Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sembahyang Tisna

image-profil

Oleh

image-gnews
Seorang pria melihat lukisan seniman Prancis, Matisse,
Seorang pria melihat lukisan seniman Prancis, Matisse, "The Dance", di Palace Square, St. Petersburg, Rusia, 12 Juli 2018. REUTERS/Henry Romero
Iklan

Seni itu doa. Seni itu takbir. Seni itu jeprut. Di masa ketika agama dipersempit jadi hukumhukum, dan doa berubah jadi usaha menghimpun pahala, dan takbir bukan lagi sebagai ekspresi terpesona, keseniansetidaknya dalam diri perupa Tisna Sanjayamemulihkan rasa syukur dalam hidup, kepada hidup, yang tak selamanya terangbenderang.

Tisna dikenal sebagai seniman grafis dengan teknik etsa: sebuah teknik yang prosesnya mungkin bisa disejajarkan dengan pembuatan batik. Seperti pada batik, etsa tak sekaligus menampilkan gambar yang kita bikin; ada tahaptahap yang harus ditempuh. Dan seperti pada batik, etsa bertolak dari garis, bukan sapuan kuas, termasuk dalam membentuk chiaroscuro, kontras gelapterang seperti dalam karya Rembrandt. Beriburibu garis bisa diguratkan untuk membuat rupa tertentu, tapi, seperti seorang pembatik, seorang seniman etsa terbiasa dengan yang tak terduga dari karyanya sendiri. Baru di akhir proses, setelah dicetak, hasilnya akan kelihatanmungkin tak seperti yang diperkirakan.

Saya kira itu yang mendekatkan Tisna dengan etsa: asyik dengan yang tak terduga. Banyak sekali dalam karyanya yang tak dikendalikan rancangan: ada kerumitan, keganjilan, khaos, meskipun kemudian menghasilkan kesan selaras. Yang"indah", jika kata ini masih bisa kita pakai, adalah yang tampil selalu sebagai sur­prise, beda dan bebas. Tak ada klise. Tak ada repetisi. Karya grafis berulang kali dicetak, tapi tiap tindasannya membawa perbedaan, seakanakan tampil buat pertama kalinya, seakanakan diekspresikan secara baru,"seperti zikir", kata Tisna. Karya seni adalah proses terpukau dan memukau yang tak kunjung berhenti.

Bagi Tisna, itu sumber rasa syukur. Doanya bukan meminta pahala, karena ia merasakan limpahan karunia, melainkan menghubungkan diri dengan yang telah menyediakan karunia. Takbirnya bukan untuk memobilisasi orang ramai, melainkan ungkapan terpesona kepada yang ada dan Yang Menghadirkan Ada. Hidup ditempuhnya bukan dalam bentuk yang telah jelas awal dan arahnya. Hidup dialaminya sebagai yang terbuka, digeluti dengan ikhlas, tanpa sikap a priori. Hidup adalah jeprut, sepatah kata Sunda yang tak bisa diterjemahkan, untuk menggambarkan suatu sikap yang tak ingin menyelesaikan percakapan yang berteletele tentang makna, percakapan yang tak mau mengakui bahwa kita sebenarnya culun, tak tahu mau ke mana, dari mana, dan untuk apa.

Pada saat yang sama, hidup yang terbuka mendiami bumi secara puitis.

Puisi adalah energi yang datang dari matahari, angin, tetumbuhan, air, anakanak yang tersenyum dan menangis, minuman dan makanan yang diserap. Kehidupan seharihari adalah puisi, sastra yang ditulis di alam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari sini kita bisa mengerti kenapa karya seni Tisna meluasbukan dalam arti ekspansif, melainkan dalam arti tak berdinding. Aksen ruang perupa ini menampakkan dirinya bukan dalam wujud geometris, melainkan dalam gerak ke pelbagai penjuru. Sang perupa etsa juga seorang pemain teater, dan pemain teater ini juga orang yang bergumul dengan persoalan sosialpolitikkhususnya soalsoal lingkungan. Tisna bekerja dalam kesunyian studio, melahirkan terang dari kegelapan asam dan tinta, tapi ia juga turun ke jalan untuk memprotes taman kota yang terancam.

Hidup baginya tak dibingkai. Hidup yang terbingkai, Gestell, dalam pengertian Heidegger, hanya cocok untuk kebutuhan mesin dan ilmuilmu. Alam diukur, diuji, dipakai. Sungai Citarum hanya diperlakukan sebagai pelengkap proses industritempat yang murah untuk membuang limbah.

Tapi bagi yang memandang hidup sebagai kediaman yang puitis, Citarum adalah sesuatu yang lebih: suara arusnya, gerak ombaknya, cahaya yang jatuh di airnya, keakrabannya dengan pohon dan rumpun sepanjang tebingbahkan halhal lain yang tak kasatmata. Kita bisa menghargai dan merawat semua ini jika kita tak membentuk bingkai, tak menguasainya, tapi mengikhlaskannya, menyambutnya dengan Gelassenheit.

Dalam sikap itulah seni Tisna menyongsong keanekaragaman, yang sepele, yang serius, yang lucu, yang spiritual, yang sensual. Karya Tisna Sanjaya adalah karya Si Kabayan, seperti"the Fool" dalam King Lear Shakespeare: komikal, kocak, sembarangan ngomong, tapi di celahcelahnya selalu terlintas kearifan. Si Kabayan adalah antitesis bagi para pengkhotbah agama yang gemuruh tegas karena merasa telah menemukan Kebenaran. Si Kabayan juga antitesis para penguasa yang mengira sanggup mengendalikan keadaan dan perubahan, juga perancang dunia yang berasumsi bahwa yang ada harus bisa diterjemahkan dalam data.

Dalam esainya yang perseptif,"Sembahyang Tisna", kurator Hendro Wiyanto memakai istilah"gnostik" bagi karya dan aktivisme Tisna Sanjaya: di dalamnya ada pengakuan bahwa hidup mengandung banyak hal yang tak tersentuh akal yang ingin memperalatnya. Tapi justru itu Tisna mengakui adanya rahmat.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

24 menit lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

20 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


22 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

28 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

32 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

48 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

48 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.