Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menuju Perang Amerika-Iran

image-profil

image-gnews
Presiden Donald Trump memberikan pernyataannya terkait seruannya untuk menyerang Suriah di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 13 April 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Presiden Donald Trump memberikan pernyataannya terkait seruannya untuk menyerang Suriah di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 13 April 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Iklan

Smith Alhadar
Penasihat The Indonesian Society for Middle East Studies

Mengabaikan kekhawatiran internasional soal kemungkinan bentrok militer dengan Iran, pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan negaranya mundur dari kesepakatan nuklir Iran. Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA)-nama lengkap kesepakatan itu-adalah perjanjian multinasional antara Iran dan P5+1 (Amerika, Rusia, Cina, Inggris, dan Prancis plus Jerman) yang ditandatangani pada 2015.

Trump melihat JCPOA terlalu menguntungkan Iran. JCPOA membatasi pengayaan uranium Iran dengan imbalan Iran bebas mengekspor minyaknya ke seluruh dunia. Dengan begitu, di mata Trump, Iran lebih leluasa menjalankan politik sektarian, agresif, dan ekspansif di kawasan Timur Tengah. Kini, Iran mengontrol empat ibu kota negara Arab: Irak, Suriah, Libanon, dan Yaman. Trump memandang hal ini menantang hegemoni Amerika di Timur Tengah. Ia menyatakan mundur dari kesepakatan kecuali dimasukkan persyaratan baru, yaitu Iran harus menghentikan program peluru kendali balistik, memberikan akses tak terbatas kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk menginspeksi seluruh area militer Iran, dan pembatasan permanen program nuklir Iran.

Trump tahu bahwa Iran mustahil akan menyetujui perombakan kesepakatan itu. Selain syarat baru tersebut melanggar kedaulatan Iran, program rudal balistik merupakan jantung pertahanannya karena negeri itu tidak memiliki pesawat tempur memadai akibat embargo senjata internasional sejak Revolusi Islam Iran pada 1979. Bujukan Inggris, Prancis, dan Jerman agar Trump mempertahankan kesepakatan tersebut ditolak Trump.

Arab Saudi dan Israel mendukung posisi Amerika. Putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, saat tur ke Amerika bulan lalu mengancam akan berperang dengan Iran dalam waktu 10-15 tahun ke depan kalau sanksi atas Iran tidak diterapkan kembali.

Akhir April lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Iran masih mengembangkan senjata nuklir setelah 2015. Ia mengklaim intelijen Israel menemukan puluhan ribu dokumen yang menguatkan tudingannya. Hal ini mengingatkan kita pada pernyataan bohong Perdana Menteri Inggris Tony Blair pada 2003 bahwa Irak dapat membuat senjata kimia dalam waktu 45 menit untuk memberikan amunisi kepada Presiden George W. Bush, yang sedang mencari legitimasi bagi invasi AS ke Irak.

Gedung Putih menyatakan presentasi Netanyahu itu sesuai dengan informasi yang diketahui Amerika sejak lama dan bahwa pemerintah Iran akan menggunakan senjata perusak tersebut terhadap negara tetangga. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa Trump sedang mencari legitimasi untuk menghukum Iran. Penasihat Keamanan Nasional Amerika, John Bolton, pernah mendesak Gedung Putih untuk menyerang Iran saat menjadi wakil tetap Amerika di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tampaknya, Amerika, Israel, dan Saudi telah siap berperang dengan Iran. Pada 1 April, parlemen Israel (Knesset) meloloskan amendemen undang-undang yang diajukan pemerintahan Netanyahu, yang memberikan otoritas kepada perdana menteri untuk mendeklarasikan perang hanya dengan persetujuan menteri pertahanan.

Iran telah bersiap untuk hal terburuk. Pada bulan-bulan terakhir ini, telah terjadi perubahan-perubahan yang tidak biasa pada kepemimpinan politik di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Hal ini mengisyaratkan bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, sedang menyiapkan IRGC untuk misi khusus.

Pada awal Maret, Hujjatulislam Ali Saidi, wakil Khamenei di IRGC, diangkat sebagai wakil di angkatan bersenjata. Abdullah Haji Sadeghi, ulama radikal dan sangat loyal kepada Khamenei, naik menjadi wakil Khamenei di IRGC. Jenderal Yadollah Javani, loyalis Khamenei dan penasihat Saidi, diangkat sebagai wakil politik IRGC. Tampaknya Khamenei menguatkan cengkeraman politiknya atas militer Iran. Dengan demikian, bila datangnya waktu untuk mengambil tindakan, ia memiliki kepatuhan menyeluruh dari seluruh korps perwira.

Mundurnya Amerika dari kesepakatan nuklir itu telah memukul pemerintahan moderat Presiden Iran Hassan Rouhani dengan hilangnya kredibilitas. Dengan memburuknya situasi Iran saat ini, bisa jadi Khamenei, yang punya kekuasaan mencampakkan pemerintahan Rouhani, memerintahkan IRGC mengambil alih kekuasaan.

