Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bencana Enam Ruas Tol

Oleh

image-gnews
Polusi udara di Jakarta dengan tingkat pencemaran yang berbahaya. Pada tanggal 16 Mei 2018, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Jakarta berada di posisi pertama dalam indeks kualitas udara terburuk di dunia. Pemerintah juga menerapkan pembatasan lalu lintas dalam upaya memperbaiki kualitas udara.
Polusi udara di Jakarta dengan tingkat pencemaran yang berbahaya. Pada tanggal 16 Mei 2018, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Jakarta berada di posisi pertama dalam indeks kualitas udara terburuk di dunia. Pemerintah juga menerapkan pembatasan lalu lintas dalam upaya memperbaiki kualitas udara.
Iklan

Elisa Sutanudjaja
Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies

Jika kita membuka salah satu aplikasi yang berfungsi mengukur tingkat pencemaran udara, kita akan mendapati bahwa Jakarta kerap berada di peringkat tiga besar, yaitu "Tidak Sehat". Jika ada pemeringkatan soal kota termacet di dunia, Jakarta pun sudah pasti masuk daftar atas. Kedua peringkat ini bukan prestasi yang membanggakan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta menyatakan bahwa pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota akan dilanjutkan ke rute Sunter-Semanan. Terlepas dari janji politik Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat pemilihan Gubernur DKI, sesungguhnya enam ruas tol itu tidak akan membuat Jakarta keluar dari peringkat buruk di atas. Mengapa?

Bukan sekali ini saja ada kepala daerah DKI menjanjikan pembatalan enam ruas tol. Saat Joko Widodo berkampanye dalam pemilihan Gubernur DKI 2012, beliau juga menjanjikan hal yang sama. Bahkan, saat Jokowi menjadi presiden, enam ruas tol itu menjadi Proyek Strategis Nasional 2016.

Masuknya ruas tol tersebut sebagai Proyek Strategis Nasional juga merupakan bentuk ketidakjelasan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan agenda perubahan iklim. Indonesia dalam Kesepakatan Paris berkomitmen mengurangi emisi hingga 29 persen pada 2030 dan bahkan kesepakatan itu sudah diratifikasi. Adapun DKI berkomitmen mengurangi 30 persen emisi pada 2030, seperti tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2018-2022.

Transportasi adalah salah satu penyumbang emisi terbesar, terutama di kawasan perkotaan. Mengapa pemerintah pusat maupun daerah seakan seia-sekata untuk mencederai komitmen tersebut?

Enam ruas tol tersebut akan melayang sepanjang 69,7 km di atas Semanan-Sunter, Sunter-Pulogadung, Duri Pulo-Kampung Melayu, Kampung Melayu-Kemayoran, Ulujami-Tanah Abang, dan Pasar Minggu-Casablanca. Sebagian besar deretan kolomnya akan berdiri di atas berbagai fasilitas dan infrastruktur publik, termasuk bantaran rel kereta api, Kanal Banjir Barat, jalan raya, hingga koridor Transjakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proses pembangunannya jelas akan mengganggu jalur Transjakarta dan berpotensi besar mengganggu jadwal kereta api Duri-Tangerang. Ketika Transjakarta bersusah-payah mencapai 500 ribu penumpang tiap hari, kini pemerintah DKI seakan-akan mengamini proses kerusakan pelan-pelan Koridor 3 Transjakarta. Enam ruas tol merupakan bentuk privatisasi jalan untuk meraup keuntungan dan berdampak negatif pada publik, tapi 80 persen jalurnya malah bertumpu dan berdiri di atas infrastruktur publik yang dibangun dari pajak rakyat.

Jalan baru akan mendorong penggunaan kendaraan bermotor dan bahkan, untuk kasus tol, akan mendorong penggunaan mobil. Jakarta adalah kota yang tidak punya strategi jelas untuk mengatasi kemacetan secara menyeluruh dan belum memperbarui pola transportasi makro.

Enam ruas tol itu juga akan menembus masuk dan membelah berbagai nadi kota. Dari Kota Tua kita bisa belajar bahwa setelah Kota Tua terbelah dua karena jalan layang pelabuhan, kualitas kawasan di sekitar jalan layang menurun secara drastis. Hingga kini, berbagai upaya menyatukan Kota Tua sisi utara dan selatan selalu berakhir dengan kegagalan.

Salah satu argumen kedua wakil gubernur, baik Basuki Purnama maupun Sandiaga Uno, adalah ruas tol tersebut penting bagi transportasi logistik. Namun mereka lupa akan ongkos kesehatan yang harus ditanggung masyarakat akibat penambahan polusi, terlebih karena tol tersebut melewati permukiman. Pada 2016 saja, kerugian akibat biaya kesehatan terkait dengan pencemaran udara yang ditanggung rakyat bernilai Rp 51 triliun.

Jalan layang tol tetap saja jalan layang untuk melaju kendaraan pribadi, berbayar, dan tetap berdaya rusak besar. Penambahan lajur transportasi umum hingga rencana fasilitas pembangunan berorientasi transit (TOD) hanyalah dekorasi tanpa guna. Jalan layang berada pada ketinggian minimal 12-25 meter dan tentunya mempersulit pencapaian pengguna dan integrasi dengan moda lain.

Lantas, apakah presiden, gubernur, dan wakil gubernur mau meninggalkan kota yang polutif, macet, berdebu, dan permukiman yang rusak kepada anak-cucu kita?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahaya Radikal Bebas pada Kulit Anak

8 jam lalu

Ilustrasi bayi sedang dikeringkan badannya. (Unsplash/The Honest Company)
Bahaya Radikal Bebas pada Kulit Anak

Radikal bebas seperti asap rokok dan polusi udara dapat menyebabkan bakteri baik di kulit berubah menjadi jahat dan menyerang skin barrier anak.


