ “should you choose to accept this mission”, dan Ethan Hunt selalu menerima tugas yang mustahil itu.
Kemustahilan itu semakin lama pada setiap episode semakin gila dan lebih dari kata ‘impossible’ karena Ethan Hunt sudah hampir melebihi superhero. Hunt mampu berenang tanpa bantuan pernapasan atau melompati gedung pencakar langit atau ya seperti biasa: bergelantungan di kaki helikopter, berlari dan berlari secepat angin atau berkejar-kejaran dengan si penjahat dengan mengendarai motor atau mobil. Pendeknya: isi Mission Impossible versi film Tom Cruise bukan sekelompok agen rahasia IMF yang mencoba menyiasati penjahat dengan teknologi dan akal muslihat, melainkan dengan berbagai kegilaan laga dibantu kecanggihan teknologi megah–untuk beberapa episode terakhir peran ini diserahkan pada Benji Dunn (Simon Pegg) sekaligus menjadi ahli membuat topeng karet –satu-satunya aksi IMF yang menggunakan siasat dan bukan otot—dan sebagai comical relief saat Ethan Hunt sedang migren jika tugasnya muskil.
Kali ini, Ethan Hunt bergerak berdasarkan sebuah insting tentang Solomon Lane. Apa yang menyelinap ke dalam mimpinya ternyata benar belaka. Dua tahun setelah Lane tertangkap, sisa anggota perkumpulan The Syndicate telah berubah menjadi kelompok teroris bernama The Apostles. Hawke mendengar bahwa anggota kelompok ini, seorang ekstremis bernama John Lark, berniat membeli tiga tabung plutonium yang kela digunakan untuk menghancurkan dunia. Musuh IMF memang orang-orang nggilani seperti ini, jadi tak perlu menggeleng-gelengkan kepala.
Tugas Ethan Hunt dan timnya tentu saja merebut ketiga plutonium itu. Dalam upaya pertama, Hunt gagal karena dia memilih menyelamatkan Luther yang tertangkap pihak si jahat. Karena kegagalan pertama, Direktur CIA Erica Sloane (Angela Bassett) memerintahkan Hunt untuk didampingi agen khusus August Walker (Henry Cavill) yang juga dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin. “Dia ada di sini untuk membunuhmu kalau kau melenceng dari tugas,” kata pimpinan IMF Alex Hunley (Alex Baldwin) mengingatkan.
Upaya perebutan tiga plutonium inilah yang ’mpossible’. Ini bukan sekedar seperti merebut dokumen penting atau senjata biasa, melainkan plutonium yang bakal bisa menghancurkan dunia. Sudah bisa ditebak, Hunt dan timnya harus melalui berbagai jalan berliku. Ada pialang senjata bernama Alanna Mitsopolis alias White Widow (Vanessa Kirby) yang membuat upaya itu semakin sulit. Belum lagi Ilsa Faust (Rebecca Ferguson), mantan agen MI6 yang juga punya kepentingan.
Tetapi plot yang terlalu berliku ini biasanya tak dipersoalkan oleh penonton film Mission:Impossible karena yang selalu ditunggu adalah aksi laga yang Cruise yang pasti semakin gila-gilaan. Dalam film ini, Tom Cruise menggebrak London dan Paris (dia terkenal selalu ingin melakukan sendiri semua adegan laga yang paling berbahaya sekalipun). Ada adegan Ethan Hunt melompat dari atap gedung yang satu ke atap gedung lain yang jaraknya cukup jauh; belum lagi adegan helicopter yang menyusul masuk di atara dua tebing yang sempit di Kashmir. Toh yang menarik tetap adegan perkelahian dua lawan satu di toilet lelaki: Walker dan Hunt melawan seseorang yang mereka curigai sebagai pembeli plutonium. Perkelahian yang cukup lama dan menghancurkan seluruh kamar mandi itu didesain dengan koreografi yang teliti dan penuh perhitungan.
Bagian lain yang justru menarik adalah pertemuan Ethan Hunt dan Julia Meade (Michelle Monaghan) yang masih dia cintai itu. Mungkin ini satu dari sedikit film Mission: Impossible yang memperlihatkan emosi Ethan Hunt lebih jauh.
Para penonton sudah mulai merasa film-film Mission: Impossible sudah terlalu formulaik, tetapi film ini masih terus menerus laku keras baik di AS maupun secara internasional sehingga tampaknya Ethan Hunt masih akan terus berlari dan berlari mengejar penjahat manapun dan menyelamatkan dunia.
MISSION: IMPOSSIBLE – FALLOUT
Sutradara: Christopher McQuarrie
Skenario: Christopher McQuarrie
Pemain: Tom Cruise, Henry Cavill, Rebecca Ferguson, Ving Rhames, Simon Pegg, Alec Baldwin, Sean Harris, Angela Bassett, Vanessa Kirby, Michelle Monaghan, Wes Bentley.