Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahathir

image-profil

Oleh

image-gnews
Mahathir Mohamad, menggelar konferensi pers usai usai dilantik sebagai Perdana Menteri Baru Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Mei 2018. REUTERS/Lai Seng Sin
Mahathir Mohamad, menggelar konferensi pers usai usai dilantik sebagai Perdana Menteri Baru Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Mei 2018. REUTERS/Lai Seng Sin
Iklan

Putu Setia

Ada yang saya suka dari pelaksanaan pemilihan umum di Malaysia. Kesederhanaannya. Rabu pemungutan suara, malamnya hasil diketahui. Esok dinihari diumumkan siapa yang menang. Dan Kamis malam, perdana menteri terpilih sudah dilantik.

Bandingkan dengan yang terjadi di negeri ini. Pemilu yang ribet. Bahkan untuk hajatan tahun 2019 mendatang, mengutip pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemilu yang merupakan gabungan pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden ini merupakan pemilu teruwet di dunia. Dalam rentang waktu sehari, suara yang masuk baru sampai di tingkat kecamatan. Jauh dari kantor Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, lembaga yang berhak mengumumkan siapa pemenang pemilu. Belum lagi jika ada gugatan karena ada dugaan pelanggaran.

Mahathir Mohamad, politikus usia lanjut Malaysia, kembali menjabat perdana menteri setelah koalisinya memenangi pemilihan umum. Kini Mahathir tercatat sebagai perdana menteri tertua di dunia. Usianya 92 tahun. Ia pernah memegang jabatan itu sangat lama, dari tahun 1981 sampai 2003. Kini ia tak mau berkuasa lama, karena faktor usia. Sebentar lagi, satu atau dua tahun, ia akan menyerahkan jabatan perdana menteri kepada Anwar Ibrahim, koleganya satu koalisi.

Tak cuma saya yang suka dengan pelaksanaan pemilu di Malaysia. Ada yang lebih gembira, terutama dengan hasilnya. Sebutlah dua saja, Fadli Zon dan Fahri Hamzah-tokoh yang komentar-komentarnya belakangan ini terkenal nyeleneh. Kedua pemimpin wakil rakyat ini menyebut tumbangnya Perdana Menteri Najib Razak akan "memberi inspirasi" untuk tumbangnya Presiden Jokowi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hak "duo F" untuk berkata apa saja. Ini menyiratkan perseteruan dua kubu politik menjelang Pemilu 2019 di negeri ini terus mendaki menuju puncaknya. Bukan saja memecah dunia maya untuk lahan saling ejek, juga merembet ke dunia nyata. Urusan tulisan di baju kaus saja sudah menjadi bahan untuk usir-mengusir. Di Malaysia sepertinya lebih tenang. Tapi entahlah, memandang bukit dari kejauhan memang indah. Di semenanjung jiran itu ada tokoh tua pemersatu bangsa, Mahathir Mohamad. Kita tak punya tokoh seperti itu, yang ada politikus yang semakin tua semakin nyinyir.

Tiba-tiba saya jadi ingat Jusuf Kalla. Politikus 75 tahun ini sekarang digadang-gadang lagi menjadi wakil presiden untuk Pemilu 2019. Disebut "lagi", karena Kalla saat ini sudah menjadi wakil presiden untuk Joko Widodo. Dulu juga menjadi wakil presiden untuk Susilo Bambang Yudhoyono. Jadi, sudah dua kali ia menjadi wakil presiden untuk dua presiden berbeda. Masa jabatan yang jauh lebih pendek dari Mahathir sebagai perdana menteri.

Siapa yang menggadang (lagi) Kalla sebagai calon wakil presiden? Untuk calon presiden, siapa ia dijadikan wakil? Seperti biasa, tidak jelas. Di negeri ini antara mimpi dan strategi sulit dibedakan. Sementara orang tahu-dan seperti yakin-calon presiden yang bertarung di Pemilu 2019 hanyalah Jokowi dan Prabowo. Nyatanya adalah sudah masuk uji materi ke Mahkamah Konstitusi agar "nasib Kalla" dipertegas, boleh menjadi wakil presiden lagi atau tidak--karena sudah dua kali menjabat meski tak berurutan.

Karena urusan Jusuf Kalla ini masih tataran mimpi, maka saya pun ikut mimpi: bagaimana kalau Kalla dijadikan calon presiden saja, tak perlu repot-repot uji materi ke MK. Toh beliau belum pernah menjadi presiden. Kalau memang dia bisa diterima banyak pihak dan bisa menjadi pemersatu dari dua kelompok yang terus tegang, apa salahnya poros ketiga legowo untuk mengusungnya. Demi bangsa, ealah....

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.