Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benahi Dulu Industri Sawit

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex (kiri) berbincang di tengah perkebunan sawit usai launching penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatera Selatan, 13 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex (kiri) berbincang di tengah perkebunan sawit usai launching penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatera Selatan, 13 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Iklan

Pemerintah harus menanggapi dengan bijak rencana Uni Eropa menghentikan impor minyak sawit untuk bahan bakar nabati pada 2021. Ikhtiar pemerintah melobi para pemimpin Eropa agar rencana tersebut dibatalkan tentu diperlukan, tapi langkah ini harus didahului dengan membereskan tata kelola industri minyak sawit kita.

Hal yang memicu rencana Uni Eropa itu jelas berkaitan dengan masalah lingkungan dan kemanusiaan di negara penghasil minyak sawit, tak terkecuali di Indonesia. Alasan penghentian impor minyak sawit itu terutama adalah buruknya pengelolaan lingkungan oleh produsen minyak sawit.

Rencana pelarangan impor minyak sawit ini diputuskan parlemen Eropa pada Januari lalu. Uni Eropa merivisi Arahan Energi Terbarukan (Renewable Energy Directive). Dalam draf dokumen itu disebutkan bahwa mereka akan menghapus penggunaan minyak sawit untuk bahan bakar nabati hingga nol persen pada 2021.

Kebijakan itu akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia. Sebab, Uni Eropa merupakan pasar minyak sawit terbesar kedua bagi Indonesia setelah India. Negara-negara Eropa mengkonsumsi minyak sawit dalam jumlah besar, salah satunya karena tengah menggalakkan pemakaian bahan bakar nabati berbasis minyak sawit.

Merespons rencana tersebut, pemerintah melobi para pemimpin Eropa, termasuk pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus. Hanya, sukar mengharapkan lobi seperti ini akan berhasil, bila tidak disertai upaya memperbaiki karut-marut industri kelapa sawit di dalam negeri. Upaya mulia itu tak akan efektif karena kerusakan lingkungan di negara kita kian parah akibat deforestasi oleh industri minyak sawit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah semestinya menghentikan praktik ilegal penggunaan lahan hutan lindung untuk dijadikan kebun sawit. Investigasi Tempo menemukan praktik yang tak elok ini diduga dilakukan oleh banyak perusahaan, termasuk yang berafiliasi dengan Grup Wilmar.

Persoalan industri sawit kita juga menyangkut isu perebutan lahan kebun seperti di Pasaman Barat. Bergeser ke Indonesia timur, industri sawit di sana bahkan merampas hak penduduk mencari penghidupan karena melenyapkan hutan-hutan sagu dan hutan tempat berburu hewan.

Jika pemerintah serius, upaya pembenahan industri sawit sesungguhnya tidak terlalu sulit karena pemainnya hanya sedikit. Dari luas kebun sawit sekitar 12,3 juta hektare, sekitar 60 persen dikuasai korporasi yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Grup Wilmar, misalnya, menguasai 656 ribu hektare kebun sawit dan sekitar 30 persen bisnis sawit lewat kepemilikan kilang, pengolahan, serta transportasi.

Jadi, pemerintah sebetulnya berurusan dengan sedikit pengusaha untuk memperbaiki industri sawit agar lebih ramah lingkungan. Perluasan perkebunan sawit juga tak boleh dengan cara menyingkirkan penduduk setempat. Setelah menunjukkan ikhtiar ini, Indonesia memiliki amunisi untuk melobi negara-negara Uni Eropa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

35 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.