Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitigasi Defisit Berkelanjutan

image-profil

image-gnews
Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan
Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

Ronny P. Sasmita
Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia

Data kinerja perdagangan internasional Indonesia bulan April terbilang cukup mengecewakan karena mengalami defisit sebesar US$ 1,63 miliar. Defisit dipicu oleh sektor minyak dan gas yang tercatat mencapai US$ 1,13 miliar dan defisit non-migas US$ 495,6 juta. Selain itu, defisit terjadi karena laju impor yang jauh lebih tinggi dibanding ekspor. Perbandingannya, ekspor April hanya tumbuh 9 persen secara tahunan (year-on-year), sedangkan impor justru melonjak 35 persen.

Tentu kita masih bisa melihat kondisi ini dari sudut pandang yang positif. Dengan kata lain, laju impor yang tinggi ternyata didominasi oleh impor barang modal dan bahan baku. Impor barang modal pada April tumbuh 41 persen (year-on-year) dan impor bahan baku/penolong melonjak 33 persen. Tingginya impor barang modal dan bahan baku sejatinya merupakan indikator yang positif karena menjadi pertanda bahwa investasi dan produksi ke depan akan semakin bergairah.

Respons pasar memang tak melulu didasari sisi positif tersebut. Atas perkembangan itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) justru merosot 8,14 persen sejak awal tahun (year-to-date). Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net selling) sebesar Rp 1,16 triliun. Sejak awal tahun, investor asing sudah membukukan net selling senilai Rp 38,98 triliun, hampir menyamai total net selling asing sepanjang tahun lalu. Sementara itu, nilai tukar rupiah pun masih betah bertengger di level Rp 14.000-an per dolar Amerika Serikat.

Pasar tentu tak bisa kita salahkan. Reaksi investor di pasar finansial terhadap data neraca perdagangan adalah respons yang normal dari sudut pandang pelaku pasar. Namun, dari sudut pandang pemerintah, reaksi semacam itu perlu mendapat perhatian tersendiri. Mengapa? Boleh jadi itu adalah sebuah alarm tanda bahaya. Yang patut juga dicermati adalah soal impor migas. Masalahnya, saat ini Indonesia sudah menjadi net importer minyak. Sejalan dengan harga minyak yang terus melejit, sudah tembus US$ 70 per barel, impor migas tentu akan membebani perekonomian nasional.

Impor minyak berpotensi membengkak karena konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus bertambah. Janji pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi hingga akhir tahun tentu akan membuat sebagian konsumen enggan beralih ke BBM non-subsidi. Celakanya, dalam kondisi kurs rupiah yang melemah saat ini, impor minyak akan semakin memberatkan keuangan Pertamina. Impor minyak yang membengkak disertai kurs rupiah yang melemah tapi harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan akan memberikan dampak negatif terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Mau tidak mau, asumsi harga minyak dan besaran subsidi harus direvisi naik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, neraca perdagangan Indonesia dibayangi oleh lemahnya ekspor produk manufaktur. Mayoritas ekspor Indonesia, sekitar 65 persen, masih didominasi komoditas yang bernilai tambah rendah. Sedangkan ekspor produk manufaktur masih kurang optimal. Indonesia malah diserbu produk manufaktur negara lain, khususnya dari Cina. Defisit neraca perdagangan dengan Negeri Tirai Bambu kini sudah mencapai US$ 5,7 miliar selama Januari-April 2018.

Indonesia memang harus segera membenahi struktur industri sektor manufaktur yang selama ini terabaikan. Pemerintah harus berpikir keras tentang cara agar tetap bisa memberikan insentif yang sehat dan tepat sasaran. Pemerintah juga harus segera merumuskan berbagai kebijakan yang membuat situasi makro menjadi lebih kondusif bagi "pemulihan" industri manufaktur.

Ekspor produk manufaktur bisa digenjot. Salah satunya dengan penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0 secara konsisten, yang menetapkan lima industri prioritas, yakni sektor tekstil, otomotif, elektronik, kimia, serta makanan dan minuman. Selain itu, ekspor manufaktur bakal meningkat jika Indonesia segera menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan sejumlah negara dan kawasan, khususnya Uni Eropa. Strategi lain adalah terus mencari pasar-pasar baru, seperti Timur Tengah, India, Rusia, dan Amerika Latin.

Harapannya, pemerintah dan otoritas terkait cepat tanggap terhadap defisit neraca perdagangan ini. Jika tidak dikendalikan, dia akan membahayakan neraca transaksi berjalan yang selama ini menjadi ancaman utama perekonomian nasional.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

22 jam lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

21 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


23 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

29 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

33 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

49 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.