Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politik Dangkal Perang Tagar

Oleh

image-gnews
Seorang relawan membawa bendera bertuliskan #2019GantiPresiden saat Deklarasi Akbar Relawan #2019GantiPresiden di depan pintu barat daya Monas, Jakarta, 6 Mei 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Seorang relawan membawa bendera bertuliskan #2019GantiPresiden saat Deklarasi Akbar Relawan #2019GantiPresiden di depan pintu barat daya Monas, Jakarta, 6 Mei 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

DI ZAMAN Internet seperti sekarang, memenangkan opini di dunia maya tampaknya telah jadi urusan serius. Inilah kenyataan yang harus kita hadapi: prestasi diukur dari seberapa banyak sebuah statemen disukai (like) dan disebarluaskan (share). Tanda pagar atau hashtag telah menjadi mantra yang menggetarkan: makin luas sebuah pesan disebarkan, makin ia dipersepsikan sebagai kebenaran.

Menjelang pemilihan umum, urusan tanda pagar telah jadi rame. Para penentang Presiden Joko Widodo menyebarkan #2019GantiPresiden-kampanye untuk mencegah Jokowi terpilih lagi pada pemilu tahun depan. Meluas hingga ke dunia nyata, kampanye ini bikin senewen penyokong Presiden. Hashtag tersebut menghiasi kaus yang dijual di pusat keramaian, dibuatkan lagu, bahkan sempat menjadi kalimat penutup di kuitansi sebuah restoran. Drone Emprit, pengukur dan penganalisis media sosial, mencatat respons pendukung gerakan tersebut telah mencapai 37 ribu cuitan. Pendukung Jokowi mengimbanginya dengan membuat #DiaSibukKerja, #2019TetapPresiden, dan belakangan #2019NantiPresiden.

Jokowi sendiri tampaknya menganggap tagar sebagai urusan penting dan, karena itu, layak ditanggapi. Di depan pendukungnya di Bogor, Jawa Barat, ia menyebutkan hanya bisa diganti oleh rakyat, bukan oleh kaus bertulisan #2019GantiPresiden. Bukan meredakan, komentar itu malah melambungkan popularitas tanda pagar tersebut hingga tiga kali lipat. Lalu lintas di dunia maya menunjukkan popularitas tagar penentang Jokowi unggul dibanding pendukung Presiden.

Perang udara itu diikuti serangan darat. Sejumlah pejabat daerah, misalnya, diketahui memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merazia penjualan kaus #2019GantiPresiden. Hashtag itu juga dilarang beredar dengan alasan mengganggu ketertiban umum. Di Jakarta, hashtag sempat membawa korban: seorang ibu berkaus tagar pro-Presiden dirisak penentang Presiden pada hari bebas kendaraan bermotor.

Harus diakui, para penentang Presiden memanen popularitas lewat perang tagar. Sejumlah jajak pendapat menyebutkan proporsi mereka yang suka dan tak suka terhadap tagar itu relatif seimbang. Mereka yang suka umumnya menyatakan akan memilih Prabowo Subianto, lawan politik Jokowi, jika pemilu diadakan sekarang. Saat ini, segala serangan terhadap kebijakan kontroversial pemerintah, ujung-ujungnya, diarahkan ke tagar ganti presiden.

Kita tahu ada yang dangkal dalam perang tanda pagar itu. Pertarungan politik, baik oleh pemerintah maupun penentangnya, dilakukan lewat perangkat yang artifisial. Politikus penentang Presiden mengambil jalan pintas. Alih-alih mengkritik suatu kebijakan dengan argumen yang kukuh, mereka menyederhanakan masalah lewat tanda pagar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tengoklah bagaimana partai penentang pemerintah tak peduli ketika pemerintah menyerukan agar Dewan Perwakilan Rakyat merevisi Undang-Undang Antiterorisme-aturan dengan potensi efek samping berupa tergerusnya hak-hak sipil orang ramai. Tengok pula bagaimana mereka tak berkomentar ketika Presiden mengambil sikap normatif terhadap tuntutan penuntasan pelanggaran hak asasi manusia masa silam.

Sebaliknya, pemerintah mengambil jalan serupa: memerangi tagar dengan tagar-sebuah sikap yang kuat diduga dilandasi kehendak memelihara popularitas semata. Lebih buruk lagi, pemerintah tampaknya tergoda memanfaatkan aparat negara untuk memenangi pertarungan-misalnya dalam razia yang dilakukan Satpol PP.

Jokowi punya hak mempertahankan kekuasaannya. Ia pun berhak menyampaikan keberhasilan pemerintah kepada publik. Kedua motif boleh jadi beririsan di lapangan. Bagi inkumben, demikian Jokowi pernah berkata, kerja adalah bagian dari kampanye itu sendiri. Di sini, pemerintah harus pandai-pandai meniti buih. Pelaku kedua kegiatan harus dibedakan: pemenangan dilakukan tim sukses, komunikasi pemerintah dilakukan aparat negara.

Para pejabat seyogianya menahan diri agar tidak menggunakan aparat pemerintah dalam perang politik. Mereka harus menyadari posisi mereka sebagai abdi publik: setiap langkah yang mereka ambil menuntut akuntabilitas. Mencampuradukkan kerja pemerintah dengan kerja pemenangan harus dihindari jika pemerintah tak ingin dituding telah menyalahgunakan kekuasaan.

Pemerintah hendaknya mendorong percakapan politik yang lebih substansial-sesuatu yang jauh lebih mencerdaskan publik ketimbang perang tagar. Tak perlu melawan kebisingan dengan kebisingan. Keberhasilan dan ketidakberhasilan pemerintah selayaknya dibahas lewat diskusi yang mencerdaskan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

25 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.