Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Khotbah Radikal di Masjid Pemerintah

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Paham Radikalisme di Kampus (Rio Ari Seno)
Paham Radikalisme di Kampus (Rio Ari Seno)
Iklan

Pemilihan takmir masjid dan khatib salat Jumat di masjid lingkungan lembaga negara, kementerian, dan badan usaha milik negara (BUMN) perlu diseleksi. Tindakan ini jangan dicap sebagai sebuah "screening" yang merepresentasikan sikap fobia terhadap Islam atau ulama. Langkah ini justru melindungi muslim dari pengaruh paham yang keliru.

Hal ini berkenaan dengan hasil penelitian Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) yang mengejutkan. Berdasarkan riset terhadap materi khotbah di 100 masjid, yang terdiri atas 35 masjid kementerian, 28 masjid lembaga pemerintahan, dan 37 masjid BUMN, P3M mendapatkan fakta bahwa rata-rata ceramah diisi materi yang cenderung radikal. Penuh kebencian terhadap demokrasi, Pancasila, dan kemajemukan.

Penelitian itu membagi ceramah menjadi radikal kategori rendah, kategori sedang, dan kategori tinggi. Khotbah yang tergolong radikal kategori rendah pun sudah lumayan mengkhawatirkan. Topik yang disampaikan antara lain khilafah. Penceramah menerima sistem demokrasi, tapi tak menolak khilafah. Penceramah memiliki sikap negatif terhadap agama lain.

Khotbah radikal kategori sedang juga menerima demokrasi, tapi menyetujui soal khilafah. Ceramah di level ini sudah menyampaikan ujaran kebencian, memusuhi kelompok lain, dan cenderung menganggap kelompoknya yang paling benar. Misalnya, menuduh Syiah memalsukan hadis. Pengkhotbah juga menstigma agama lain.

Adapun yang level tinggi, ceramahnya sudah menjurus ke provokasi. Para penceramah memprovokasi bahwa kaum kafir akan menyerang muslim. Lalu menyampaikan pandangan bahwa dewasa ini terjadi konspirasi bahwa Islam akan diserang oleh berbagai kekuatan. Mereka menakut-nakuti dengan menyatakan umat Islam dimusuhi. Mereka mengkafirkan kelompok lain, menghina mereka yang berziarah kubur, sampai mengumandangkan kebencian terhadap pemimpin nonmuslim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama ini kita mengira paham radikal disusupkan ke jemaah di lingkaran tertutup, seperti pesantren atau pengajian tertentu. Tapi ternyata justru di halaman instansi negara. Masjid-masjid ini dibiayai negara. Ironis karena dalam instansi pemerintahan justru diungkapkan secara terbuka bahwa demokrasi Pancasila dianggap sebagai produk kafir. Bahkan ada yang menyerukan tindakan intoleran.

Yang disasar adalah pegawai negara. Bukan tidak mungkin ini merupakan gerakan sistematis. Bagaimanapun, pegawai negara adalah mereka yang merumuskan dan menentukan kebijakan sehari-hari yang mempengaruhi masyarakat. Jika mereka terpengaruh oleh hasutan, gerakan radikalisme akan muncul dari dalam negara sendiri.

Penelitian P3M ini perlu didalami lebih jauh. Penelitian ini masih sebatas menganalisis khotbah, selebaran-selebaran, dan majalah dinding yang ada di masjid-masjid, belum program masjid. Tapi jangan memandang enteng penelitian ini. Mereka yang berwenang harus mengganti para penceramah radikal ini dengan ustad dan takmir masjid moderat yang bisa menerima perbedaan, baik perbedaan yang berbasis etnis, agama, maupun budaya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.