Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Biarkan Perwira Polisi Menganggur

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Kapolri Jendral Tito Karnavian saat memberikan selamat  kepada Asops kapolri baru dan Kapolda di Mabes Polri Jakarta, 15 Maret 2018. Kapolri melantik sejumlah perwira tinggi kepolisian Asops dan Kapolda baru daerah Maluku, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Kapolri Jendral Tito Karnavian saat memberikan selamat kepada Asops kapolri baru dan Kapolda di Mabes Polri Jakarta, 15 Maret 2018. Kapolri melantik sejumlah perwira tinggi kepolisian Asops dan Kapolda baru daerah Maluku, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Iklan

Banyaknya perwira menengah yang menganggur menunjukkan ada yang tidak beres dalam sistem karier di kepolisian kita. Padahal masalah itu bisa diantisipasi, mengingat kebutuhan jabatan struktural kepolisian sudah baku. Jika hal tersebut dibiarkan, ada potensi pemborosan anggaran. Menurut catatan Komisi Kepolisian Nasional, setidaknya ada 414 perwira menengah yang tak memiliki jabatan struktural hingga akhir Desember 2017. Mereka kebanyakan berasal dari angkatan 1980-an dan berpangkat komisaris besar.

Fenomena ini seharusnya bisa dilihat jauh sebelumnya. Sayangnya, terjadi pembiaran. Akibatnya, efek domino terjadi dari tahun ke tahun. Kini kondisi sudah semakin kronis. Kebutuhan dan jumlah polisi berpangkat perwira menengah tak seimbang.

Pada awal reformasi, jumlah perwira tinggi kepolisian berpangkat jenderal hanya 30 orang. Sekarang, angka itu melonjak 10 kali lipat. Adapun perwira menengah berpangkat ajun komisaris besar polisi yang berstatus non-job empat tahun silam hanya 217 orang. Kini, jumlahnya terus bertambah.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian, harus segera menyelesaikan masalah ini. Salah satu caranya adalah memberlakukan moratorium rekrutmen di Akademi Kepolisian. Langkah ini sesuai dengan pernyataan Kapolri bahwa penumpukan ratusan perwira yang menganggur disebabkan banyaknya rekrutan sejak 1982. Sebelumnya, Akademi Kepolisian hanya menerima 46 orang. Kini, jumlah rekrutan mencapai 300 orang. Penerapan kebijakan pensiun dini juga bisa menjadi alternatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada satu langkah strategis Kepolisian yang patut didukung, yakni mengarahkan para perwira menengah ke jabatan analis kebijakan. Konsekuensinya, jumlah jabatan tersebut harus ditambah di setiap lini satuan. Nantinya, jabatan ini bisa berubah menjadi struktural. Langkah ini telah dimintakan persetujuan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Jika langkah itu disetujui, para perwira menengah tersebut harus siap ditempatkan di mana saja di seluruh Indonesia.

Selama ini disinyalir ada keengganan para perwira menengah itu dipindahkan ke daerah-daerah. Alasan yang mereka pakai adalah telah menyelesaikan sekolah pimpinan. Padahal ihwal mutasi ini sudah diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 tentang Mutasi Anggota Kepolisian. Sebagai prajurit, setiap polisi sudah seharusnya siap ditempatkan di mana saja sesuai dengan kebutuhan dan perintah atasan. Penolakan untuk pindah ini turut memicu tingginya angka pengangguran perwira.

Sudah saatnya Kapolri memikirkan masalah pengangguran perwira menengah ini agar tak terjadi pemborosan. Penolakan polisi untuk dipindahtugaskan seharusnya tidak boleh terjadi dan merupakan bentuk pelanggaran. Selain moratorium sepenuhnya, evaluasi sistem jenjang karier perlu dilakukan. Demikian juga pembenahan sistem pendidikan serta aturan kenaikan pangkat dan pensiun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.