Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Transfer Politikus

Oleh

image-gnews
Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Iklan

POLITIK Indonesia pada masa pendaftaran calon legislator sudah menyerupai bursa pemain sepak bola. Para politikus berpindah-pindah partai selayaknya pemain profesional berganti klub menjelang musim kompetisi. Praktik ini mempertegas kelemahan partai politik kita: tidak memiliki garis ideologi yang jelas dan gagal menciptakan sistem kaderisasi.

Partai-partai mendaftarkan calon legislator menjelang batas akhir pendaftaran untuk Pemilihan Umum 2019 pada Selasa pekan lalu. Komisi Pemilihan Umum membuka pendaftaran sejak dua pekan sebelumnya. Sejumlah politikus berpindah partai. Mereka beralasan tak mendapat posisi bagus di partai asalnya. Ada pula dugaan tawaran "biaya transfer" dari satu partai untuk calon-calon inkumben yang bersedia pindah. Ada pula calon legislator yang berpindah partai karena gagal melaju ke Senayan melalui partai sebelumnya.

Pindah partai memang tidak haram. Tidak ada larangan yang mengatur soal ini. Namun hal ini menunjukkan sikap pragmatis para politikus. Mereka hanya memandang partai sebagai kendaraan buat mencapai tujuan pribadi atau tangga untuk memanjat karier politik yang lebih tinggi. Partai tidak dianggap sebagai alat untuk memperjuangkan gagasan-gagasan demi kepentingan masyarakat.

Dari sisi partai politik, pola rekrutmen ini makin menunjukkan tidak ada diferensiasi antara satu partai dan partai lain. Garis-garis yang memisahkan mereka sangat tipis-atau malah kabur sama sekali. Gejala lain tentang tidak jelasnya "jenis kelamin" partai terlihat pada koalisi pada saat pemilihan kepala daerah. Hampir tidak ada anggota koalisi yang sama dan sebangun di setiap daerah.

Satu partai tak punya gagasan khas yang membedakannya dengan partai lain. Partai cenderung seragam walau warna bajunya berbeda-beda. Sistem multipartai di Indonesia pun terasa semu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fenomena lain yang terulang adalah jalan pintas partai mendulang suara dengan merekrut selebritas. Sebanyak 54 pesohor telah didaftarkan sebagai calon anggota legislatif dari berbagai partai. Benar, tidak tertutup kemungkinan mereka kompeten menjadi legislator. Namun pola rekrutmen yang asal comot ini menunjukkan kegagalan partai membangun kader berkualitas.

Dalam jangka panjang, kemalasan partai membangun kaderisasi ini akan membahayakan konsolidasi demokrasi. Sikap petinggi partai yang hanya mengejar kepentingan jangka pendek, yang sering dibarengi dengan politik transaksional, membuat stok negarawan di masa depan akan sangat terbatas.

Berbagai hal itu akan membuat citra partai makin terpuruk. Apalagi, pada partai yang berpusat pada figur ketua umumnya, pola penyusunan calon legislator juga tidak transparan. Hal itu dilakukan pada saat mengatur penentuan nomor urut dan pembagian daerah pemilihan calon legislator. Kandidat tidak ditempatkan sesuai dengan performanya, tapi berdasarkan kedekatan hubungan dengan pengambil keputusan.

Praktik-praktik tak sehat itu membuat banyak orang enggan masuk partai. Mereka merasa tidak ada manfaatnya menghadapi kekuatan oligarkis di partai politik. Walhasil, kesempatan publik mendapat penyelenggara negara yang berkualitas makin kecil dengan pola perekrutan calon legislator semacam itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

35 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.