Pentingnya Makanan Kaya Antioksidan untuk Lawan Radikal Bebas akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah dan sayur. shutterstock.com
Pentingnya Makanan Kaya Antioksidan untuk Lawan Radikal Bebas akibat Polusi Udara

Masyarakat diminta mengonsumsi makanan minuman kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh.


Fakta-fakta Wacana Ganjil Genap 24 jam di Jakarta

4 hari lalu

Petugas kepolisian melarang pengendara mobil berplat nomor genap memasuki Jalan MH Thamrin di kawasan Bundaran Monas, Jakarta, Jumat, 13 Agustus 2021. Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem ganjil genap di delapan ruas jalan di Jakarta pada pukul 06.00-20.00 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Fakta-fakta Wacana Ganjil Genap 24 jam di Jakarta

Ganjil genap 24 jam pernah diusulkan oleh salah satu angggota DPRD DKI Jakarta. Berikut fakta-fakta soal wacana tersebut.


Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Klaim Tol Balikpapan ke Ibu Kota Baru Sudah Rampung 90 Persen

6 hari lalu

Pembangunan Jalan Tol IKN Nusantara Seksi 5A oleh Kementerian PUPR. ANTARA/HO - Kementerian PUPR
Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Klaim Tol Balikpapan ke Ibu Kota Baru Sudah Rampung 90 Persen

Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara sebut jarak tempuh dari Balikpapan ke IKN lewat tol baru bisa lebih singkat


PT PII Berikan Penjaminan Proyek dengan Nilai Investasi Rp 534 Triliun

6 hari lalu

Suasana ruas Jalan Tol Batang-Semarang yang sepi di Jembatan Kalikuto, Batang, Jawa Tengah, Kamis 6 Mei 2021. Di hari pertama penerapan larangan mudik 2021 sejumlah ruas tol Trans Jawa di Jawa Tengah sepi yang didominasi kendaraan angkutan barang. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
PT PII Berikan Penjaminan Proyek dengan Nilai Investasi Rp 534 Triliun

PT PII per Juni 2024 telah memberikan penjaminan untuk sejumlah proyek infrastruktur dan non -nfrastruktur dengan total nilai investasi Rp 534 triliun


Bioetanol Jadi Alternatif Pengganti BBM Bersubsidi, Disebut Rendah Sulfur Mampu Kurangi Polusi Udara

10 hari lalu

PT Pertamina (Persero) telah resmi memasarkan Pertamax Green 95 sejak Senin, 24 Juli 2023. Produk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru itu merupakan hasil pencampuran Pertamax dengan Bioetanol sebesar 5 persen (E5). Perpaduan ini menghasilkan produk baru yang diklaim memiliki Research Octane Number (RON) sebesar 95. TEMPO/Tony Hartawan
Bioetanol Jadi Alternatif Pengganti BBM Bersubsidi, Disebut Rendah Sulfur Mampu Kurangi Polusi Udara

Pemerintah berencana lakukan pembatasan BBM bersubsidi serta mendorong penggunaan bioetanol sebagai alternatif pengganti bensin.


Hutama Karya Akan Naikkan Tarif Tol Binjai - Langsa, Ini Rinciannya

11 hari lalu

PT Hutama Karya (Persero) dalam waktu dekat akan melaksanakan penyesuaian dan penetapan tarif di kedua Jalan Tol Binjai-Langsa seksi 1 Binjai-Stabat dan Seksi 2 Stabat-Tanjung Pura (ANTARA/HO)
Hutama Karya Akan Naikkan Tarif Tol Binjai - Langsa, Ini Rinciannya

Hutama Karya akan menaikkan dan menetapkan tarif Jalan Tol Binjai - Langsa seksi 1 Binjai - Stabat dan Seksi 2 Stabat - Tanjung Pura. Ini rinciannya.


Jalan Tol Kutepat Penghubung Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat Segera Beroperasi

12 hari lalu

PT Hamawas selesai melaksanakan serangkaian ULF di dua ruas Jalan Tol Kutepat ruas Indrapura-Kualatanjung (Seksi 2) dan ruas Tebingtinggi-Serbelawan-Sinaksak (Seksi 3 dan 4). TEMPO/Mei Leandha
Jalan Tol Kutepat Penghubung Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat Segera Beroperasi

Hamawas melaksanakan serangkaian Uji Laik Fungsi (ULF) di dua ruas Jalan Tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat.


Dampak Polusi Udara Jangka Pendek dan Panjang Bagi Kesehatan

16 hari lalu

Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Dampak Polusi Udara Jangka Pendek dan Panjang Bagi Kesehatan

Dampak polusi udara terhadap kesehatan fisik maupun mental manusia dapat dibagi menjadi dua yaitu jangka pendek dan panjang.


Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Jasa Marga: Dua Lajur Sudah Dibuka, Mulai Bisa Dilalui

16 hari lalu

Kendaraan melintasi Jembatan Cikubang di Jalan Tol Cipularang KM 110, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat, 26 Mei 2023. Pemerintah berencana untuk menaikan tarif pada ruas Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi guna pemenuhan standar pelayanan minimal serta peningkatan layanan di ruas jalan tol tersebut. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Jasa Marga: Dua Lajur Sudah Dibuka, Mulai Bisa Dilalui

Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 85+600 arah Jakarta, Rabu, 10 Juli 2024, pukul 15.20 WIB.