Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Impian Citarum Layak Diminum

Oleh

image-gnews
Warga mencuci di pinggir pintu irigasi yang tak berfungsi di Sungai Cikaro DAS Citarum hulu, Kampung Rancabali, Kabupaten Bandung, 24 April 2018. Kondisi sungai ini tercemar oleh 340 ribu ton limbah cair setiap harinya. TEMPO/Prima Mulia
Warga mencuci di pinggir pintu irigasi yang tak berfungsi di Sungai Cikaro DAS Citarum hulu, Kampung Rancabali, Kabupaten Bandung, 24 April 2018. Kondisi sungai ini tercemar oleh 340 ribu ton limbah cair setiap harinya. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

CITARUM adalah cermin bobroknya birokrasi kita. Banyak program menghalau limbah dari sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Barat ini, tapi pelaksanaannya tak sinkron antarlembaga pemerintah. Mereka menonjolkan ego masing-masing sehingga sulit bekerja bersama.

Mandeknya gagasan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil merupakan salah satu contoh. Ia pernah berencana membangun pipa gendong di badan Sungai Citarum untuk menampung sampah rumah tangga. Gagasan Ridwan tak bisa diwujudkan karena tebing sungai masuk wewenang Kementerian Pekerjaan Umum, sementara program Kementerian adalah mengeruk sedimentasi akibat alih fungsi hutan di hulu menjadi perkebunan.

Di hulu, Kementerian Kehutanan dan Perum Perhutani sebagai pemilik lahan tak sanggup mencegah masyarakat mengeksploitasi wilayah hutan. Akibatnya, kendati Kementerian Pekerjaan Umum mengeruk dasar sungai menghabiskan Rp 1 triliun setahun, sedimentasi jalan terus. Belum lagi limbah pabrik yang dibuang tanpa diolah di instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Otonomi daerah mendelegasikan izin bisnis ke pemerintah kabupaten sehingga merekalah yang harus mengawasi pelaksanaannya. Ironisnya, pemerintah tingkat dua ini tak dilengkapi perangkat penyidik pegawai negeri untuk menindak perusahaan yang menyalahgunakan izin tersebut. Walhasil, setiap bulan mereka mengalirkan 10,6 juta meter kubik limbah cair ke Citarum dengan bebas.

Volume limbah itu setara dengan tiga kali volume air Danau Sunter di Jakarta Utara. Ditambah sedimentasi yang membuat aliran air menjadi pelan, plus sampah plastik yang setara dengan empat setengah kali Gedung Sate jika ditumpuk setiap bulan, Citarum menjadi sungai neraka di dunia. Lembaga nirlaba Blacksmith Institute dari New York menobatkan sungai sepanjang 269 kilometer ini sebagai sungai paling beracun di dunia.

Ide mengintegrasikan semua lembaga dengan komando pemerintah pusat sudah tepat. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan sebagai komandan kementerian, pemerintah, provinsi, dan kabupaten/kota. Presiden Joko Widodo bahkan melibatkan tentara, polisi, jaksa, dan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk penanganan hukumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Puluhan tahun pabrik-pabrik perusahaan itu leluasa membuang limbah ke sungai. Bukan tidak mungkin ada sogok kepada aparat pemerintah dan penegak hukum. Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat tahun lalu menemukan 90 persen pabrik tekstil tak memiliki IPAL.

Penanganan secara komprehensif amat penting lantaran Sungai Citarum menjadi jantung kehidupan bagi 27 juta penduduk di sepanjang bantarannya. Ada 420 ribu hektare sawah yang mengandalkan air untuk irigasi yang menentukan kualitas 80 persen padi Jawa Barat, bahkan ada industri air minum yang mengandalkannya sebagai sumber air baku. Dengan masalah yang multikompleks dan multisektor itu, perencanaan juga harus menyeluruh-jika perlu, sampai tahap penyulingan air Citarum agar bisa langsung diminum.

Sejauh ini, berbagai upaya yang dicoba tidak membuahkan hasil maksimal. Citarum Bestari atau Citarum Harum yang digagas Panglima Komando Daerah Militer Siliwangi Mayor JenderalTNIDoni Monardo hanya bagian kecil dari restorasi Citarum. Setelah program antarlembaga tak sinkron lagi, gerakan itu pun terbengkalai. Janji Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang akan membersihkan Sungai Citarum sampai airnya layak diminum, juga menguap begitu saja.

Kini publik menanti efektivitas komando dan langkah pemerintah pusat dalam membereskan masalah Citarum secara menyeluruh.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.