Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Sukses di Toko Sebelah

image-profil

Oleh

image-gnews
Film Susah Sinyal. YouTube
Film Susah Sinyal. YouTube
Iklan

SUSAH SINYAL
Sutradara : Ernest Prakasa
Skenario : Meira Anastasia dan Ernest Prakasa
Pemain : Adinia Wirasti, Aurora Ribero, Ernest Prakasa, Ninik L.Karim, Dayu Wijanto
Produksi : Starvision Plus

Beban terberat bagi kreator yang karya sebelumnya dianggap berhasil adalah: perbandingan. Tak bisa tidak, karya Ernest Prakasa berjudul Cek Toko Sebelah yang meraih banyak penghargaan di berbagai festival –termasuk Festival Film Indonesia yang mengganjarnya sebagai penulis Skenario Asli Terbaik tahun ini—akan selalu menjadi standar dari karya-karya Ernest berikutnya.

Film itu, dengan segala catatan, berhasil membuat sebuah drama keluarga yang memasukkan keIndonesiaan lengkap dengan unsur sosial sembari tetap setia pada akar komedi.

Pada film Cek Toko Sebelah, Ernest memahami pada dasarnya film komedi atau genre apapun harus tetap berakar pada induknya: drama. Ernest paham bahwa sebuah film komedi membutuhkan plot yang logis dan konflik, dan bukan sekedar serangkaian sketsa lucu-lucuan. Itulah yang menyebabkan berbagai film komedi romantik Hollywood yang meledak bisa berhasil menjadi klasik, dari karya-karya Rob Reiner hingga karya Woody Allen.

Tetapi sudahlah kita tak perlu menyebut-nyebut nama-nama besar itu dulu. Di Indonesia, genre komedi adalah genre paling sulit karena urat lucu penonton memang berbeda-beda. Karena itu ketika Cek Toko Sebelah muncul, saya mengira mungkin saja Nyak Abbas Akub akhirnya akan menyerahkan tongkat estafet berikutnya pada Ernest. Nampaknya harapan itu harus saya simpan dulu karena film Susah Sinyal mengandung beberapa problem.

Semula judul, pemain, dan lokasi Sumba terdengar menjanjikan, meski saya sudah mulai bertanya-tanya mengapa semua sineas jadi beramai-ramai mengambil Sumba sebagai lokasi setting diantara ribuan pulai eksotik lainnya di Indonesia. Tapi itu juga bukan persoalan penting. Yang penting adalah plot film ini.

Seorang orang tua tunggal; seorang anak remaja perempuan yang merasa tidak dipedulikan sang Ibu; seorang nenek yang penuh kasih yang kemudian meninggal hingga ibu-anak yang bertengkar melulu itu akhirnya memutuskan berlibur ke Sumba untuk menjauhkan diri dari polusi tubuh dan jiwa. Ternyata mereka juga jadi jauh dari sinyal sehingga agak menyulitkan bagi manusia urban yang terkenal lebih suka melekat pada ponsel mereka daripada dengan manusia.

Sebuah cerita urban yang menjanjikan: ada drama, ada humor dan sekaligus ada sebuah lokasi yang membuat penonton ingin segera memesan tiket dan segera melancong menikmati keindahan Sumba. Tetapi antara janji dan eksekusi adalah persoalan lain. Ada skenario sebagai bangunan utama film; lantas ada eksekusi drama tiga babak.

Tak ada yang salah untuk mengajukan plot sederhana tentang seorang orangtua tunggal yang berprofesi sebagai pengacara dengan anak remaja yang cemberutan melulu. Juga tak ada yang salah untuk memberikan beberapa subplot di mana sang Ibu yang baru saja mengundurkan diri dari perusahaannya yang lama untuk membangun kantor biro hukum baru lantas sangat fokus kepada pekerjaannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tugas Ernest tentu meyakinkan kita semua tentang tokoh-tokoh utama dan tokoh pendukungnya memang diperlukan untuk seluruh plot itu.
Problem pertama dalam film-film Indonesia yang menyajikan setting urban adalah meyakinkan penonton tentang profesi protagonis, misalnya dia seorang pengacara, atau copywriter iklan atau apapun, sering tak meyakinkan.

