Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perkenalkan: Wakanda, Sebuah Tanah Air Impian

image-profil

Oleh

image-gnews
Black Panther
Black Panther
Iklan

BLACK PANTHER
Sutradara   : Ryan Coogler
Skenario     : Ryan Coogler, Joe Robert Cole
Pemain       : Chadwick Boseman, Michael B.Jordan, Lupita Nyong’o, Danai Gurira, Martin Freeman

Alkisah, adalah sebuah negara bernama Wakanda. Sebuah negara fantasi yang merupakan gabungan dari kedahsyatan teknologi masa depan yang tak dimiliki warga dunia manapun dan kecantikan alam Afrika.

Wakanda adalah rumah bagi T’Challa (Chadwick Boseman), yang juga dikenal sebagai Black Panther, dan adiknya Shuri, adalah putera-puteri sang raja Wakanda. Ketika film ini dibuka, T’Challa telah menemui takdirnya: dia harus menggantikan sang Ayah yang baru saja wafat.

T’Challa dinobat menjadi raja Wakanda dan mewujudkan warisan pemikirannya: kerajaan ini dengan segenap kekayaannya  hanya untuk warga Wakanda. Dia adalah kerajaan yang seluruh teritorinya tertutup oleh selapis  kabut yang tak kasat mata. Di luar lapisan itu adalah Wakanda, yang bagi mata dunia, adalah sebuah pandangan  klise: negara Afrika yang miskin dan menderita.

T’Challa tak punya hasrat untuk untuk ‘mengoreksi’ citra klise  itu karena dia lebih sibuk menanggapi para penantangnya, yang merasa lebih kompeten. Sebuah pertarungan gaya Wakanda lazim terjadi. Siapapun boleh menantang calon raja dengan sebuah duel gaya Wakanda.

Salah satu adegan Black Panther

Dan itulah yang terjadi ketika penantang utama hadir dari luar Wakanda. Seorang sosok misterius yang ‘tertinggal’ di dunia nyata karena  sebuah sejarah Wakanda yang gelap bernama Erik Killmonger (Michael B.Jordan). Dia adalah sebuah titik gelap sejarah Wakanda yang selama ini ditutup oleh ayah T’Challa, yang kelak  dibuka kembali oleh T’Challa atau Black Phanter.

Siapakah Erik Killmonger, yang belakangan disambut sebagai sosok anti-hero yang dielu-elukan penonton ini? Apa latar belakangnya? Dan mengapa dia menjadi pencuri perhatian film ini, selain sosok Shuri, adik T’Chala si jenius, tangkas dan bandel itu?

Tokoh Erik Killmonger  adalah seorang karakter tragis.Berbeda dengan  penjahat jalanan seperti Ulysses Klaue (Andy Serkiss) yang cuma tertarik memperkaya diri, Erik adalah tokoh yang terkait dengan masa lalu kerajaan. Tetapi dia muncul bukan sekedar untuk menjadi rival tahta dan merebut kekayaan vibranium yang telah membuat Wakanda sebagai negara termaju dan terkaya di dunia.

Killmonger juga menyodorkan sebuah wacana. Ras kulit berwarna selalu ditindas, dikolonisasi, dijajah dan karena itu terkebelakang. Vibranium, demikian kata Killmonger, akan mampu membinasakan kesombongan mereka dan menaikkan Wakanda sebagai negara yang berharkat dan memiliki daya.

T’Challa yang mencoba mempertahankan tradisi Bapaknya mulai bertanya-tanya apa sebetulnya yang mereka lindungi selama ini. Dan tak heran, Killmonger, meski jelas namanya menunjukkan ia haus darah, menjadi semacam anti-hero yang disukai penonton karena kompleksitas karakternya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor lain yang tentu saja menarik karena baru kali ini sebuah film besar, superhero hanya menampilkan dua tokoh kulit putih sebagai tokoh sampingan yang tak terlalu penting. Selebihnya adalah aktor aktris Afro-Amerika terkemuka yang memang tampil memukau. Selain Bosman dan Jordan , kita langsung mengenali Forrest Whitakker dan Angela Basset yang tampil dengan agung, Daniel Kaluuya yang sedang menjadi kesayangan Hollywood; dan Lupita Nyong’o yang tentu saja sudah meraih piala Oscar.

Wakanda, negara asal Black Panther

Para tokoh perempuan yang kuat dan dominan ditambah lagi dengan pasukan elite Dora Milaje seolah bersambut dengan berlangsungnya gerakan #MeToo yang tengah menggelegar.

Musik yang asyik dan kostum  meriah yang terinspirasi dari warna-warni  berbagai etnik Afrika sekaligus  kelompok etnik Ifugao di Filipina, film ini langsung memenangkan hati dan mata penonton pada pandangan pertama.

Bagaimanapun, Chadick Boseman tetaplah pusat perhatian fim ini. Bukan karena dia adalah protagonis film  ini, melainkan karena betapa magnetiknya setiap ucapan dan gerak geriknya.  Michael B.Jordan tentu saja jantan, Forrest Whittaker tampil agung, tetapi Boseman mampu menampilkan kharisma tanpa harus memiliki totok pada kulitnya (seperti halnya Erik yang menunjukkan jumlah orang yang sudah dibunuhnya).

Tak perlu raungan maskulin atau gaya jagoan. Cukup seorang adik jenius yang agak mengingatkan kita pada tokoh Q pada serial James Bond yang mampu menciptakan berbagai gadget. Bahkan adegan kejar mengejar yang banyak dibantu si jenius Shuri di Busan lebih mirip sebuah film spionase daripada superhero

Sutradara Ryan Coogler melakukan sebuah terobosan besar bukan hanya karena dia meletakkan cerita dan aktor Afro-American yang berharkat di panggung, tetapi juga karena dia telah mengguncang persepsi apa yang dianggap “bakal laku” atau “zona aman” Hollywood. Mudah-mudahan ini bukan tren sesaat, karena sudah waktunya layar Hollywood tidak didominasi melulu oleh kulit putih belaka.

LEILA S. CHUDORI

      

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

2 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

21 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

22 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

42 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

45 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

45 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

51 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

52 hari lalu

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

Berita terkini: Seruan pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan penyelewengan Bansos, gaji Ketua KPU yang terbukti langgar etik meloloskan Gibran.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

52 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.