Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tuhan & Ketawa

image-profil

Oleh

image-gnews
Seorang umat Islam Ningxia membaca ALquran sebelum salat Ashar Masjid Najiahu, Ningxia, Tiongkok, 6 Mei 2018. Sekitar 36 persen dari 6,75 juta jiwa penduduk di Ningxia beragama Islam. ANTARA
Seorang umat Islam Ningxia membaca ALquran sebelum salat Ashar Masjid Najiahu, Ningxia, Tiongkok, 6 Mei 2018. Sekitar 36 persen dari 6,75 juta jiwa penduduk di Ningxia beragama Islam. ANTARA
Iklan

Serombongan manusia dari bumi naik ke surga, dan Tuhan menyambutnya, meskipun mula-mula Ia sejenak lupa geografi asal mereka-mungkin karena planet itu sudah akan segera berakhir.

Selamat datang, kata Tuhan, dan segera Ia menyeleksi siapa pantas ditempatkan di mana. Dalam Heavenly Discourse, kumpulan satire Charles Erskine Scott Wood yang terbit di tahun 1927 di New York-yang saya pakai mengawali tulisan ini-keputusan Tuhan begini: orang Fundamentalis akan ditaruh jauh di bawah, di lapis ke-57. Sedangkan penyair dan seniman boleh tinggal bersama Tuhan.

Termasuk Mark Twain, sastrawan humoris. "Kau di sini saja…," kata Tuhan kepada pengarang Huckleberry Finn itu. "Kau akan ketemu banyak teman: Aristophanes, Rabelais, Cervantes, Shakespeare, Dickens. Aku tak tahu apa jadinya surga tanpa penyair dan humoris…."

Tuhan, dalam Heavenly Discourse, tak menyukai Reformer. Jenis orang Protestan ini hendak memperbaiki akhlak manusia bila perlu dengan penjara. "Kamu enggak termasuk anggota surga," kata Tuhan. Sebab, kata Tuhan kepada sang Reformer, "Kau terlalu banyak menghakimi sesamamu." Dan itu bukan kemerdekaan; "padahal kemerdekaan adalah akidah pertama surga."

Maka hari itu dikeluarkanlah semua yang menghadap, kecuali ilmuwan, seniman, penyair, dan Mark Twain….

Heavenly Discourse bermula sebagai tulisan di majalah The Masses. Berkala ini sebuah media progresif, antiperang, anti-ketimpangan sosial. Sebagai kumpulan, buku ini tak terasa punya kesatuan. Yang menonjol adalah keberaniannya dituduh melecehkan Tuhan dan hal-hal suci yang lain-meskipun, jika disimak dari petilan di atas, Tuhan ditampilkan dalam wajah yang simpatik, bukan pencemburu, pendendam, dan menakutkan. Kesan Mark Twain: "Dia enggak jelek-jelek amat. Sama sekali enggak jelek seperti yang sering diceritakan."

Tuhan tak menyebalkan, dalam pandangan Wood, karena menghargai yang lucu. Saya tak tahu dari mana Wood mendapatkan perspektif itu. Yang tercatat, lulusan akademi militer West Point tahun 1874 ini, yang terlibat peperangan menaklukkan suku-suku Indian, kemudian dikenal sebagai orang yang menentang kekerasan. Ia seorang anarkis dalam arti yang damai: seorang seniman (ia juga melukis) yang tak menyukai kekuasaan Negara.

Bisa kita pahami kenapa Tuhannya bukan Maha-Kuasa, melainkan Maha-Santai. Doktrin agama yang serba melarang, puritan, dan kaku adalah antithesis bagi Tuhan dalam "theologi" Wood.

Wood mendahului Umberto Eco dalam novel Il nome della rosa, yang menggambarkan pertentangan antara ketawa dan iman. Jorge, kepala biara yang streng dan kaku, yakin bahwa Yesus tak pernah ketawa. Maka padri itu mencegah, dengan jebakan kematian, biarawan yang masuk ke perpustakaan untuk membaca kitab tentang humor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang-orang yang taat beragama cenderung gamang kepada lelucon. Mereka mengutamakan tradisi, kepastian, dan konformitas. Mereka waswas kepada pikiran dan perilaku yang tercetus spontan, pandangan yang ambigu, hal-hal yang mengejutkan karena aneh. Agama, terutama yang telah jadi lembaga yang dijaga hukum-hukum, mendapatkan strukturnya-seperti sebuah piramida-karena kebutuhan akan kesatupaduan. Iman menentukannya.

Sebaliknya, humor mencerai-beraikan struktur. Dalam pentas Srimulat sering ditampilkan seorang majikan duduk atau berbicara dengan pelayannya, tapi segera, hierarki mereka dikacau-balaukan. Film Inglourious Basterds karya Quentin Tarantino bukan saja menampilkan ejaan Inggris yang tanpa grammar dan usaha berbahasa Italia yang ngawur, tapi juga cerita dari Perang Dunia II yang nekat menyimpang dari sejarah.

Bercanda mengandung sikap main-main. Yang kocak bisa berarti nyrempet-nyrempet bahaya-bahkan risiko cedera fisik. Film-film dengan unsur slapstick-seperti Harold Lloyd dalam Safety Last! di tahun 1923 yang memanjat tembok tinggi dengan mengenakan jas dan dasi-menggabungkan yang mendebarkan dengan yang menggelikan.

Sementara itu, agama bersungguh-sungguh dengan kontrol. Sembahyang lima waktu, ke gereja tiap hari Minggu, dengan khotbah yang tak henti-hentinya menganjurkan pengendalian diri: metode yang menjadikan ibadah kebiasaan. Kalaupun hasilnya bukan penghayatan yang bebas, itu lebih dipujikan ketimbang ketawa keras. Di abad ke-4, Santo Basilius Caesarea menegaskan: "Ketawa yang terbahak-bahak, dengan tubuh terguncang-guncang tanpa kendali, tak menunjukkan jiwa yang tertib, tak juga martabat atau kemampuan menguasai diri."

Yang tak dilihat sang Santo: humor bisa membuat jiwa lebih terbuka, sedangkan ketaatan kepada agama sering membuat sikap tertutup. Yang ganjil, yang menyimpang, cenderung dicurigai.

Tapi tak hanya oleh agama; lebih tepat, oleh tiap otoritas dan kekuasaan yang menghendaki orang pantas jadi manusia karena taat. Milan Kundera, sastrawan yang hidup di bawah rezim Stalinis di Cekoslovakia, mengenal nilai humor dalam tekanan politik zamannya. Ia bisa mengenali seseorang bukan seorang penganut Stalin dari kemampuannya ketawa. Seseorang yang suka ketawa dan mampu mengetawai diri sendiri adalah orang yang mempercayai orang lain. Tanpa paranoia dan dugaan konspirasi. Hidup bebrayan bisa menyenangkan. Ada sikap menikmati hari ini, menolak untuk menganggap serius tujuan sosialisme, atau janji surga kelak. Humor bisa mematahkan dengan satu pukulan setiap pretensi serba lurus, serba benar, serba suci.

Sebab itu, para pemegang ideologi dan kekuasaan totaliter, yang hendak menggerakkan manusia dengan mengubah secara total lahir-batinnya, mencoba menyetop humor. Dalam novel 1984 George Orwell, juru bicara partai yang memerintah dengan doktrin dan tangan besi mengatakan, "Di masa depan yang ideal, tak ada ketawa, kecuali ketawa kemenangan atas musuh yang ditaklukkan."

Tuhan dalam satire Heavenly Discourse tidak demikian. Alhamdulillah.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.