Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beban Berat Kereta Cepat

Oleh

image-gnews
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meninjau lokasi Tunnel 1 Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim, Jakarta Timur, 2 Mei 2018. TEMPO/Lani Diana
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meninjau lokasi Tunnel 1 Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim, Jakarta Timur, 2 Mei 2018. TEMPO/Lani Diana
Iklan

PROYEK berbiaya jumbo tanpa perencanaan matang membuatnya terseok-seok bahkan sebelum mulai dijalankan. Begitulah yang terjadi pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang sejak awal dipaksakan.

Digembar-gemborkan bakal rampung tahun depan, megaproyek ini sudah pasti meleset dari tenggat. Pencairan utang tahap pertama dari China Development Bank sebesar US$ 170 juta atau sekitar Rp 2,38 triliun, tiga pekan lalu, belum menyelesaikan permasalahan. Berderet pekerjaan hampir mustahil selesai dalam waktu cepat: dari pembebasan lahan, pekerjaan konstruksi, hingga pembangunan permukiman dan pusat belanja di empat stasiun.

Yang tak kalah penting adalah memastikan proyek US$ 6,071 miliar atau sekitar Rp 85 triliun ini bisa menangguk untung setelah proses pembangunan selesai. Konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China harus mampu memelihara dan mengoperasikan "kereta peluru" secara ekonomis tanpa subsidi tarif sepeser pun. Bila kereta cepat Jakarta-Bandung merugi, konsorsium akan sulit melunasi pinjaman.

Di tengah kondisi nilai tukar yang sempoyongan, sedangkan pendapatan dalam rupiah, pinjaman dalam bentuk mata uang asing mengundang risiko besar. Jumlah pengembalian utang plus bunga bisa bertambah berlipat-lipat seandainya rupiah masih tak stabil seperti sekarang. Empat perusahaan yang tergabung dalam proyek ini-Wijaya Karya, Jasa Marga, Kereta Api Indonesia, dan Perkebunan Nusantara VIII-harus merogoh kocek lebih dalam.

Masalahnya, empat perusahaan pelat merah itu sudah ngos-ngosan membayar sejumlah kewajiban. Mereka harus menyetor modal awal, yang sebagian besar diperoleh dengan menerbitkan surat utang. Kewajiban Wijaya Karya, misalnya, naik 31 persen menjadi Rp 14 triliun per akhir tahun lalu setelah mengikuti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan mass rapid transit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belakangan terbetik kabar, bila perusahaan pelat merah tak sanggup lagi membayar utang atau top up modal, Kementerian Badan Usaha Milik Negara-sebagai pemegang saham-harus ikut menanggungnya. Garansi implisit inilah yang diduga membuat proses pencairan utang berlarut-larut hingga sekarang. Skema itu sungguh disayangkan karena bertolak belakang dari klaim Presiden Joko Widodo bahwa proyek ini dikerjakan dengan skema "business to business". Pemerintah seharusnya tak perlu memberikan jaminan serta memastikan tak ada uang keluar sepeser pun dari pos anggaran.

Bila proyek sepur kilat tidak layak secara bisnis, pinjaman jumbo Rp 63,74 triliun hanya akan menjadi beban di masa depan. Tapi membatalkan proyek di tengah jalan bukan perkara ringan. Apalagi konsorsium telah mengeluarkan dana triliunan. Yang bisa dilakukan saat ini adalah mematangkan perencanaan bisnis transit oriented development di setiap pemberhentian agar bisa memaksimalkan pendapatan. Sebab, konsorsium tidak bisa bergantung hanya pada penjualan tiket penumpang.

Pilihan lain adalah mengubah desain proyek menjadi medium speed train atau mengoperasikan kereta ekspres yang berhenti di lebih banyak stasiun agar bisa mendorong perekonomian lokal. Bila konsumen merasa nyaman, harga terjangkau, dan perjalanan tepat waktu, mereka akan beralih dari mobil pribadi ke moda transportasi massal. Langkah ini lebih efisien, terutama untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak yang makin mahal.

Semua implikasi tadi semestinya dipertimbangkan sejak awal. Presiden Joko Widodo semestinya tidak hanya mengejar proyek mercusuar. Salah-salah, ia akan mewariskan beban berat di masa mendatang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.