Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Pesta Perkawinan yang Tak Misterius

image-profil

Oleh

image-gnews
Film Pai Kau karya sutradara Sidi Saleh
Film Pai Kau karya sutradara Sidi Saleh
Iklan

Seorang perempuan muda cantik dengan cita-cita pesta perkawinan yang megah dan mewah.  Seorang Bapak, bos mafia yang cukup mengangguk setiap kali ada pengkhianat dalam organisasinya.Seorang pria tampan yang menebarkan pesonanya ke berbagai selangkangan perempuan dan siap menikahi puteri bos mafia . Seorang Bapak, bos mafia yang ditakuti seluruh jagat. Lalu, seorang perempuan cantik lain yang memutuskan mengacak-acak  pesta perkawinan megah itu.

Di atas kertas segalanya tampak magnetik. Tema keluarga-mafia Tionghoa;  sebuah drama dalam pesta  perkawinan; lantas munculnya pemain-pemain baru  yang tampaknya akan menyegarkan kosa kata perfilman Indonesia. Apalagi  nama Sidi Saleh yang dikenal sebagai sinematografer film-film seperti Merah itu Cinta (Rako Prijanto 2007) dan Postcard from the Zoo (Edwin, 2012) yang kini dipercayakan menjadi sutradara. Sinopsisnya juga memberikan janji yang kemudian melejitkan harapan yang tinggi. 

Film dibuka dengan menyorot bokong seorang perempuan muda yang akan mandi, dilanjutkan dengan sorotan kawan-kawannya di ruang makan yang terlibat dalam pembicaraan  tentang (pengalaman) seks masing-masing.  Diskusi beberapa cewek itu tampak buruk karena tak ada satu pun ucapan mereka terlihat organik dan alamiah. Bukan karena topik pembicaraan adalah seks, tetapi karena mereka semua berdialog seperti sedang belajar  seni peran 101 di bawah acting coach yang buruk.

Untungnya setelah intro yang tidak penting itu— yang sebetulnya bisa dipotong saja karena tak ada gunanya — kemudian dilanjutkan drama yang menjanjikan. Salah satu perempuan muda yg ngobrol tadi adalah Siska (Ineke Valentina) yang tampak terpukul mendengar berita rencana perkawinan Edy (Anthony Xie) dengan Lucy (Irina Chiu). Meski sebetulnya tak diundang, Siska menggunakan segala cara untuk hadir dan melakukan sesuatu yang bisa mempermalukan Edy. Lalu adalagi adegan si Bos Mafia, yang mengajak calon menantu untuk berkenalan dengan dunianya, dengan tenang berbicara dengan lawan bisnisnya dan dengan santai pula anak buahnya (diperankan Verdi Solaiman) menghajarnya dengan peluru. Begitu saja, tanpa drama.  Tapi si calon menantu tentu saja syok berkepanjangan.

Ada beberapa problem yang langsung saja terasa muncul sepanjang film ini. Dengan melupakan intro buruk tadi, sebetulnya Sidi Saleh lumayan lancar membuat kita terpaku mengikuti gerak gerik Siska yang perlahan membuka sejarahnya bersama Edy. Si playboy merasa itu cuma ‘fling’ alias hubungan tidak serius, si perempuan merasa mereka adalah belahan jiwa. Problem yang segera mendominasi adalah editing film, cut to cut dari satu adegan ke adegan lain yang selalu disisipi adegan permainan  domino Tiongkok yang lazim disebut Pai Gow. Kita tak pernah mengetahui para pemain domino itu, tetapi adegan permainan yang diselipkan setiap saat itu nyaris tidak memiliki relevansi kecuali pada akhir film.

Pai Kau (Youtube)

Problem kedua adalah pilar film ini: skenario. Bahwa Sidi Saleh adalah sinematografer bersinar dengan dua film pendeknya berjudul Fitri (2013) dan Maryam (2014)  di festival internasional tak berarti bahwa bercerita dengan visual sudah langsung dikuasai.

Pengambilan gambar yang sempurna tak berarti sudah berarti menjadi pendongeng visual yang sempurna. Skenario yang tidak rapi ditambah seni peran yang para pemain yang kaku membuat film ini sulit untuk dinikmati. Di luar Irina Chiu, Verdi Solaiman, dan Tjie Jan Tan yang mampu menguasai layar, para pemain lainnya masih sangat jauh dari kelayakan untuk tampil dengan peran sebesar itu. Cilakanya justru protagonis dari film ini adalah tokoh Edy si calon menantu dan Siska yang kemampuan aktingnya tidak cukup dibenahi sutradara untuk tidak kaku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekali lagi, sebetulnya tema film seperti ini sangat layak disambut di tengah berisiknya masyarakat yang kepingin menyeragamkan warna, rasa dan hasrat orang Indonesia. Memunculkan adegan ritual perkawinan Tionghoa -Indonesia adalah sesuatu yang cerdas karena Sidi Saleh berhasil memadukannya ke dalam plot. Bahkan menggulirkan ide cerita yang yang tidak klise ini seharusnya  sudah  patut dipuji. Tapi pada akhirnya, penonton menyaksikan hasil akhir.  Misteri yang ditawarkan tak terasa misterius. Apa boleh buat, debut film ini masih jauh dari sukses. Tetapi saya masih tetap  berharap pada Sidi Saleh.

PAI KAU

Sutradara                   : Sidi Saleh

Skenario                     :  Sidi Saleh dan Mohamad Ariansah

Pemain                       : Anthony Xie, Irina Chiu, Ineke Valentina, Verdi Solaiman

Produksi                     :  Archipelago Pictures dan Kaninga Pictures

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

23 jam lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

21 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


23 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

29 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

33 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

49 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.