Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencopotan Berulang Direktur Pertamina

image-profil

image-gnews
Elia Massa Manik Direktur Utama Pertamina
Elia Massa Manik Direktur Utama Pertamina
Iklan

Fahmy Radhi
Pengamat ekonomi energi UGM dan mantan anggota Tim Anti-Mafia Migas

Melalui rapat umum pemegang saham luar biasa pada 20 April 2018, Elia Massa Manik akhirnya dicopot dari kursi Direktur Utama Pertamina, yang baru didudukinya kurang dari dua tahun. Sebelumnya, Dwi Soetjipto, yang baru menjabat direktur utama kurang dari dua tahun, juga dicopot.

Kalau indikatornya adalah capaian kinerja, sebetulnya tidak ada alasan untuk mencopot Dwi Soetjipto. Selama kepemimpinannya, Pertamina mencapai kinerja spektakuler. Di tengah turunnya harga minyak dunia, Pertamina bisa meraup laba bersih sekitar US$ 1,83 miliar pada semester pertama 2016 atau naik 221 persen dibanding periode yang sama pada 2015. Tapi, bukan perkara kinerja yang menjadi alasan pencopotannya, melainkan lebih karena ketidakakuran antara dia dan Wakil Direktur Utama Achmad Bambang yang memunculkan "matahari kembar" di Pertamina.

Berbeda dengan Dwi, selama kepemimpinan Elia Masa Manik, kinerja Pertamina cenderung jeblok. Sepanjang 2017, pendapatan Pertamina memang masih meningkat hingga US$ 42,86 miliar atau naik 17 persen dibanding pendapatan pada 2016. Tapi, laba bersih mengalami penurunan, dari US$ 3,15 miliar pada 2016 menjadi US$ 2,4 miliar pada 2017. Menurut Elia, penurunan sebesar 23 persen itu lantaran pemerintah tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) penugasan, Premium, dan solar pada saat harga minyak dunia naik.

Ada beberapa alasan di balik pencopotan Elia. Alasan itu, antara lain, adalah kelangkaan Premium, tidak kunjung tuntasnya pembentukan holding migas, molornya pembangunan kilang minyak, serta bocornya pipa Pertamina yang membawa korban di Balikpapan.

Sesuai dengan instruksi Presiden, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memutuskan untuk tidak menaikkan tarif listrik dan harga BBM penugasan hingga akhir 2019. Tujuannya untuk menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi. Tapi Elia cenderung resistan dan melakukan berbagai manuver melalui corporate action untuk meminimalkan potensi kerugian Pertamina.

Salah satu langkahnya adalah mengurangi pasokan Premium di Jawa, Madura, dan Bali. Memang, pengurangan itu tidak melanggar aturan karena kewajiban menjalankan penugasan BBM hanya di luar tiga pulau itu. Tapi hal itu menyebabkan kelangkaan Premium di tiga pulau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelangkaan Premium belum reda, Pertamina kembali melakukan manuver dengan menaikkan harga Pertalite, dari Rp 7.800 per liter menjadi Rp 8.000 per liter. Kenaikannya hanya Rp 200, tapi hal itu menyebabkan disparitas harga Premium dan Pertalite menjadi semakin menganga, mencapai Rp 1.450 per liter.

Dengan disparitas harga sebesar itu, tidak bisa dihindari terjadi gelombang remigrasi dari Pertalite ke Premium, yang menyebabkan peningkatan permintaan atas Premium. Lantaran Pertamina tidak menambah pasokan, kelangkaan Premium semakin bertambah parah. Jika kelangkaan Premium terus berlanjut, hal itu dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.

Namun terlalu seringnya pencopotan Direktur Utama sudah pasti akan sangat mengganggu manajemen Pertamina dalam menjalankan usahanya. Pencopotan itu akan menghambat Pertamina dalam mewujudkan perencanaan strategis, yang biasanya membutuhkan waktu minimal lima tahun.

Ke depan, pergantian direktur utama yang menjabat kurang dari dua tahun sebaiknya dihindari. Untuk itu, perlu dirumuskan sistem penilaian kinerja yang terukur sebagai dasar bagi pemegang saham untuk memutuskan penggantian direktur utama secara lebih transparan dan obyektif. Dengan sistem itu, pertimbangan pergantian lebih karena tidak tercapainya ukuran kinerja, bukan lantaran pertimbangan politik ataupun alasan subyektif lainnya.

Dengan semakin seringnya pencopotan direktur utama dalam waktu singkat, jangan berharap Pertamina bisa menjalankan penugasan dan meraup untuk menyetor dividen kepada negara. Mustahil pula bagi Pertamina menjadi perusahaan minyak dan gas kelas dunia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.