Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisruh Tiket Baru Commuter Line

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Calon penumpang menunjukkan tiket kertas di Stasiun Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, 23 Juli 2018. PT Kereta Commuter Indonesia menyatakan transaksi tiket KRL di 79 stasiun mulai 23 Juli 2018 untuk sementara menggunakan tiket kertas seharga Rp 3.000 sebagai bentuk mitigasi untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL selama proses pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik. ANTARA
Calon penumpang menunjukkan tiket kertas di Stasiun Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, 23 Juli 2018. PT Kereta Commuter Indonesia menyatakan transaksi tiket KRL di 79 stasiun mulai 23 Juli 2018 untuk sementara menggunakan tiket kertas seharga Rp 3.000 sebagai bentuk mitigasi untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL selama proses pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik. ANTARA
Iklan

Penumpukan dan kisruh penumpang di sebagian besar stasiun yang melayani kereta komuter di Jabotabek, kemarin, menunjukkan bahwa perencanaan perubahan sistem tiket elektronik PT Kereta Commuter Indonesia sama sekali tak matang. Penyelesaian meleset dari target, sosialisasi pembaruan dan pemeliharaan sistem e-ticketing pun tak berjalan baik.

Tiket kertas kembali dipakai sebagai tiket sementara. Akibatnya, antrean penumpang yang hendak berangkat ke kantor pada pagi hari membeludak di 79 stasiun. Tidak hanya di depan loket, tapi juga di 760 gate elektronik dan di dalam peron tunggu stasiun. Penumpang saling dorong. Bahkan, di sejumlah stasiun, terjadi kekacauan sehingga petugas terpaksa membuka gerbang masuk.

Pembaruan sistem tentu hal yang bagus. Sistem tiket elektronik kereta rel listrik commuter line sudah berumur lima tahun. Cip-cip di kartu, terutama yang berkode "1001", sudah mulai usang. Sistem lama, yang hanya bisa melayani sekitar 400 ribu transaksi per hari, dipaksa melayani lebih dari satu juta transaksi. Upgrade tentu diperlukan. Apalagi ada kebutuhan agar kartu itu bisa dipakai untuk moda transportasi lain.

Maka PT Kereta Commuter Indonesia memperbarui sistem di loket, 760 gate elektronik, dan 233 vending machine. Kartu Multi-Trip yang lama ditarik, Tiket Harian Berjaminan diganti. Sistem baru juga mesti bisa merespons penggunaan uang elektronik berbagai bank. Tapi proyek ini tak disertai sosialisasi yang cukup. Buktinya, masih banyak penumpang yang tak tahu ada pembaruan dan pemeliharaan sistem.

Situasi ini sangat berbeda dengan pembaruan sistem pada 1 Juli 2013. Saat itu penumpang masih menggunakan karcis kertas sejak Jepang memberikan hibah 72 gerbong kereta rel listrik pada 2000. PT Kereta Api Jabodetabek memerlukan sosialisasi yang panjang untuk menerapkan kartu uang elektronik. Dari memberi tahu siapa vendor penyedia sistem tiket yang baru, bagaimana membeli kartu berlangganan, sampai membangun ketertiban penumpang dalam sistem baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kerunyaman terjadi ketika target penyelesaian perubahan pada Minggu lalu bergeser. PT Kereta Commuter Indonesia pun buru-buru meminta penumpang datang ke stasiun lebih pagi dan menyiapkan uang pas. Mereka menyiapkan tiket kertas yang dijual seharga Rp 3.000. Untungnya, di beberapa stasiun, petugas menyediakan surat keterlambatan bekerja bagi penumpang yang membutuhkan.

Ratusan ribu penumpang dari pinggiran Jakarta jelas tak bisa dibendung dengan sistem ala kadarnya itu. Jumlah loket terbatas, petugas masih pula menyobek kertas di gate masuk. Ini kembali ke sistem 1990-2000-an, tapi dengan jumlah penumpang yang masif. Tak ada cara lain sekarang kecuali mempercepat penyelesaian pembaruan sistem itu.

Memang, sistem yang baru sudah bisa digunakan di sebagian stasiun di Jakarta. Tapi sistem di vending machine belum berubah. PT Kereta Commuter Indonesia perlu segera merampungkan perubahan dan meminta maaf kepada para penumpang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

35 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.