Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemimpin Militer dalam Politik

image-profil

image-gnews
Panglima Jendral Gatot Nurmantyo bersama Marsekal Hadi Tjahjanto, Laksamana TNI Ade Supandi, danJendral Mulyono, datang ke DPR RI untuk menjalani fit and proper test. Rabu, 6 Desember 2017. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Panglima Jendral Gatot Nurmantyo bersama Marsekal Hadi Tjahjanto, Laksamana TNI Ade Supandi, danJendral Mulyono, datang ke DPR RI untuk menjalani fit and proper test. Rabu, 6 Desember 2017. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Iklan

Ketika seorang tokoh militer melepaskan seragamnya dan bergerak di ruang politik, apakah politik merupakan bagian dari strategi kemiliterannya ataukah strategi kemiliterannya merupakan alat dari tujuan-tujuan politiknya? Dalam Seni Perang (1520), Niccolo Machiavelli berpendapat bahwa kehidupan dan kebesaran suatu negara hanya terjamin jika kekuatan militernya mendapat tempat yang layak dalam susunan kehidupan politik.

Dalam Sang Penguasa (1513), dia menulis: "Tidak mungkin ada hukum yang baik jika tidak ada tentara yang baik, dan di mana ada tentara yang baik pasti ada hukum yang baik." Sedangkan dalam Wacana-wacana Dekade Pertama Titus Livius (1519) dia menyimpulkan bahwa "Dasar negara adalah organisasi militer yang baik." (Gilbert dalam Earle, 1962 [1943]: 3-4).

Tanpa harus membaca Machiavelli, kiranya dapat diandaikan bahwa di ruang politik kemiliteran seorang perwira tetap bekerja sebagai pengetahuan yang telanjur merasuk dan sangat dikuasai keberdayaannya. Di ruang politik, ungkapan seperti strategi dan taktik teracu dari terminologi militer. Tetapi, dalam paham kemiliteran sendiri, selain postulat masyhur Clausewitz (bahwa perang tiada lain kelanjutan politik negara dengan alat yang lain), ruang politik juga diacu sebagai bagian dari wilayah pertempuran yang harus diatasi. Clausewitz berpendapat: seorang jenderal harus lepas dari keputusan-keputusan politik dan bahwa sebenarnya dia harus berada dalam suatu kedudukan untuk mempengaruhi keputusan-keputusan politik itu (Rothfels dalam ibid.: 91-2)

Bagi jiwa militer yang "tidak berpihak", justru politik merupakan alat bagi tujuan militer: menaklukkan dan menguasai. Bukankah tak kurang dari Sun Tzu yang menulis betapa menaklukkan lawan tanpa berperang adalah siasat yang paling baik? Militerisme menjadi ideologi tersendiri.

Namun, soal perpanjangan militer dalam politik, masih dalam Wacana, Machiavelli mencatat: Kekuasaan absolut selalu merusak rakyat dengan membalikkan mereka menjadi "kawan dan partisan". Inilah yang terjadi ketika warga yang lama menjadi komandan tentara akan mendapat dukungan dan membuat pendukungnya menjadi partisan sehingga militer pada saatnya melupakan Senat dan menganggap ia sebagai kepalanya.

Baca Juga:

Machiavelli memang tidak berbicara tentang Republik Indonesia, melainkan apa yang terjadi terhadap tentara di Roma semasa Republik Akhir (147-30 SM) yang berakhir dengan terbunuhnya Julius Caesar. Para penguasa yang berasal dari militer tinggal mencari tentara yang-berlawanan dengan kebaikan bagi publik-akan mengikuti mereka demi keseimbangan konstitusi, dengan pilih kasih terang-terangan, sehingga tirani cepat mengikuti dan mengubahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mencegahnya, otoritas diktatorial hanya dibenarkan Machiavelli jika terdapat situasi darurat nasional dan agar kekuasaannya tidak disalahgunakan ia mesti diperiksa melalui ordini: lembaganya, pengaturan konstitusionalnya, metode penataan dan pengorganisasiannya atas masyarakat. Setidaknya terdapat dua cara dalam praktiknya: (1) waktu berkuasa dibatasi, jangan seumur hidup; (2) menjamin bahwa olah kuasa terbatasi dan terhindar dari peristiwa yang akan menjebak. Selama ordini teramati, tiada bahaya bahwa kekuasaan absolut akan merusak secara absolut dan melemahkan pemerintah (Skinner, 2000: 79-80).

Dengan catatan atas situasi darurat, jelas Machiavelli menganggap tidak ada kesahihan bagi militer, termasuk sipil berlatar belakang militer, untuk memegang kekuasaan di negara republik. Membiarkan perpanjangan perintah-perintah militer akan mendorong pertumbuhan faksi yang akan mengalahkan kepentingan publik. Seperti diketahui, faksi berasal dari loyalitas faksional warga, bukan loyalitas kepada negara, melainkan kepada ambisi individualnya sendiri. Keberdayaan kuasa yang dicapai dengan cara ini, lebih dari segalanya, pada akhirnya membuat Roma menjadi budak (ibid.: 64, 69).

Alihkan Republik Sebelum Masehi itu menjadi Republik Indonesia, kini latar belakang militer tidak menghalangi siapa pun menjadi pemimpin tertinggi. Namun, syarat lainnya tetap sejauh khalayak tidak akan menjadi faksi maupun partisan baginya karena dengan begitu memudar pula faktor-faktor demokratisnya. Sistem yang disebut demokrasi hanya berjalan baik bukan karena terdapatnya perhitungan suara, melainkan kemerdekaan rakyat dalam memilih pemimpinnya, yang juga berarti ikut menentukan arah jalannya negara.

Boleh disaksikan, apakah perpanjangan kemiliteran ini akan membebaskan seorang politikus berlatar belakang militer dari politik. Ataukah, ketika kemiliteran berfungsi sebagai perpanjangan politik, khalayak cukup kritis untuk membongkar ideologi politiknya.

Seno Gumira
Ajidarma panajournal.com

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


18 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

43 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.