Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesta Tahun Baru

image-profil

Oleh

image-gnews
Ilustrasi pesta kembang api Tahun Baru. Dok Tempo/Dian Triyuli H
Ilustrasi pesta kembang api Tahun Baru. Dok Tempo/Dian Triyuli H
Iklan

Toriq Hadad
@thhadad

Sudah lama menghilang, kawan saya Abdul Simo tiba-tiba muncul di rumah persis pada malam tahun baru. Setelan bajunya rapi, dia terlihat siap mau pergi. Saya bertanya mau ke mana dia.

"Tahun-tahun lalu saya ikut teman pesta kembang api dan petasan. Meriah, gembira ria semalam suntuk, dan tak ada yang ribut. Tapi tahun ini lain. Ada yang ngajak pesta, sementara teman yang lain mengajak zikir ke masjid, dengar ceramah agama. Pesta tahun baru menurut mereka haram, tidak islami. Bakar jagung, bakar ikan pada malam tahun baru, katanya tidak diajarkan dalam Islam."

Saya tak punya komentar untuk Dul Simo. Di tempat saya tinggal di Tangerang Selatan, di pinggiran Jakarta, selepas isya pada malam pergantian tahun itu, saya juga mendengar suara zikir dari loudspeaker masjid yang dipasang keras-keras. Ini pertama kali terjadi sejak 15 tahun saya tinggal di sana. Tapi zikir hanya berlangsung kurang-lebih satu jam. Setelah itu, pada tengah malam, kembang api dan petasan menguasai langit di sana. Saya dengar cerita teman, di beberapa tempat di Jakarta, suara petasan seperti bersahut-sahutan dengan suara zikir dari masjid.

"Yah, Dul, orang bebas merayakan tahun baru dengan cara masing-masing, yang penting tidak melanggar hukum. Yang penting tidak bermaksud menandingi yang merayakan tahun baru. Soal halal atau haram, kamu tanya ahlinya," kata saya.

Ternyata Dul Simo sudah melakukan riset. Dia mengutip tulisan seseorang yang bergiat di organisasi Islam. "Tulisan itu bilang urusan tahun baru hanya soal perhitungan peredaran bulan dan matahari. Mereka yang menghitung tahun atas dasar peredaran bumi mengelilingi matahari memakai kalender matahari. Kelompok lain memakai kalender bulan karena menghitung peredaran bulan mengelilingi bumi. Kalender matahari dikenal sebagai tahun Masehi. Kalender bulan dikenal dengan tahun Hijriah."

Meskipun pengetahuan ini sudah lama dibahas orang, saya diam-diam memuji kesungguhan Dul mencari informasi. Saya pun nyeletuk, "Jadi, ini hanya soal hitungan perputaran matahari dan bulan, Dul?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Betul, Mas. Kalender matahari dan bulan itu bukan milik satu agama saja. Ini milik semua agama, yang menjadi standar kalender seluruh dunia, termasuk penanggalan Tionghoa, saka, dan kalender apa pun. Era Masehi memang dihitung sejak kelahiran Yesus dari Nazaret. Tapi bukan berarti tahun Masehi menjadi milik satu agama. Ini sama saja dengan pohon cemara yang disamakan dengan pohon Natal. Pohon cemara, ya, tetap cemara, meskipun selalu dipakai sebagai pohon terang pada waktu Natal."

"Jadi, Dul, kamu tetap akan merayakan malam tahun baru?"

Dul terdiam sebentar. "Saya punya cara sendiri, Mas. Saya akan tetap menghadiri undangan teman yang bermalam tahun baru. Mereka membakar jagung, juga memanggang ikan, menyalakan kembang api. Pasti meriah seperti tahun-tahun sebelumnya."

"Bagaimana dengan undangan zikir temanmu yang lain?" tanya saya.

"Nanti setelah pesta tahun baru selesai, setelah petasan dan kembang api reda, saya akan ajak mereka zikir bersama sampai subuh. Dengan begitu, kegiatan zikir tak bisa dibilang menandingi suara petasan. Tidak perlu memanggil Gusti Allah dengan loudspeaker segala karena kami sedang memuliakan dan bercakap-cakap dengan Dia yang tidak pernah tidur dan tidak tuli," ujar Dul, penuh semangat.

"Lha, Mas sendiri ikut pesta atau zikir?" tanya Dul. Saya cuma meringis, sambil memijati mata kaki. "Saya tidak ikut dua-duanya, Dul. Asam urat saya kambuh."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

2 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

22 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

22 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

43 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

45 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

45 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

51 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

52 hari lalu

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

Berita terkini: Seruan pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan penyelewengan Bansos, gaji Ketua KPU yang terbukti langgar etik meloloskan Gibran.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

53 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.