Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kali Item

image-profil

Oleh

image-gnews
Foto aerial Wisma Atlet Kemayoran di dekat Kali Item di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018. Menjelang pelaksanaan Asian Games 2018, sebagai salah satu tempat penyelenggaraannya, Kota Jakarta terus berbenah dan mempercantik diri. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Foto aerial Wisma Atlet Kemayoran di dekat Kali Item di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018. Menjelang pelaksanaan Asian Games 2018, sebagai salah satu tempat penyelenggaraannya, Kota Jakarta terus berbenah dan mempercantik diri. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Iklan

Toriq Hadad

Jangan coba cari Kali Item di peta Jakarta. Tidak akan ketemu. Jangan juga bertanya kepada Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno. Dia pasti menolak menjawab. Sandiaga akan bilang begini, "Jangan lagi panggil Kali Item, panggil Kali Sentiong."

Bagi Sandiaga, penyebutan nama kali atau nama orang sama saja, itu seperti doa. "Kalau terus disebut Kali Item, ya dia akan item terus." Coba mulai sekarang dipanggil Kali Bersih, siapa tahu menjelang Asian Games "resep" Sandiaga terbukti benar.

Kali Item, eh, Kali Sentiong ini letaknya di dekat Wisma Atlet Asian Games 2018 di Kemayoran. Lantaran airnya hitam, juga alirannya tersendat, kali kecil itu mengeluarkan bau busuk menusuk. Tidak terbayangkan seandainya para atlet top Asia itu harus hidup dengan bau busuk begitu selama dua minggu. Kalau sampai terjadi, itu jelas kampanye buruk untuk Jakarta yang sudah bersolek dengan anggaran lebih Rp 6,5 triliun itu.

Ternyata sulit sekali mencari solusi yang jernih, untuk kali yang lebih tepat disebut peceren besar berukuran 20 x 685 meter itu. Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan kali itu item sejak bertahun-tahun lalu karena pengelola Jakarta yang dulu tidak memperhatikannya, itu warisan masa lalu. Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kontan membalas dengan mengatakan gubernur lama sudah maksimal membersihkan kali itu. Tentu saja Edi Marsudi, politikus PDI Perjuangan itu, perlu membela Ahok, gubernur lama yang diusung partainya.

Baca Juga:

Harap maklum, buntut pertarungan pilkada Jakarta tahun lalu rupanya masih terbawa-bawa sampai ke Kali Item. Semua urusan masih disangkutpautkan dengan pertarungan Anies Baswedan versus Ahok. Apa pun yang dilakukan atas kali itu akhirnya disoroti dengan angle persaingan politik kubu pengusung Anies dan pembela Ahok.

Pemasangan waring atau jaring hitam, misalnya. Anies yakin jaring itu bisa mengurangi bau. Tapi kubu yang "anti" menyebut "kerudung hitam" itu sia-sia. Kalau kacamata politik ditinggalkan sebentar, dan pendapat ahli didengar, mungkin solusi yang datang akan lebih jernih. Beberapa ahli yakin bahwa solusi untuk Kali Item adalah membuat airnya mengalir. Air yang mengalir membuat oksigen lebih banyak terlarut dalam air. Oksigen menumbuhkan makhluk mikro yang menguraikan zat pencemar. Proses oksidasi terjadi, zat organik di sungai diuraikan menjadi air dan karbon dioksida. Singkatnya, jika air kali mengalir, baunya akan hilang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upaya "normal" itu barangkali makan waktu. Sedangkan pembukaan Asian Games tinggal 20 hari lagi. Maka jalan pintas perlu dicari, apalagi pemasangan waring kabarnya kurang efektif. Kementerian Pekerjaan Umum sedang mencoba mendorong aliran Kali Item ke Kali Sunter dengan pompa. Teknik flushing alias penggelontoran ini diharapkan bisa mengusir bau. Paling tidak untuk sementara waktu.

Jalan pintas lain juga dicoba untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara Jakarta: menutup sebagian pintu tol. Sandiaga Uno yakin usaha ini akan membuat atlet lari maraton yang menempuh jalur Sudirman-Thamrin-Harmoni lebih nyaman bertanding. Satu usaha yang memang perlu.

Para atlet Asian Games barangkali akan selamat dari bau busuk Kali Item atau polusi udara Jakarta. Tapi semestinya upaya baik ini juga dipikirkan untuk warga Jakarta, "tuan rumah" Ibu Kota, setelah pesta olahraga mahal itu selesai.

Dari keruhnya Kali Item kita mesti belajar:

betapa sulitnya mencari solusi yang jernih, terutama kalau semua urusan diseret-seret ke kanal politik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


18 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

43 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.