Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hilangnya Isu Gizi Buruk

Oleh

image-gnews
Seorang wanita menjaga dua anaknya yang mengalami gizi buruk akut mendapat perawatan di rumah sakit Mwene Ditu di Provinsi Kasai Oriental, Republik Demokratik Kongo, 15 Maret 2018. Gizi buruk dan krisis kemanusiaan itu merupakan dampak konflik internal yang mencengkeram Republik Demokratik Kongo. REUTERS/Thomas Mukoya
Seorang wanita menjaga dua anaknya yang mengalami gizi buruk akut mendapat perawatan di rumah sakit Mwene Ditu di Provinsi Kasai Oriental, Republik Demokratik Kongo, 15 Maret 2018. Gizi buruk dan krisis kemanusiaan itu merupakan dampak konflik internal yang mencengkeram Republik Demokratik Kongo. REUTERS/Thomas Mukoya
Iklan

Khudori
Anggota Kelompok Kerja Dewan Ketahanan Pangan

Kampanye pemilihan kepala daerah di 171 daerah telah dimulai. Sayangnya, para calon umumnya hanya sibuk menebar janji-janji manis, bukan solusi nyata atas problem-problem mendasar dan laten di masyarakat.

Salah satu isu penting yang seharusnya disoroti para kandidat adalah gizi buruk. Memang sudah ada upaya memunculkan isu ini dalam debat kandidat. Tapi isu ini sering kali jadi periferi dan pemanis belaka.

Isu ini kalah seksi dibanding isu pendidikan dan kesehatan. Mengapa? Pertama, sasaran program gizi buruk terbatas: hanya warga miskin dan kurang gizi. Adapun kandidat dituntut pandai-pandai meramu program yang bisa menggaet dan mencakup semua pemilih. Kedua, penuntasan masalah gizi buruk memerlukan waktu lama, tidak cukup hanya satu periode kepemimpinan. Konsekuensinya, hasil program ini tidak segera terlihat. Ujung-ujungnya, tidak mudah bagi kandidat untuk mengkapitalisasi hasilnya.

Hilangnya isu gizi buruk ini sebetulnya tidak terlalu mengejutkan. Di level nasional, isu ini telah lama menghilang dalam program pembangunan. Apa yang terjadi dalam pemilihan kepala daerah adalah cermin kecil perpolitikan di tingkat nasional. Kejadian gizi buruk di Asmat, Februari lalu, hanyalah pucuk gunung es.

Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 mengungkap potret buram beban ganda dunia gizi negeri ini: prevalensi gizi buruk anak di bawah lima tahun (balita) meningkat menjadi 5,7 persen dari 4,9 persen pada 2010. Adapun prevalensi gizi kurang anak balita naik dari 13 persen (2010) menjadi 13,9 persen (2013). Anak stunting (bertubuh pendek) juga meningkat dari 35,6 persen (2010) menjadi 37,2 persen (2013). Pada periode yang sama, angka gizi lebih anak balita turun dari 14 persen menjadi 11,9 persen. Di sisi lain, perbaikan pendapatan memungkinkan warga mengkonsumsi kalori dan lemak melebihi kebutuhan tubuh. Namun, tak hanya mengalami kegemukan, mereka pun bisa menderita obesitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gizi buruk memang kompleks. Namun faktor utamanya adalah kemiskinan. Saat inflasi tinggi, harga pangan terasa mahal. Warga miskin yang 70 persen pendapatannya untuk pangan harus merealokasikan belanja dengan menekan pos non-pangan, seperti kesehatan dan pendidikan, atau beralih ke pangan inferior guna mengamankan isi perut. Dampaknya, konsumsi energi dan protein menurun. Rendahnya kualitas asupan gizi berdampak panjang bukan hanya pada kesehatan, tapi juga produktivitas dan kualitas sumber daya manusia.

Krisis gizi, tanpa kita sadari, mendorong lahirnya bencana sosial dan budaya yang amat serius. Bagaimana mungkin "bangsa kurang gizi" bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain? Bagaimana mungkin "bangsa kurang gizi" bisa kreatif dan mengemban tampuk kepemimpinan yang membawa negeri ini ke posisi terhormat di antara bangsa-bangsa di dunia?

Hilangnya isu gizi dalam kontestasi pemilihan kepala daerah harus dicegah dengan menjadikan gizi sebagai isu utama. Para kandidat wajib memastikan anak balita, ibu hamil, dan lansia memiliki akses terhadap gizi yang baik dan cukup. Negara harus hadir sebagai penjamin terpenuhinya hak pangan hingga di tingkat individu, seperti amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Hal ini dilakukan lewat beragam aksi: revitalisasi posyandu, bantuan pangan bagi anak balita dan ibu hamil, program tambahan makanan anak sekolah, subsidi pangan dan stabilisasi harga pangan, serta penganekaragaman pangan berbasis pangan lokal.

Pemilih harus jeli memilih kandidat. Bagi pendatang baru, komitmen terhadap isu gizi buruk harus diikat pada alokasi anggaran yang memadai. Bagi inkumben, selain berkomitmen, bisa dilacak anggaran riil selama ini yang dialokasikan untuk gizi buruk. Anggaran Pendapatan dan Belanja Provinsi Jawa Timur, misalnya, sebesar Rp 30 triliun pada 2017. Dari total duit itu, 50 persen habis buat belanja rutin, Rp 8 triliun untuk hibah, dan Rp 7 triliun ditebar ke 56 satuan kerja perangkat daerah. Bagaimana mungkin masalah gizi buruk bisa tertangani dengan baik jika komitmen anggaran tidak memadai?

Investasi di bidang gizi sifatnya jangka panjang. Sebagai pemilih, masyarakat harus menyadari pentingnya memilih kandidat yang menghiraukan kebutuhan mereka: punya program gizi yang jelas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.