Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Drone untuk Agroindustri Pedesaan

image-profil

image-gnews
Sejumlah warga Korea Utara berjalan di desanya dekat perbatasan Cina di sungai Yalu, 30 Agsutus 2017. AP
Sejumlah warga Korea Utara berjalan di desanya dekat perbatasan Cina di sungai Yalu, 30 Agsutus 2017. AP
Iklan

Penerapan teknologi digital di desa akan meningkatkan efisiensi maupun efektivitas pembangunan pertanian dan agroindustri secara nyata. Teknologi digital apa yang harus diterapkan di desa dan bagaimana caranya?

Ada dua yang perlu dikembangkan, yaitu drone dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Keduanya telah banyak dikembangkan di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis , Jepang, dan Cina. Contohnya, NASA mengembangkan teknologi unmanned aerial vehicle (termasuk drone) sejak beberapa tahun lalu dan Google meluncurkan Google.AI untuk menciptakan teknologi disruptif dengan menggunakan kecerdasan buatan.

Drone dapat digunakan untuk memotret wilayah pedesaan dari udara, baik dengan pengendali jarak jauh maupun secara mandiri. Citra yang diperoleh dari drone ini selanjutnya dapat diinterpretasikan secara cerdas dengan menggunakan jaringan saraf buatan untuk mendapat informasi berharga tentang potensi desa. Informasi ini dapat menjadi dasar yang obyektif untuk memilih komoditas unggulan dari suatu desa sesuai dengan konsep one village, one product (OVOP).

Selain itu, drone cerdas seperti ini dapat digunakan untuk membantu proses pemeriksaan tingkat kematangan komoditas pertanian sebelum pemanenan. Pengolahan data tingkat kematangan hasil pertanian yang diperoleh dari hasil pemotretan drone dapat dilakukan dengan salah satu teknik kecerdasan buatan yang dinamakan fuzzy inference system. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan akan mempunyai ketepatan dan keakuratan yang sangat tinggi.

Pada sektor agroindustri, kegiatan operasionalnya perlu ditunjang dengan sistem produksi, pemasaran, dan agrologistik yang cerdas. Dalam kegiatan produksi modern, alur komoditas menjadi produk haruslah dapat ditelusuri. Perencanaan agroindustri pedesaan yang selama ini hanya menggunakan teknologi komputer sederhana (atau bahkan masih manual) dapat diganti dengan Intelligent Agroindustrial Resource Planning (IARP), yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan seperti cellular automata dan algoritma genetika. Sistem IARP yang inovatif ini akan sangat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional agroindustri serta memudahkan proses penelusuran produk.

Baca Juga:

Produk-produk yang dihasilkan oleh agroindustri tentunya harus dapat diserap oleh pasar (konsumen) dengan baik. Untuk memudahkan pemasaran diperlukan sistem perdagangan online yang biasa disebut dengan e-commerce. Namun e-commerce yang konvensional tidaklah cukup untuk memenangi persaingan di pasar lokal dan global. Kemampuan e-commerce juga harus ditingkatkan menggunakan teknik pembelajaran mendalam (deep learning) sehingga dapat mengidentifikasi perilaku konsumen dan meramalkan tingkah laku pasar. Selain itu, e-commerce cerdas ini dapat digunakan untuk membantu agroindustri dalam memprediksi kesuksesan pemasaran dari produk baru yang akan diluncurkan sehingga mengurangi risiko kegagalan bisnis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, aspek yang harus diperhatikan dalam bisnis dan industri modern adalah sistem rantai pasok dan logistik. Beberapa negara maju sudah mulai menggunakan sistem distribusi produk dengan drone, terutama untuk mengirim produk ke daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat. Kini drone masih terbatas untuk mengangkut barang-barang kecil dan ringan. Namun, pada masa depan, keterbatasan ini mungkin akan bisa diatasi.

Pada prinsipnya, sistem distribusi menggunakan drone ini juga dapat diterapkan untuk agroindustri pedesaan, terutama guna menjangkau desa-desa terpencil atau di perbatasan. Agar lebih dapat diandalkan, drone itu harus dilengkapi dengan sistem penglihatan dan navigasi cerdas sehingga dapat terbang secara mandiri menuju berbagai tujuan melalui jalur terpendek. Sistem distribusi yang inovatif seperti ini adalah salah satu komponen dari Sistem Agrologistik Generasi Keempat, yang sudah saatnya dipelajari dan diterapkan di Indonesia.

Penerapan drone dan kecerdasan buatan ini tentu akan menghadapi kendala. Kendala utama yang muncul dan sering menjadi pertanyaan adalah kesiapan sumber daya manusia di desa, mengingat masyarakat desa masih awam akan teknologi digital. Kendala kedua adalah resistensi dan pikiran negatif (kecurigaan) terhadap teknologi digital. Selain dianggap terlalu mahal, penggunaan drone dan kecerdasan buatan dianggap dapat menyingkirkan manusia dari pekerjaannya. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kebijakan pemerintah dalam penerapannya.

Kuncinya adalah teknologi digital sangat diperlukan untuk pembangunan agroindustri di pedesaan. Tanpa teknologi digital, desa akan menjadi semakin primitif dan tidak berdaya saing. Namun teknologi ini harus diterapkan secara selektif dan bertahap. Kesiapan mental dan kemampuan masyarakat desa untuk menerima dan menggunakannya harus terus ditingkatkan. Program pendidikan, penyuluhan, dan pendampingan untuk menerapkan teknologi tersebut juga harus terus dilakukan agar cita-cita untuk mewujudkan desa digital atau desa cerdas dapat tercapai.

Yandra Arkeman
Profesor Teknologi Industri Pertanian IPBO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.


Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.


Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Tangkapan layar tayangan video Tempo.co berisi kampanye Prabowo Subianto di Riau, Pekanbaru, Selasa, 9 Januari 2024.
Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.


Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

15 Januari 2024

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (kanan) dan Wakil Ketua MK Aswanto (tengah) meninggalkan ruang sidang seusai mengikuti sidang pleno penyampaian laporan tahun 2019 di Gedung MK, Jakarta, Selasa 28 Januari 2020. Sejak berdiri pada tahun 2003 hingga Desember 2019 MK telah menerima sebanyak 3.005 perkara. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

Kita menunggu Mahkamah Konstitusi mewariskan putusan yang berpihak kepada hukum dan kebenaran, karena kalau hukum tidak ditegakkan, maka tirani yang akan leluasa merusak harkat dan mertabat bangsa Indonesia.