Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membedaki Bopeng Utang

image-profil

image-gnews
Lelang SBN Akhir Tahun Terancam Lesu
Lelang SBN Akhir Tahun Terancam Lesu
Iklan

Haryo Kuncoro
Direktur Riset SEEBI

Utang yang menumpuk sepertinya tidak menyurutkan nafsu pemerintah untuk terus berutang. Pada akhir 2017, posisi utang pemerintah pusat mencapai Rp 3.938,7 triliun atau 29,2 persen dari produk domestik bruto. Sepanjang tahun ini, utang akan bertambah lagi setidaknya Rp 399,2 triliun, yang berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 414,5 triliun dan pinjaman neto negatif Rp 15,3 triliun.

Dengan keseimbangan primer yang minus, utang jatuh tempo yang harus dilunasi pada 2018/2019 mencapai Rp 810 triliun. Maka, pemerintah niscaya akan menerbitkan SBN baru untuk membayar bunga dan cicilan pokok utang lama.

Masalah tersebut agaknya mengubah pola penerbitan SBN. Setelah batal memperbesar penerbitan SBN retail, pemerintah mendorong lebih banyak porsi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dengan total penerbitan SBN mencapai Rp 846,4 triliun, penjualan SBSN ditargetkan Rp 211,6 triliun.

Tambahan Rp 10 triliun ini kontras dengan strategi SBSN pada 2017. Sukuk tabungan yang pertama kali dirilis pada 2016 tidak diterbitkan lagi. Artinya, tahun ini pemerintah memasang target pemasukan dana yang lebih besar tapi hanya mengandalkan sukuk retail dan sukuk negara.

Dalam pandangan pemerintah, sukuk negara dinilai lebih tahan terhadap guncangan ekonomi dibanding SBN konvensional. Surat berharga syariah juga bisa diperdagangkan di pasar sekunder sehingga dapat berfungsi sebagai katalisator terhadap kepemilikan SBN.

Poin positif lainnya adalah penerbitan SBSN untuk membiayai proyek secara langsung. Tahun ini, ada 587 proyek yang akan dibiayai SBSN dengan nilai Rp 22,53 triliun yang tersebar di 34 provinsi. Karena itu, SBSN menjadi instrumen taktis dalam pendalaman pasar keuangan menuju inklusi keuangan.

Hasrat besar pemerintah mengandalkan sumber pembiayaan dalam negeri-yang diinisiasi dari kenaikan SBSN saat defisit APBN 2018 relatif rendah, sebesar 2,19 persen-bertujuan baik. Hanya, skenario di atas harus dipersiapkan dengan komprehensif agar mampu mencapai sasaran yang dituju.

Mendorong pemilik dana agar membeli SBSN tidaklah mudah. Pemilik dana digoda pula oleh imbal hasil yang ditawarkan aset finansial lain. Memegang dolar atau emas menjadi pilihan yang masuk akal di kala persepsi terhadap perekonomian ke depan belum kuat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertimbangan utama calon investor SBSN adalah imbal hasil (yield). Imbal hasil sukuk sejatinya lebih tinggi 20-40 basis poin dari SBN. Sudah menjadi hukum alam, imbal hasil lebih tinggi senantiasa disertai risiko lebih tinggi pula. Risiko likuiditas bisa jadi membuat pemilik dana kurang aktif di sukuk.

Faktanya, surat utang konvensional jauh lebih likuid dibanding surat utang syariah. Pencairan SBSN sebelum jatuh tempo juga menghadapi kemungkinan capital loss (kerugian). Konsekuensinya, selisih neto antara yield dan risiko capital loss sangat boleh tidak atraktif bagi calon investor.

Kenyataan ini menjadi tantangan bagi pelaku pasar keuangan domestik. Sejauh ini, kepemilikan domestik atas SBSN masih didominasi oleh bank, reksa dana, dana pensiun, dan asuransi. Bank umumnya memarkir dana pada SBSN bertenor pendek sampai jatuh tempo sehingga kurang mendukung dinamika pasar sekunder.

Potensi dari asuransi untuk SBSN tenor jangka panjang memang cukup besar lantaran regulasi Otoritas Jasa Keuangan mewajibkan alokasi SBN, termasuk SBSN, minimum 30 persen dari total investasinya. Namun ketentuan tersebut jarang terpenuhi. Kalaupun terpenuhi, waktunya mepet dengan tenggat pada akhir tahun.

Mengharapkan terserapnya tambahan SBSN pada bank umum syariah (BUS) sangatlah ideal. Sayangnya, industri keuangan syariah baru menguasai pangsa 5-6 persen dari total aset sektor keuangan. Dengan pertumbuhan keuangan syariah yang belum begitu pesat, porsi kepemilikan BUS diproyeksikan tidak jauh dari level 10 persen.

Pada akhirnya, prospek penjualan SBSN bisa jadi berharap pada pemodal asing. Kepemilikan asing lagi-lagi membuat volatilitas pasar SBSN jadi lebih tinggi. Dengan konfigurasi masalah di atas, solusinya adalah aktivasi kembali sukuk tabungan dan/atau memperkenalkan instrumen baru dengan tenor yang lebih pendek.

Diversifikasi SBSN retail bisa mengkompensasi nilai suplai instrumen yang diemisi tanpa harus menaikkan secara drastis suku bunga kupon. Sejalan dengan itu, penguatan pasar sekunder menjadi bagian strategi yang tak terpisahkan. Investor perlu disediakan wadah untuk bertransaksi SBSN tenor panjang.

Kelembagaan pasar yang efisien mutlak diperlukan dalam persaingan merebut simpati pemilik dana serta mencegah migrasi ke instrumen finansial lain. Tanpa inovasi, pola penerbitan SBN hanya membedaki muka tanpa menyasar sumber bopengnya. Risikonya, SBSN tidak laku, pelarian modal, kelangkaan likuiditas, dan depresiasi mata uang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.