Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politik Anies di Jakarta

Oleh

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan sebelum menandatangani MoU terkait penyediaan air bersih dan air layak minum untuk Jakarta dengan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, di Balai Kota, Jakarta, 13 Februari 2018. TEMPO/Ilham Fikri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan sebelum menandatangani MoU terkait penyediaan air bersih dan air layak minum untuk Jakarta dengan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, di Balai Kota, Jakarta, 13 Februari 2018. TEMPO/Ilham Fikri
Iklan

SERATUS hari menjabat Gubernur DKI Jakarta, terasa benar jika Anies Baswedan ingin menjadi antitesis pendahulunya: Basuki Tjahaja Purnama. Dia mengubah fungsi jalan raya untuk memberi tempat pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang. Dia juga mempersilakan tukang becak kembali beroperasi dengan terbuka. Kebijakan Basuki soal reklamasi bahkan ditinggalkan sama sekali.

Sayangnya, ada kesan semua itu dilakukan dengan tergesa. Dalam soal becak, misalnya. Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, menyebutnya sebagai pemenuhan janji kampanye, seraya mengutip bahwa gubernur sebelumnya, Joko Widodo, membuat kontrak politik serupa. Demikian juga soal pembatalan penggusuran dan penataan kawasan kumuh di utara Jakarta. Wajar jika publik jadi curiga bahwa semua kebijakan itu adalah pencitraan untuk kepentingan politik belaka.

Tentu tak ada yang keliru jika Anies ingin membangun Jakarta dengan pendekatan yang lebih akomodatif pada kepentingan warga kelas bawah. Kemiskinan di Jakarta memang soal menahun yang tak kunjung terpecahkan. Menurut data Badan Pusat Statistik, pada Maret 2017, masih ada 3,77 persen penduduk Jakarta yang dikategorikan miskin, naik sedikit dibanding tahun sebelumnya. Itu sama dengan sekitar 390 ribu jiwa.

Apalagi basis pemilih Anies memang kelompok masyarakat menengah ke bawah. Dari 58 persen warga Jakarta yang memilih Anies pada pemilihan awal tahun lalu, 52 persen adalah warga kelas menengah-bawah. Sebanyak 65 persen hanya berpendidikan sekolah menengah atas ke bawah. Kelompok masyarakat yang berpendidikan S-1 ke atas memang lebih banyak memilih Basuki. Tak salah jika Anies ingin mengutamakan kepentingan pemilihnya. Demikianlah seharusnya adab seorang politikus yang menang dalam sebuah kontestasi politik.

Masalahnya, kebijakan baru Anies kerap tak sinkron dengan regulasi yang sudah ada. Penataan pasar di jalan raya, misalnya, melanggar Undang-Undang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pelonggaran aturan soal becak menabrak dua peraturan daerah yang sudah ada. Sementara itu, perombakan desain transportasi publik malah belum masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Jakarta. Pola semacam ini berpotensi menimbulkan masalah. Tak hanya soal alokasi anggaran, tapi juga soal koordinasi antarinstansi di lapangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang juga mengkhawatirkan adalah kabar bahwa Anies Baswedan lebih sering membahas kebijakannya dengan sejumlah konsultan khusus dari tim pendukungnya. Tidak melibatkan satuan kerja perangkat daerah yang kelak melaksanakan kebijakannya, juga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI sebagai mitranya merumuskan peraturan, bisa jadi blunder buat Anies.

Selain itu, Anies sebaiknya mengelola pola diseminasi informasi publiknya dengan lebih rapi. Dengan demikian, pernyataan ataupun rencana kebijakan yang dia lempar melalui media massa tak sekadar bikin gaduh.
Sembari mengatasi kemiskinan sebagai prioritas kerja, Anies tak boleh lupa sudah sekian lama Jakarta dihadapkan pada problem akut kemacetan dan banjir. Dia harus memastikan dua masalah ini teratasi dengan tahapan yang jelas dan terukur, agar semua warga Ibu Kota merasakan manfaat kepemimpinannya.

Boleh-boleh saja Anies membangun simpati publik dengan berbagai upaya memperbaiki keadilan sosial, selama semua kebijakannya benar-benar berdampak untuk khalayak ramai. Politik kerakyatan ala Anies di Jakarta tak boleh jadi sekadar gincu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.