Kelompok garis keras dalam rezim Iran percaya bahwa berdikari di bidang ekonomi dan perlawanan terhadap hegemoni Amerika dapat mengatasi masalah Iran. Iran sampai saat ini masih mempertahankan kesepakatan nuklir karena Eropa berjanji untuk terus menjalin hubungan bisnis non-militer dengan Iran. Kalau saja dalam perundingan Iran-Eropa yang akan segera dilakukan tidak mencapai kesepakatan dan Iran ikut mencampakkan kesepakatan itu, perang di kawasan tidak terhindarkan. Yang lebih berbahaya bila Rusia dan Cina masuk dengan mendukung Iran.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nonton Timnas vs Bahrain, Jokowi: Gondok Banget

6 hari lalu

Wasit Ahmed Al Kaf yang memimpin laga Bahrain vs Indonesia. Tangkapan Layar
Nonton Timnas vs Bahrain, Jokowi: Gondok Banget

Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekesalannya menyaksikan laga sepakbola Timnas Indonesia melawan Bahrain semalam.


Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

9 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival


Gaet Wisatawan, Pemkab Bantul Siapkan Ragam Acara di Pantai Selatan sampai Akhir 2024

9 hari lalu

Perhelatan event International Kitesurfing Exhibition 2023 di Laguna Pantai Depok Parangtritis Yogyakarta, Sabtu (26/8). Dok.istimewa.
Gaet Wisatawan, Pemkab Bantul Siapkan Ragam Acara di Pantai Selatan sampai Akhir 2024

Pertunjukan seni tari Sendratari Sang Ratu pada Desember di kawasan Pantai Parangtritis


7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

11 hari lalu

Wisatawan berfoto di depan Istana Buckingham di London, Inggris, 24 Juni 2015. Istana Buckingham memiliki 775 ruangan termasuk 52 kamar tidur anggota kerajaan dan tamu, serta 188 kamar tidur untuk para pekerja. Rob Stothard/Getty Images
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

Tempat yang terlalu ramai dan objek wisata yang tiketnya harus dibeli berbulan-bulan sebelumnya adalah dua hal yang perlu diketahui sebelum ke Inggris


Barang Ini Sebaiknya Tidak Dimasukkan ke Koper saat Naik Pesawat, Bisa Bocor di Ketinggian

14 hari lalu

Ilustrasi koper. Freepik.com
Barang Ini Sebaiknya Tidak Dimasukkan ke Koper saat Naik Pesawat, Bisa Bocor di Ketinggian

Penurunan tekanan atmosfer di ketinggian dapat menyebabkan botol dan kaleng bertekanan bocor dan mengotori isi koper.


HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Ini Sederet Event Selain Wayang Jogja Night Carnival

15 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival pada 2022. (Dok. Istimewa)
HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Ini Sederet Event Selain Wayang Jogja Night Carnival

Event HUT Kota Yogyakarta telah dipersiapkan mulai Oktober hingga Desember 2024 di berbagai titik.


Akhir Pekan di Yogyakarta, IShowSpeed Coba Naik Andong di Malioboro hingga Laku Masangin

24 hari lalu

IShowSpeed mencoba berjalan di antara dua pohon beringin di Yogyakarta. Tangkapan layar Youtube
Akhir Pekan di Yogyakarta, IShowSpeed Coba Naik Andong di Malioboro hingga Laku Masangin

IShowSpeed memulai pengalaman menaiki andong di seputaran Malioboro dan berhenti di Pasar Beringharjo.


Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

34 hari lalu

DPRD DKI Jakarta mengadakan rapat pimpinan pengusulan nama Penjabat Gubernur (PJ Gubernur), menggantikan Heru Budi Hartono, Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

DPRD mempertimbangkan pilkada sehingga mengusulkan tiga calon penjabat gubernur Jakarta tanpa Heru Budi.


Ha Long Bay Vietnam Kembali Buka untuk Wisatawan setelah Dilanda Topan Yagi

34 hari lalu

Ha Long Bay Vietnam (Pixabay)
Ha Long Bay Vietnam Kembali Buka untuk Wisatawan setelah Dilanda Topan Yagi

Aktivitas pariwisata berangsur-angsur normal di Ha Long Bay Vietnam. Penduduk setempat dan petugas fungsional telah membersihkan area tersebut.


Tren Airport Tray Aesthetic, Pelancong Unggah Foto Estetik Barang Pribadi di Nampan Bandara

35 hari lalu

Airport Tray Aesthetic (Instagram/@vickirutwind)
Tren Airport Tray Aesthetic, Pelancong Unggah Foto Estetik Barang Pribadi di Nampan Bandara

Tren Airport Tray Aesthetic memperlihatkan nampan bandara berisi barang-barang pribadi yang ditata rapi di nampan berwarna abu-abu.