Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Reformasi Kita dan Perubahan Malaysia

image-profil

image-gnews
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, dan Wakil PM, Wan Azizah Wan Ismail, diapit sejumlah menteri mengumumkan kebijakan pemotongan gaji mereka sebesar 10 persen di Putrajaya, Rabu, 23 Mei 2018. Malaysia Kini
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, dan Wakil PM, Wan Azizah Wan Ismail, diapit sejumlah menteri mengumumkan kebijakan pemotongan gaji mereka sebesar 10 persen di Putrajaya, Rabu, 23 Mei 2018. Malaysia Kini
Iklan

M. Alfan Alfian
Direktur Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional

Berbagai ulasan tentang peringatan reformasi di Indonesia lazim mengarah ke gambaran umum yang paradoks. Di satu sisi, peluang perubahan terbuka lebar. Tapi, di sisi lain, tercatat banyak masalah yang belum tuntas. Namun hampir semua ulasan mencatat pula bahwa reformasi masih menyimpan harapan.

Reformasi adalah fenomena. Dari sisi dinamika politik, terlepas dari kekurangannya, Indonesia telah terbingkai demokrasi. Ia membuka peluang bagi hadirnya berbagai kalangan berkiprah di dunia politik.

Kendati paradoks masih ada, pengalaman reformasi Indonesia masih dipandang mengesankan oleh, antara lain, Anwar Ibrahim, tokoh politik Malaysia yang dipenjara pada masa rezim Perdana Menteri Najib Razak. Setelah keluar dari penjara pada pekan lalu, Anwar langsung bertandang ke Jakarta. Di sini, ia berkangen-kangenan dengan beberapa tokoh yang berperan penting dalam fase transisi politik 1998, seperti B.J. Habibie. Anwar mengaku belajar banyak dari negeri ini.

Indonesia memang lazim menjadi tempat belajar bagi Malaysia. Tapi, ibarat murid, dia malah mampu membalap gurunya. Konon, pada dekade awal eksistensinya, Malaysia membutuhkan banyak guru dari Indonesia. Tapi, kini, pendidikan di negeri jiran itu jauh lebih maju. Dari sisi ekonomi, Malaysia pun sudah lebih dulu maju dan bahkan sudah lama menjadi magnet bagi pekerja Indonesia.

Apa yang bisa didapat Malaysia dari pengalaman reformasi Indonesia? Yang dapat dikembangkan pertama-tama ialah iklim politik yang demokratis. Mahathir Mohamad, Anwar, dan rezim Pakatan Harapan, koalisi partai pemenang pemilihan umum, punya peluang transisional yang kondusif bagi penciptaan iklim keterbukaan dalam demokrasi politik mereka. Undang-Undang Keamanan Internal (ISA) sudah bukan masanya lagi. Kalau mau belajar dari Indonesia, berbagai perundang-undangan, termasuk undang-undang antisubversi serta perangkat hukum lain yang tidak selaras dengan reformasi dan demokrasi, secepatnya harus dicabut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendekatan semi-otoritarian sudah tak relevan. "Mahathir baru" harus mau berbeda dengan "Mahathir lama". Mahathir masa kini disesaki isu-isu populisme yang perlu pembuktian segera, terutama dalam hal pemberantasan korupsi. Ujian pertamanya adalah menyelesaikan kasus dugaan megakorupsi Najib Razak. Apabila berhasil dalam tempo cepat, kepercayaan rakyat tentu bertambah. Malaysia juga bisa belajar dari pengalaman Komisi Pemberantasan Korupsi di Indonesia.

Pelajaran penting lain ialah regenerasi kepemimpinan. Memang, konstelasi perpolitikan Indonesia juga masih melibatkan elite-elite politik senior yang sudah hadir sejak dan bahkan semasa Orde Baru. Tapi, munculnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden menyusul pemilihan presiden langsung pertama pada 2004 cukup mengejutkan, apalagi lantas mampu bertahan dalam dua periode. Selain itu, kemunculan Joko Widodo (Jokowi) sebagai bintang gemilang pemenang pemilihan presiden 2014 tak kalah fenomenalnya. Kalau bukan karena reformasi, tak pernah ada bayangan SBY atau Jokowi menjadi presiden.

Di Indonesia, dinamika kepemimpinan nasionalnya sudah sebegitu rupa justru ketika dua orang dari masa lalu, Mahathir dan Anwar, tengah menyembul dan berkuasa kembali di Malaysia. Karena itu, ilham reformasi untuk Malaysia justru terkait dengan bagaimana ruang-ruang baru dihadirkan guna memperluas peluang bagi hadirnya "Mahathir-Mahathir" baru atau "Anwar-Anwar" baru. Peluang itu sangat terbuka dan kelak orang akan menilai keberhasilan kepemimpinan mereka justru terletak pada keberhasilan dalam menyiapkan pemimpin-pemimpin baru.

Mengelola perubahan merupakan pekerjaan mendesak pemerintahan koalisi Pakatan Harapan. Dalam perspektif Anwar, yang selaras gerak dengan kebijakan Mahathir, perubahan Malaysia kini harus terkelola oleh roh reformasi. Indonesia pun menjadi referensi pentingnya. Lagi-lagi, seolah-olah Malaysia tengah hendak belajar kembali dari Indonesia dan memang demikian menurut Anwar. Jangan-jangan, dalam waktu yang tak terlampau lama, implementasi reformasi Malaysia akan jauh lebih sukses ketimbang Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

35 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.