Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Salah Kaprah Mengelola Beras

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Stok beras di gudang Bulog Jakarta.(dok.Kementan)
Stok beras di gudang Bulog Jakarta.(dok.Kementan)
Iklan

Kementerian Perdagangan semestinya menghentikan penetapan harga eceran tertinggi pada komoditas beras. Sejak diberlakukan tujuh bulan lalu, kebijakan ini terbukti gagal meredam kenaikan harga beras di pasar.

Gesekan terjadi setelah pemerintah mewajibkan pedagang menjual beras sesuai dengan harga patokan. Kementerian Perdagangan kini mengancam akan mencabut izin usaha pedagang yang menjual beras di atas harga eceran tertinggi. Ancaman seperti ini akan sia-sia dan tak bakal membuat harga beras stabil.

Pemerintah pun selama ini kewalahan mengawasi distribusi beras. Panjangnya rantai pasok komoditas beras dan luas wilayah yang mesti diawasi juga menjadi kendala di lapangan. Sejumlah daerah jelas mengaku kesulitan memantau pedagang di pasar tradisional dan retail modern.

Tujuan di balik penetapan harga beras itu sebetulnya bagus. Pemerintah berusaha menjaga harga beras agar tetap terjangkau bagi masyarakat luas. Kenaikan harga beras tidak hanya akan mengerek inflasi, tapi juga menciptakan kemiskinan. Studi yang dilakukan Arief Ansyori Yusuf (2018) bahkan menunjukkan bahwa setiap 1 persen kenaikan harga beras berpotensi menaikkan jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 300 ribu orang.

Hanya, tujuan yang mulia itu sulit dicapai dengan cara mematok harga beras. Sejumlah studi empiris menunjukkan bahwa penerapan harga eceran tertinggi hanya memiliki efek jangka pendek. Penetapan harga beras akan menekan harga jual di tingkat petani. Akibatnya, harga jual bisa jatuh dan produksi menyusut, sementara angka permintaan merangkak naik. Inilah yang menyebabkan beras menjadi langka. Keadaan ini bisa memicu munculnya "pasar gelap". Di situ, para pedagang menjual beras dengan harga lebih mahal, jauh melebihi harga patokan pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kenaikan harga beras yang melebihi patokan itu terjadi di beberapa kota. Di Bandung, harga beras medium IR-64 dibanderol hingga Rp 12 ribu per kilogram. Harga ini jauh di atas harga eceran tertinggi beras medium yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 9.450. Harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang, yang kerap menjadi acuan para pedagang, sempat melejit di atas Rp 11 ribu per kilogram.

Harga beras bergerak liar karena klaim pemerintah bahwa negara kita telah surplus beras sulit dibuktikan. Pemerintah semestinya melepas harga beras sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran dalam ekonomi. Untuk menjaga agar harga beras tidak melambung, tentu saja dengan memastikan stok beras melimpah. Jika perlu, pemerintah membuka lebar-lebar keran impor beras asalkan proses pengadaan ini dilakukan secara transparan dan fair.

Di sejumlah negara, kebijakan pengaturan harga selalu gagal memenuhi ekspektasi. Tak aneh bila mereka kemudian meninggalkan penerapan kebijakan harga eceran tertinggi. Pemerintah kita pun seharusnya tak perlu ngotot meneruskan kebijakan yang terbukti kurang efektif.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

35 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.