Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pancasila

image-profil

Oleh

image-gnews
Sejumlah peserta buka bersama berbincang di depan Patung Garuda Pancasila saat acara Buka Puasa Bersama dan Kerja Bakti Demi Negeri di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Juni 2018. Acara ini dihadiri ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sejumlah peserta buka bersama berbincang di depan Patung Garuda Pancasila saat acara Buka Puasa Bersama dan Kerja Bakti Demi Negeri di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Juni 2018. Acara ini dihadiri ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

PADA hari lahir Pancasila kemarin saya menemui dua orang untuk diajak ngobrol. Seseorang mengaku pegawai negeri, dia semula asyik dengan dua anaknya bermain bola di taman kota itu. Saya langsung bertanya apa arti hari lahir Pancasila.

"Saya memuji Presiden Jokowi yang menetapkan hari lahir Pancasila dan dijadikan sebagai hari libur. Saya usulkan Hari Kartini, Hari Ibu, Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, Hari Pers, juga dijadikan hari libur. Ditambah libur keagamaan dan cuti bersama yang wajib diambil apa pun agamanya, akan semakin dekat orang tua dengan anak-anaknya," kata bapak ini.

Belum sempat saya bertanya lagi, bapak ini langsung menambahkan. "Dulu Pak Harto menetapkan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober. Banyak yang sinis, bagaimana orang bisa sakti kalau tidak pernah lahir? Itu kan orang, ini soal ideologi negara, kesaktian itu perlu."

"Apa perlunya?" saya nyeletuk. Bapak ini menjawab. "Pancasila harus sakti. Kalau tidak sakti, bagaimana kita bisa hidup damai dalam masyarakat majemuk ini? Reformasi meninggalkan kesaktian Pancasila. Rumah ibadah dirusak, bahkan ada yang kena bom, padahal Tuhan itu kan maha esa, merusak rumah ibadah orang lain berarti juga merusak rumah Tuhan yang sama. Kemanusiaan kita hancur karena hak asasi manusia bisa dipelintir sesukanya dan dipakai untuk kepentingan kelompok. Persatuan kita rusak hanya karena urusan memilih gubernur dan presiden, padahal itu rutin setiap lima tahun. Keadilan sosial, nah, ini yang menjadi masalah besar. Segelintir orang kaya menguasai aset dan ekonomi bangsa ini. Sudahlah, Pancasila harus sakti, lalu dihayati dan diamalkan oleh seluruh penduduk negeri. Dulu sudah ada rumusan pengamalannya, kok dibuang."

Kesempatan saya bertanya soal sesuatu yang viral di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). "Bapak tahu heboh BPIP?" Bapak itu tiba-tiba berdiri: "Maaf, saya pegawai negeri, salah omong bisa-bisa tunjangan hari raya tak turun," bapak itu lalu menuju anaknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak jauh dari tempat saya duduk, ada bapak yang lain. Saya dekati. "Bisa saya dapatkan komentar Bapak soal BPIP?" tanya saya layaknya reporter televisi. "Soal apanya?" dia balik bertanya.

Saya jelaskan soal badan yang sudah setingkat kementerian ini, karena ketika lahir tahun lalu masih berstatus unit kerja. Juga saya jelaskan tugasnya yang membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan. Lalu melaksanakan penyusunan standardisasi pendidikan dan pelatihan berikut penyelenggaraannya. Ini reinkarnasi dari Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila(BP7) di masa Orde Baru, cuma saja malu mengakui. "Apa komen Bapak?" tanya saya.

"Berapa saya dibayar?" dia emosional. "Harusnya mereka yang duduk di BPIP hanya difasilitasi kerjanya, bukan terima bayaran. Pancasila bukan barang dagangan, tak bisa diarahkan segelintir orang, sepertinya hanya mereka yang Pancasilais. Harus dijadikan budaya di mana semua orang yang peduli pada bangsa wajib memberi teladan yang sesuai dengan butir-butir Pancasila itu. Kalau yang duduk di badan itu digaji besar, saya yang komentar harus dibayar juga dong. Jadi, mari kita bekerja bersama-sama dengan keikhlasan demi bangsa. Kalau mereka digaji ratusan juta, sulit dapat partisipasi karena yang lain juga minta bayaran supaya adil."

Kali ini saya yang berdiri dan meninggalkan bapak itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

25 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.