Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengurangi Risiko Keuangan Global

Oleh

image-gnews
Iklan

Tri Winarno
Peneliti Senior Bank Indonesia

Selama 2017, indeks kerentanan pasar modal Amerika Serikat (Chicago Board Options Exchange Volatility Index/VIX) telah menunjukkan angka terendah selama dekade terakhir. Bahkan, baru-baru ini, indeks VIX berada di bawah sembilan, lebih rendah dari Maret 2007, tepat sebelum krisis subprime mortgage yang hampir meluluhlantakkan sistem keuangan global. Tampaknya investor mengidap gejala yang sama, yaitu sekali lagi gagal mengkalkulasi betapa besar risiko yang dihadapi sistem keuangan global akhir-akhir ini.

Secara informal disebut sebagai "indeks ketakutan investor", VIX mengukur sensitivitas pasar keuangan terhadap ketidakpastian. Pengukurannya dikaitkan dengan probabilitas fluktuasi terbesar dari nilai pasar saham yang tercatat pada indeks harga saham di transaksi option. Indeks VIX yang rendah menandakan sistem keuangan global memasuki awal periode meningkatnya risiko, yaitu ketika investor menukarkan US Treasury Bills (surat utang pemerintah AS) dan sekuritas kategori aman lainnya dengan aset yang lebih berisiko, seperti saham, obligasi perusahaan, dan properti.

Di sinilah posisi kita berada sekarang: kondisi ketika berbagai risiko aktual sedang menghadang arah ekonomi global. Dalam hitungan bulan, risiko tersebut mungkin belum akan terjadi. Namun, dalam hitungan tahun, risiko akan semakin sulit dikalkulasi.
Risiko utama yang akan terjadi adalah meletusnya gelembung pasar modal, yakni jatuhnya harga saham. Indeks harga saham utama dunia telah mencatat angka tertinggi pada September ini, baik di Amerika maupun di negara maju lainnya. Harga saham relatif lebih tinggi daripada pendapatan dan dividen perusahaan. Rasio harga terhadap pendapatan telah melampaui 30, yang dulu hanya terjadi dua kali, yaitu pada puncak mendekati resesi besar tahun 1929 dan 2000-keduanya diikuti oleh kejatuhan harga (crashes) di pasar modal Amerika dan negara maju lainnya.

Kita juga sedang menghadapi risiko jatuhnya harga pasar obligasi. Mantan Ketua Federal Reserve AS, Alan Greenspan, baru-baru ini menyatakan bahwa pasar obligasi bahkan lebih overvalued daripada pasar saham. Namun tingkat bunga tidak bisa lebih rendah dari posisi sekarang. Kalau ternyata inflasi mengalami peningkatan di AS dan negara maju lainnya sehingga menyentuh target inflasinya, bisa dipastikan tingkat bunga akan mengalami peningkatan sehingga pasar saham dan pasar obligasi akan mengalami crash.
Risiko geopolitik juga sangat tinggi. Bahkan kepercayaan publik bahwa AS masih mempunyai pengaruh yang meyakinkan dalam menstabilkan geopolitik global semakin rendah. Risiko terberat tidak hanya terkait dengan program nuklir Korea Utara, tapi juga adanya risiko substansial yang terjadi di Timur Tengah dan Eropa Timur. Risiko tersebut diperparah oleh kepresidenan Donald Trump, yang telah membuat sejumlah blunder kebijakan politik luar negerinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada pula potensi krisis politik yang lebih besar di dalam negeri AS, yakni adanya pertikaian yang tajam antara Kongres dan Trump yang berakibat pada tidak terwujudnya program-program utama Trump. Bahkan AS menghadapi krisis konstitusional jika penyelidikan khusus yang dipimpin Robert Mueller mendapat bukti adanya kontak ilegal antara tim kampanye Trump dan pemerintah Rusia.

Terakhir kali indeks VIX serendah sekarang adalah pada 2006 dan awal 2007, sehingga berbagai pengamat mencatat beberapa potensi krisis yang akan terjadi. Yang paling terlihat adalah harga perumahan di Inggris dan AS yang mencatat harga tertinggi melebihi nilai acuan, seperti melebihi harga sewa, sehingga meningkatkan risiko anjloknya harga. Namun pasar merespons seolah-olah risiko itu masih rendah sehingga mendorong indeks VIX dan tingkat bunga US Treasury Bills semakin rendah. Ketika akhirnya pasar perumahan benar-benar jatuh, semua pelaku pasar benar-benar kaget.

Perkembangan global tersebut sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, khususnya pasar modal, pasar obligasi, dan aliran dana asing. Selama perkembangan pasar keuangan global meningkat, pasar keuangan domestik juga akan membaik. Begitu pula sebaliknya. Karena itu, tidak mengherankan jika harga saham di JSX menyentuh angka tertinggi dalam sejarah Republik, begitu pula harga obligasi dan aliran dana asing yang masuk ke neraca pembayaran Indonesia.

Namun kewaspadaan harus ditingkatkan. Sebab, begitu pasar global mengalami crash, pasar keuangan domestik juga akan mengalami hal yang sama, bahkan akan lebih parah. Hal ini menuntut penguatan bantalan (buffer) untuk memitigasi risiko eksternal. Bantalan tersebut berbentuk cadangan devisa sebagai pertahanan lapis pertama dan kerja sama bilateral atau multilateral currency swap agreement (perjanjian antar-negara untuk bertransaksi tanpa menggunakan dolar) dengan otoritas moneter negara lain sebagai pertahanan lapis kedua. Di samping itu, kita sudah punya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan untuk memperkuat daya tahan perekonomian nasional.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

22 Mei 2024

Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

Pemkot tidak melakukan intervensi dalam proses penetapan raja.


IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

3 Mei 2024

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

24 April 2024

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


1 April 2024


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

26 Maret 2024

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.