Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Perang Dagang Biasa

Oleh

image-gnews
Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad, 5 Agustus 2018. Selain bersama Menteri Retno, Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Adek Berry/Pool via REUTERS
Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad, 5 Agustus 2018. Selain bersama Menteri Retno, Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Adek Berry/Pool via REUTERS
Iklan

INDONESIA tak boleh main-main menghadapi ancaman pemerintah Amerika Serikat. Bukan hanya soal tuntutan perdagangan pemerintah Donald Trump melalui Badan Perdagangan Dunia (WTO), tapi juga perihal ancaman penghapusan fasilitas keringanan bea masuk impor atau generalized system of preferences (GSP).

Tiga tahun lalu, Amerika Serikat dan Selandia Baru mengadukan Indonesia ke WTO karena dianggap mengeluarkan kebijakan restriktif dalam importasi produk hortikultura serta hewan dan produk hewan dari dua negara. Pada 22 Desember 2016, panel sengketa mengumumkan bahwa 18 tindakan (measures) Indonesia itu tak sejalan dengan prinsip WTO dan meminta Indonesia agar mencabut kebijakannya.

Indonesia jelas keliru karena belum memenuhi kewajiban yang ditetapkan WTO sampai batas waktu tahap pertama 22 Juli lalu. Amerika meradang dan meminta otoritas dari Badan Penyelesaian Sengketa WTO menunda pemberian konsesi tarif kepada Indonesia terkait dengan sengketa yang diadukan Amerika itu. Amerika juga meminta Indonesia membayar retaliasi sebesar US$ 350 juta atau hampir Rp 5 triliun.

Bersamaan dengan itu, Amerika juga mengancam akan mencabut fasilitas GSP yang mereka berikan kepada Indonesia untuk 124 produknya. Jika fasilitas itu dicabut, Indonesia harus membayar bea masuk atau pungutan lain sebesar US$ 1,95 miliar atau hampir Rp 28 triliun. Fasilitas berupa pelonggaran aturan perdagangan yang diizinkan WTO ini diberikan Amerika kepada 112 negara berkembang untuk sekitar 5.000 item barang ekspor.

Fasilitas itulah yang kini hendak dihapuskan oleh pemerintah Trump terutama untuk dua negara: India dan Indonesia. Amerika menilai surplus kedua negara sudah terlalu besar. Penghapusan ini merupakan strategi perang dagang yang dilancarkan Trump, terutama terhadap Cina. Pada 2017, surplus Indonesia terhadap Amerika mencapai US$ 9,7 miliar atau sekitar Rp 139 triliun. Proporsi surplus ini terhadap total surplus perdagangan nonmigas Indonesia pada 2017 mencapai 46 persen. Lebih dari sekadar alasan surplus perdagangan, ancaman penghapusan fasilitas GSP merupakan reaksi Amerika terhadap kebijakan restriktif Indonesia yang dipersoalkan ke WTO tadi.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amerika merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, selain Cina dan Jepang. Ekspor Indonesia ke Amerika terbesar kedua setelah ke Cina. Tahun lalu, Indonesia mengirim pelbagai barang atau produk ke Amerika senilai US$ 17 miliar atau sekitar Rp 240 triliun, sementara nilai barang yang dikirim Amerika ke Indonesia tak sampai separuhnya. Jelaslah bahwa perdagangan Indonesia dengan Amerika amat menguntungkan.

Masalahnya, pemerintah terkesan tak kompak menghadapi masalah yang berat ini. Ketika Kementerian Perdagangan melobi Amerika, Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang justru dapat memancing persoalan. Misalnya, Kementerian Pertanian membuka keran impor apel dari Amerika justru ketika negara itu sedang tidak panen, lalu menutupnya saat panen.

Kekompakan antardepartemen ini sangat diperlukan karena banyak hal yang harus diubah untuk mengikuti putusan Panel Sengketa WTO. Banyak aturan dagang, bahkan sampai level undang-undang, yang harus mengakomodasi putusan WTO. Ini bukan persoalan ecek-ecek: yang tengah dipersoalkan Amerika bukan hanya apel, melainkan juga kedelai, jeruk, hingga alat pembayaran, seperti kartu Visa dan Mastercard.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

20 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


22 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

28 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

32 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

47 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

48 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.