Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bibit Terorisme di Kampus

Oleh

image-gnews
Personel Brimob bersenjata lengkap berjaga dalam sidang pembacaan pledoi terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 25 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Personel Brimob bersenjata lengkap berjaga dalam sidang pembacaan pledoi terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 25 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

ADA kombinasi mengerikan yang membuat kampus-kampus perguruan tinggi menjadi sarang tumbuhnya paham radikalisme berbasis dogma agama: gagalnya sistem pendidikan dan masifnya teknologi menyebarkan informasi. Munculnya Siska Nur Azizah di Markas Komando Brigade Mobil untuk membantu narapidana teroris menunjukkan kerentanan dua faktor itu. Siska adalah mahasiswa semester keenam Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Siska menganggap para narapidana yang masuk kerangkeng Brimob di Kelapa Dua, Jawa Barat, karena membunuh dan mengebom orang lain sebagai bukan teroris. Perempuan 21 tahun ini bahkan mengidolakan Aman Abdurrahman, mantan pemimpin Jamaah Ansharut Tauhid yang kini membentuk Jamaah Ansharud Daulah, yang divonis mati karena menjadi dalang sejumlah peledakan bom. Siska mengaku belajar gerakan terorisme lewat Internet dan kanal-kanal diskusi di Telegram.

Ia sebetulnya seorang mahasiswa yang kritis: banyak bertanya akibat mendapat informasi yang sedikit. Ia mempelajari gagasan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) lewat kajian di kampusnya soal politik global. Alih-alih mendapatkan penjelasan tuntas tentang apa itu ISIS dari sejarah dan perspektif geopolitik, Siska hanya menerima kesimpulan dari dosennya bahwa ISIS itu jahat dan bentukan intelijen Amerika serta Israel.

Bingung dengan apa yang diterimanya, Siska berselancar di Internet. Ia menemukan informasi sebaliknya di ranah maya. Sudah lama kita tahu ISIS memakai Internet untuk propaganda. Mereka memakai mesin algoritma untuk mempermudah peselancar bertemu dengan konten-konten propaganda mereka. Dengan teknologi peramban, Siska dengan mudah mendapatkan informasi soal ISIS lewat kantor berita kelompok radikal itu.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menggolongkan Siska sebagai mahasiswa radikal dalam sikap dan tindakan. Ia sudah melampaui radikal dalam pikiran. Di luar Siska, penelitian BNPT dalam tiga tahun terakhir menemukan bahwa semua mahasiswa di perguruan tinggi negeri di Jawa dan Sulawesi telah terpapar paham radikalisme dalam tahap pikiran dan sikap. Mereka menerima begitu saja paham-paham yang bersumber pada tafsir kaku terhadap dogma agama, lalu mempraktikkannya dalam diskusi-diskusi di organisasi resmi yang diakui kampus.

Menurut BNPT, intoleransi merupakan awal radikalisme. Mereka yang radikal umumnya merasa paling benar. Intoleransi menutup sikap ragu pada keyakinan sendiri, lalu menolak suara lain yang berbeda-sebuah sikap yang bertentangan dengan norma perguruan tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan cara itu, paham radikal cepat menyebar. Kendati BNPT menemukan persebarannya dimulai 30 tahun lalu, teknologi dengan masif mengamplifikasinya di zaman Google seperti sekarang. Para agen paham radikal tak harus bertemu dengan sasarannya atau menggelar diskusi untuk mengagitasi mereka. Propagandis radikalisme cukup menarik calon korban ke grup Telegram dan WhatsApp, lalu mencuci otak mereka dengan ideologi-ideologi sesat.

Pemerintah harus membuat strategi untuk menangkal penyebaran radikalisme lewat jaringan Internet. Salah satu yang terpenting: menguatkan perguruan tinggi sebagai pusat ilmu dan inovasi.

Pemerintah harus mencegah radikalisme sejak dari sumbernya: membuat kurikulum yang menguatkan logika agar siswa dan mahasiswa tak mudah teperdaya pada pelbagai dogma. Pelajaran humaniora dan pengetahuan pedagogik bagi guru harus diperbanyak agar siswa dan mahasiswa punya fondasi pikiran yang kokoh dalam mengarungi dunia teknologi yang penuh dengan aneka warna informasi ini.

Terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang luar biasa. Menghadapinya perlu taktik dan strategi jangka panjang karena menyangkut ideologi dan pikiran. Universitas Pendidikan Indonesia bermaksud baik dengan membuka mata kuliah kajian geopolitik untuk membuka wawasan mahasiswa. Dalam kasus Siska, pelajaran itu menjadi malapetaka karena dosen tak mampu menjelaskan materi yang kompleks.

Sistem pendidikan, dengan kemampuan dosen dan kurikulum yang padu, akan menyelamatkan perguruan tinggi dari paparan radikalisme yang membunuh akal sehat. Program deradikalisasi tak boleh menjadi tanggung jawab BNPT semata, tapi sudah harus menjadi tanggung jawab lintas lembaga. Penanganan radikalisme di sekolah tak hanya akan menentukan wajah lembaga pendidikan kita, tapi juga masa depan Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

25 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.