Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akibat Candu Batu Bara

Oleh

image-gnews
Briket Batubara (Tabloidbintang)
Briket Batubara (Tabloidbintang)
Iklan

KRITISNYA kondisi keuangan PT PLN (Persero) akibat lonjakan harga batu bara membuktikan pemerintah belum juga serius membenahi persoalan klise kelistrikan. Kebijakan nasional soal listrik ini membuat kita terus-menerus bergantung pada sumber energi yang pasti akan habis.

Setelah gagal dalam upaya pertamanya tahun lalu, PLN kembali meminta pemerintah mengintervensi harga produk batu bara untuk pasar dalam negeri. Harga emas hitam ini terus meroket, hingga sekarang menembus rekor US$ 100 per ton. Ini angka tertinggi sejak Mei 2012.

Lonjakan harga itu membuat PLN ketar-ketir. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN menghabiskan sedikitnya 66,9 juta ton batu bara per tahun. Belum lagi 16,5 juta ton konsumsi pembangkit swasta (independent power producer) yang pengadaannya ditanggung PLN.

Jika harga batu bara domestik tak terkendali, PLN khawatir biaya produksi listrik yang pada 2017 membengkak hingga Rp 15 triliun akan terulang. Menaikkan tarif listrik? Opsi ini tertutup karena sungguh tak populer, apalagi di tengah persiapan tahun politik 2019.

Walhasil, PLN harus menelan ludahnya sendiri. Direksi berikrar mengegolkan gagasan intervensi harga batu bara domestik, gagasan yang tiga tahun lalu mereka tolak ketika diusulkan produsen batu bara. Kala itu, banyak perusahaan tambang menyetop produksi karena harga anjlok hingga mendekati US$ 50 per ton.

Baca Juga:

Dua pekan terakhir, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menggeber pembahasan pengaturan harga batu bara domestik. PLN mengusulkan harga US$ 55-65 per ton. Diskusi melibatkan pengusaha batu bara.

Dibutuhkan wasit yang jernih dalam memutuskan persoalan ini. Pembahasan juga harus transparan. Jangan ada "kesepakatan di bawah meja". Dengan begitu, kebijakan yang dihasilkan kelak bermanfaat untuk semua pihak, termasuk tak mengganggu investasi perusahaan tambang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, produsen batu bara tak selayaknya menolak diatur. Kewajiban batu bara untuk pasar dalam negeri dijatah hanya 25 persen dari total produksi mereka. Harga usulan PLN juga di atas biaya pokok produksi sekitar US$ 30 per ton. Selama ini, sebagai kontraktor pemerintah, mereka telah menikmati batu bara milik negara dengan kewajiban pembayaran royalti yang relatif murah.

Momentum ini juga seharusnya dimanfaatkan pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan listrik yang tampak menjadikan batu bara bak candu. Alih-alih membuat terobosan untuk menggenjot penyediaan listrik energi terbarukan, pemerintah justru mempercepat dan memperbanyak pengadaan PLTU batu bara.

Target tambahan kapasitas listrik 35 ribu megawatt pada 2019, misalnya. Separuh proyek pembangkit baru yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada tahun pertama pemerintahannya ini adalah PLTU batu bara. Kementerian Energi memperkirakan tambahan pembangkit ini akan mengerek kebutuhan batu bara PLN hingga 90 persen.

Kini pemerintah mengkaji ulang target pengoperasian sejumlah pembangkit baru tersebut. Adanya potensi gagal bayar (default) pada PLN akibat proyek ini—terungkap dalam surat Menteri Keuangan Sri Mulyani pada September 2017—menunjukkan proyek listrik ambisius tersebut direncanakan serampangan.

Fluktuasi harga, juga besarnya dampak lingkungan akibat pertambangan, seharusnya mendorong pemerintah segera meninggalkan batu bara, yang kini menguasai lebih dari 53 persen bauran energi nasional. Persoalan yang sama pernah berulang kali terjadi ketika penyediaan listrik masih ketagihan bahan bakar minyak, hingga batu bara mengambil alih dominasi empat tahun lalu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

13 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


14 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

21 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

25 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

40 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

41 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.