Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Pesiar Pencuci Uang

Oleh

image-gnews
Sebuah kapal pesiar mewah bernama
Sebuah kapal pesiar mewah bernama "Equanimity" terlihat di pelabuhan Benoa di Bali, 28 Februari 2018. Indonesia telah menyita kapal pesiar mewah seluas 92 meter di pulau wisata Bali yang diinginkan oleh otoritas AS. AP
Iklan

PENANGKAPAN kapal pesiar mewah Equanimity di Teluk Benoa, Bali, merupakan tamparan keras kepada pemerintahan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Diduga dibeli dari hasil korupsi lembaga investasi pemerintah 1Malaysia Development Berhad (1MDB), kapal itu ditangkap polisi Indonesia atas permintaan Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI).

Cikal-bakal 1MDB bermula dari pembentukan Terengganu Investment Authority, lembaga keuangan pemerintah Negara Bagian Terengganu, pada Januari 2009. Tak sampai setahun, Perdana Menteri Najib Razak mengubah dan mengambil alih institusi itu menjadi di bawah kontrol pemerintah pusat dengan Najib sebagai ketua dewan penasihat. Saat ini, 1MDB terlibat dalam banyak kegiatan investasi besar, di antaranya pembangunan proyek infrastruktur dan bisnis energi.

1MDB, yang membiayai proyek dengan menjual obligasi, mulai disorot tajam dalam beberapa tahun terakhir. Terutama setelah lembaga ini disebut-sebut gagal membayar utang kepada bank dan pemegang obligasi. Tercium juga adanya aliran dana 1MDB ke kroni Najib lewat perusahaan cangkang di luar negeri. Korupsi ini akhirnya bukan sekadar urusan publik Malaysia, melainkan dunia.

Kementerian Kehakiman Amerika menemukan dugaan korupsi senilai US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 48 triliun di 1MDB. Selain melibatkan Najib dan orang dekatnya, skandal ini menyeret para pesohor, seperti model berkebangsaan Australia, Miranda Kerr, dan aktor Leonardo DiCaprio. Saat ini, selain Amerika, sedikitnya sembilan negara ikut menyelidiki kasus 1MDB.

Kapal Equanimity diduga salah satu hasil pencucian uang dari skandal itu. Pengadilan Amerika menyebutkan kapal yang terdaftar di Kepulauan Cayman itu dibeli taipan Malaysia, Jho Low. Aset lain yang diduga dibeli Low dengan dana 1MDB adalah jet pribadi, hotel, dan real estate di New York serta saham EMI Music Publishing. Low disebut-sebut merupakan penasihat bisnis Perdana Menteri Najib dan memiliki hubungan dekat dengan sejumlah menteri di Malaysia.

Baca Juga:

Keterlibatan Indonesia dalam pelacakan korupsi 1MDB harus diacungi jempol. Saat ini, korupsi merupakan kejahatan lintas negeri yang tidak bisa hanya diatasi oleh satu negara. Investigasi media global terhadap skandal Panama Papers adalah contoh gamblang tentang bagaimana dana haram disembunyikan di tempat yang tidak terbayangkan dengan pengelabuan yang berlapis-lapis. Dalam perkara Panama Papers, seorang pegawai firma hukum Mossack Fonseca membocorkan data perusahaan yang melakukan pencucian uang. Data itulah yang dibongkar jaringan media lintas negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sudah selayaknya Indonesia terlibat lebih lanjut dalam pengungkapan praktik pencucian uang internasional. Selain telah meratifikasi konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang korupsi, keterlibatan Indonesia akan membuktikan komitmen kita dalam memerangi praktik penyembunyian dana haram. Keterlibatan itu akan membawa dampak positif bagi Indonesia.

Patut diingat, tak sedikit orang Indonesia yang menyembunyikan uang lancung di luar negeri hasil korupsi di dalam negeri. Perkara korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia adalah contoh betapa bergantungnya kita pada aparat internasional jika hendak mengungkap aliran dana megakorupsi itu. Pemerintah Indonesia hendaknya mengambil inisiatif lebih jauh untuk mengembangkan bentuk-bentuk kerja sama lembaga hukum antarnegara untuk memudahkan pemberantasan korupsi dan pencucian uang lintas negara.

Sikap pasif pemerintah Najib terhadap perkara kapal Equanimity mudah memancing wasangka. Sejak awal menolak terlibat dalam skandal 1MDB, Najib semestinya bersikap jelas terhadap tudingan pengadilan Amerika perihal bukti-bukti pencucian uang, termasuk kapal bermasalah itu. Tuntutan bersikap aktif dan terbuka itu sempat pula disuarakan oposisi-di antaranya lewat bekas perdana menteri Mahathir Mohamad, tapi tak berdampak. Secara politik, Perdana Menteri Najib memang di atas angin. Betapapun skandal 1MDB telah memperburuk citra pemerintah, nyatanya Najib tetap bertahan.

Harapan oposisi bahwa skandal 1MDB dapat terungkap di dalam negeri tampaknya sulit tercapai. Tanpa transparansi dan proses checks and balances, kontrol terhadap jalannya pemerintahan sulit dilakukan. Pada titik inilah pengungkapan pencucian uang lintas negara menjadi relevan. Diusut di banyak negara, 1MDB semestinya menjadi proyek lintas negara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.


Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.


Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Tangkapan layar tayangan video Tempo.co berisi kampanye Prabowo Subianto di Riau, Pekanbaru, Selasa, 9 Januari 2024.
Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.


Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

15 Januari 2024

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (kanan) dan Wakil Ketua MK Aswanto (tengah) meninggalkan ruang sidang seusai mengikuti sidang pleno penyampaian laporan tahun 2019 di Gedung MK, Jakarta, Selasa 28 Januari 2020. Sejak berdiri pada tahun 2003 hingga Desember 2019 MK telah menerima sebanyak 3.005 perkara. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

Kita menunggu Mahkamah Konstitusi mewariskan putusan yang berpihak kepada hukum dan kebenaran, karena kalau hukum tidak ditegakkan, maka tirani yang akan leluasa merusak harkat dan mertabat bangsa Indonesia.