Dalam hal ini, saya tak kunjung yakin tokoh Ellen adalah seorang pengacara. Meski ini sebuah film drama komedi, tak berarti kita mengabaikan bangunan profesi Ellen yang membentuk dirinya dan karakternya. Saya terus menerus tak bisa yakin biro hukum baru yang berisi 2 pengacara senior dan satu pengacara magang yang tak paham bahasa Indonesia itu adalah sesuatu yang nyata dalam jagat Ernest.

Problem Ibu-anak yang disajikan cukup realistis. Anak seusia Kiara (Aurora Ribero) memang kompleks. Tetapi pertengkaran antara ibu-anak menurut saya bisa digarap lebih dalam dengan dialog yang lebih meyakinkan seperti halnya –lagi-lagi saya membandingkan dengan karya Ernest sebelumnya –Cek Toko Sebelah yang menyajikan konflik ayah dan anak yang dalam.

Antara Ellen dan Kiara segalanya serba mudah beres sehingga kita tak sempat untuk menyukai , apalagi mencintai, tokoh-tokohnya. Padahal judul “Susah Sinyal” semula saya harapkan adalah sebuah simbol tentang hubungan antara sang ibu dan anak.

Belum lagi dengan para tamu hotel dan pemilik hotel yang fungsinya dalam cerita tak terlalu penting, meski harus diakui kehadiran mereka memang menyegarkan. Dari seluruh deretan pemain, justru penampilan Refal Hady dan Dayu Wijayanto yang sangat menonjol dan saya duga akan mencuri perhatian banyak orang di musim penghargaan nanti.

Selebihnya, saya tetap berharap pada karya berikutnya Ernest bisa menampilkan karya yang seperti yang pernah diucapkannya, bahwa film genre apa pun, termasuk komedi pasti akan berinduk pada drama. Saya sendiri masih berharap dialah salah satu penerus tongkat estafet Nya Abbas Akub, karena sineas komedi di Indonesia sangat langka.

LEILA S. CHUDORI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

4 jam lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

14 jam lalu

Film Dead Man. Dok. Vidio
Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

Film Korea Dead Man mengikuti kisah menegangkan Cho Jin Woong dan Kim Hee Ae yang terjebak kasus penggelapan uang.


Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

1 hari lalu

Lukman Sardi setelah private screening film Kabut Berduri di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024. Dok. Netflix
Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

Lukman Sardi menceritakan pengalamannya yang sangat berkesan ketika tinggal di Rumah Panjang saat syuting film Kabut Berduri di Kalimantan.


Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

1 hari lalu

Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam trailer film A Complete Unknown. Foto: YouTube
Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

Perubahan penampilan Timothee Chalamet yang mengikuti gaya berpakaian Bob Dylan dalam trailer A Complete Unknown.


Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

1 hari lalu

Mamat Alkatiri, Elsa Japasal, Aurel Mayori, Abdur Arsyad, Chun Funky Papua, dan Ernest Prakasa di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

Film Kaka Boss dibintangi oleh Godfred Orindeod tentang drama keluarga dari Indonesia Timur yang tinggal di Jakarta.


Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

2 hari lalu

Film Inside Out 2. Foto: Instagram/@pixar
Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

Inside Out 2 menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di box office seluruh dunia setelah mengalahkan Frozen 2.


Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

2 hari lalu

Poster film The Fabelmans. Foto: Wikipedia.
Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

Drama Korea Our Movie menambah daftar karya sineas yang menceritakan tentang seluk beluk dunia film.


Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

2 hari lalu

Arie Kriting, Putri Nere, Glory Hillary, dan Godfred Orindeod di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

Kaka Boss disutradarai oleh Arie Kriting menghadirkan drama keluarga Indonesia Timur yang berfokus pada hubungan ayah dan anak.


Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

2 hari lalu

Robert Downey Jr. dalam Avengers: Endgame (2019)
Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

Joe Russo dan Anthony Russo sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan Marvel Studios untuk menggarap dua film baru Avengers


Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

3 hari lalu

Poster film Doraemon: Nobita's Earth Symphony. Foto: Wikipedia
Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

Doraemon: Nobita's Earth Symphony film ke-43 dari waralaba Doraemon