Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menuju Uang Digital Rupiah

image-profil

image-gnews
Bitcoin Versus E-Money, Sentralisasi Lawan Desentralisasi Uang Digital Revisi
Bitcoin Versus E-Money, Sentralisasi Lawan Desentralisasi Uang Digital Revisi
Iklan

Haryo Kuncoro
Direktur Riset Socio-Economic & Educational Business Institute, Jakarta

Tegas dan bijak adalah dua kata yang tepat untuk menggambarkan sikap Bank Indonesia (BI) atas polemik mengenai uang digital. BI berkukuh melarang penggunaan uang digital (cryptocurrency) semacam Bitcoin sebagai alat pembayaran di seluruh wilayah Indonesia.

BI mengklaim Bitcoin tidak layak sebagai mata uang lantaran tak memiliki dasar penilaian (underlying) yang kokoh. Dengan nilainya yang sangat fluktuatif, Bitcoin berpotensi kuat mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional.

Sebagai instrumen investasi, Bitcoin juga memperlihatkan kelemahannya. Pasokannya yang sangat terbatas niscaya tidak mampu memenuhi permintaan. Konsekuensinya, Bitcoin menjadi aset kosong yang bersifat spekulasi dengan mengesampingkan perlindungan konsumen.

Untungnya, BI tidak alergi terhadap teknologi cryptocurrency. Bahkan BI hendak mengkaji kemungkinan penerapan uang digital rupiah dengan teknologi Blockchain. Walhasil, uang digital rupiah tampaknya menjadi resultan akhir dari proses metamorfosis panjang.

Sebelumnya, masyarakat mengenal rupiah berbahan logam, kertas, dan elektronik berbasis kartu. Perbedaan preferensi membawa persoalan uang tunai, uang elektronik, dan uang digital rupiah masuk ke ranah substitusi. Kemampuan substitusi tiga jenis uang tersebut menuntut ekuivalensi daya belinya.

Jika prinsip ekuivalensi ini tidak terpenuhi, hukum Grisham niscaya terjadi: bad money drives out good money. Perkembangan uang virtual akan tertekan dan bahkan bisa jadi akan dihindari. Masyarakat kembali memilih cara tunai-dalam taraf tertentu, jika tidak terpaksa betul-yang dianggap berdaya beli lebih tinggi.

Dengan prinsip ini, uang digital rupiah harus mampu menjalankan fungsinya sebagai media pertukaran dalam suatu sistem pembayaran seperti layaknya uang fisik. Posisi ini dengan sendirinya menutup peluang uang digital rupiah sebagai instrumen investasi.

Prinsip yang lazim berlaku adalah memegang uang menjadi likuid tetapi tidak menghasilkan imbal hasil (return). Sebaliknya, memegang aset akan menghasilkan imbal hasil tetapi pemiliknya tidak likuid lagi. Dengan logika ini pula nantinya tidak akan ada penambang uang digital rupiah sebagaimana yang terjadi pada Bitcoin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan skenario di atas, pemberlakuan uang digital rupiah sangat bergantung pada kapasitas teknologi informasi yang digunakan BI. Kecanggihan teknologi informasi memudahkan BI memantau peredaran uang digital sehingga bisa mendeteksi pergerakan inflasi.

Kompatibilitas teknologi informasi BI dengan jaringan global sangat membantu BI dalam mengamati pergerakan uang lintas negara yang berimbas pada pasokan likuiditas, cadangan devisa, dan nilai tukar. Konsekuensinya, cadangan valuta asing juga menuntut penyesuaian bentuk menuju cryptocurrency.

Kasus e-money memberikan pelajaran berharga dalam mendesain model sirkulasi uang virtual. Sebagai contoh, transaksi uang elektronik melalui Gerbang Pembayaran Nasional ternyata belum terkoneksi sempurna dengan Visa dan Master Card yang lebih dulu eksis sehingga menyulitkan investor asing.

Kesulitan niscaya muncul pada masa transisi. Pokok masalahnya adalah uang digital rupiah masih terkait erat dengan uang kertas, uang logam, dan uang elektronik tadi. Fase ini sangat krusial karena dominasi transaksi digital bisa jadi belum tercakup utuh dalam data jumlah uang beredar.

Dalam jangka panjang, uang digital rupiah juga akan membawa perubahan fundamental bagi bank umum. Kontak langsung peer to peer membuat peran bank sebagai lembaga intermediasi-yang menjembatani antara pihak yang berlebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana-akan semakin susut. Susutnya peran ini membuat bank umum tidak bisa leluasa menciptakan "uang sekunder" dari rupiah yang disimpan masyarakat. Konsekuensinya, BI tidak memiliki agen dalam mengimplementasikan kebijakan moneter dan makroprudensialnya. Rentang kendali menjadi tantangan yang harus diantisipasi.

Dengan konfigurasi masalah tersebut, inovasi disruptif tampaknya sudah sampai pada wilayah moneter yang menuntut bank sentral bersikap akomodatif dan hati-hati. Kajian yang dilakukan BI harus mampu mengidentifikasi berbagai isu yang akan muncul sekaligus langkah penanggulangannya.

Kesulitan utama BI adalah belum ada praktik terbaik sebagai rujukan. Semua negara sejauh ini masih meraba-raba bentuk antisipasi yang paling elementer. Kemampuan melihat jauh ke depan dan kecerdasan berpikir yang spesifik adalah prasyaratnya. Jalan menuju cashless society masih panjang dan berliku.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.