Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fan

Oleh

image-gnews
Iklan
SEORANG wanita, dalam sebuah pertemuan, pernah diketahui mengeluarkan bau yang ganjil di antara parfumnya. Seperti bau tembakau apak. Kemudian wanita bangsawan dalam Istana Weimar itu mati. Ternyata, di lehernya terpasang sebuah kalung, dengan kotak kecil. sebagai medalion. Orang pun membukanya. Isinya: betul, tembakau apak. Persisnya sekerat puntung. Adapun puntung itu berasal dari cerutu yang pernah diisap oleh Komponis Franz Liszt di sebuah jamuan makan 30 tahun sebelumnya. Si wanita bangsawan rupanya kepingin mendapatkan satu tanda mata dari musikus romantik yang termasyhur itu, yang agaknya dimimpikannya setiap hari, sampai mati. Mein Liebestraum .... Kita boleh percaya boleh tidak kepada cerita dalam kenang-kenangan Ford Madox Ford itu, tapi satu hal memang masuk akal: pelbagai tingkah aneh, lucu, mengharukan mengganggu, atau berbahaya bisa dilakukan oleh sejumlah manusia yang begitu getol memuja satu tokoh atau satu sesuatu yang bukan tokoh dalam hidup mereka. Fan, menurut The New Oxford Illustrated Dictionary, merupakan singkatan dari kata "fanatik". Dan Napoleon (yang punya sejumlah besar fan) rupanya tahu benar perkara itu ketika ia mengatakan, "Tak ada tempat di kepala seorang fanatik yang bisa dimasuki pikiran sehat". Sehat? Tidak sehat? Seorang pengagum, seorang pemuja, di dalam dirinya menyimpan sesuatu yang bisa disebut sebagai kesediaan "berkorban". Dan pengorbanan diri tak selamanya dianggap sakit". Pemuja Liszt itu berkorban dengan bersedia menerima bau tembakau apak. Seorang gadis Inggris di Benfleet, di tengah kegandrungan Piala Dunia 1986, menunjukkan kesediaan yang tak kalah intens: ia membayar tiga poundsterling kepada seorang ahli hukum untuk membantunya mengubah nama. Semula: Janiece Harris. Kini: Jandiego Janiece Jennifer Dorothy Arsenal Maradona. Nama "Arsenal" ia ambil dari klub favoritnya. Nama yang lain kita tahu dari mana datangnya. Pengorbanan seperti itu (kita bisa bayangkan bagaimana repotnya kini Janiece mengisi KTP) memang bukan bandingan kisah-kisah tindakan besar dalam skala Siti Masyitoh atau Santo Sebastian: orang-orang yang bersedia mati, dengan rasa sakit, untuk sesuatu yang lebih agung -- atau lebih penting ketimbang seorang musikus atau seorang jagoan bola. Tapi kasus yang serupa, meskipun dengan derajat yang berbeda-beda, selalu terdapat satu hal: hati yang bergelora. Dari sana ada passion. Tak begitu pasti kenapa ada hal-hal yang tertentu dalam hidup ini bisa menyalakan gelora hati, terutama bila hal tertentu itu adalah sepak bola. "Tak ada penjelasan yang tunggal kenapa 22 orang laki-laki bercelana pendek yang sibuk mengejar-ngejar sebuah bola bisa menyebabkan jutaan orang terkesima, sejak dari Patagonia sampai dengan Praha", tulis wartawan Reuter tentang Piala Dunia di Meksiko itu, yang diikuti di mana-mana dan berhari-hari, bahkan, seperti halnya di Indonesia, pada pukul 01.00 pagi. Seorang makhluk E.T. yang dari pesawatnya dl ruang angkasa meneropong ke dunia 30 Juni yang lalu, ketika pertandingan final berlangsung, mungkin akan menyangka makhluk bumi sedang kena sihir primitif yang mahakuat -- yang memancar dari sebuah benda bulat kecil nun di tengah lapangan di sebuah kota di benua Amerika. Memang ada semacam sihir dalam tiap passion. Mungkin karena itulah di tahun 1970 orang-orang El Salvador dan Honduras saling panas, setelah sebuah pertandingan besar, dan perang meletus antara kedua negara itu. Mungkin itu pula sebabnya di Belgia, di Stadion Heyssel di tahun 1985, 40 orang mati karena bentrokan. Apa pun sebabnya, passion seperti itu yang merundung jutaan manusia dengan bermacam-macam tingkat IQ -- bisa disimpulkan sebagai ciri sebuah masa yang telah menjebol aristokrasi. Kini parafan tak cuma terbatas pada satu dua wanita bangsawan yang mgin menyimpan momento seorang musikus kelas atas. Bob Geldof maupun musuhnya, para pembajak kaset rekaman, tahu benar hal itu. Kini orang banyak -- yang dengan tepat disebut "orang kebanyakan" telah memperdengarkan selera mereka, atau dengan kata lain, diri mereka. Dari situlah kata "laris" menjadi memikat. Bahkan perang juga perlu laris: perang tak lagi semata-mata hanya sport para raja dan tentara profesional. Kekalahan Austria yang sangat cepat di tahun 1866 adalah, setidaknya menurut sebagian ahli sejarah, karena wangsa Hapsburg tak melihat bahwa kekuatan bisa datang dari gelora hati orang banyak -- yang telah melahirkan nasionalisme (dan juga demokrasi). Dengan kata lain: keterlibatan masal. Lawannya, Prusia, sebaliknya: Bismarck bukan cuma berhasil menyatukan Jerman, tapi ia juga berhasil membuat negara dan masyarakat sipil jadi satu keterpaduan yang bergelora. Maka, ia pun menang, dan wangsa Hapsburg runtuh. Beberapa tahun sebelumnya, ketika berbicara tentang sejarah, Hegel memang sudah menulis: "Tak ada hal besar di dunia telah tercapai tanpa passion." Teknik, perencanaan, ketertiban memang menjanjikan hasil yang diperhitungkan, tapi jika ada pelajaran yang bisa ditarik dari pertandingan besar sepak bola, maka itu adalah satu hal: tanpa orang banyak, tanpa fan, yang gandrung dan tergila-gila, permainan di sana itu akan segera kehilangan makna. Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

1 menit lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.


Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 menit lalu

Bandara Komodo, Labuan Bajo, NTT, Senin, 8 Mei 2023, jelang KTT ASEAN. TEMPO/Daniel A. Fajri
Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.


Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

3 menit lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.


Ketua Umum IMI Dukung Adventure Offroad di Kebumen

13 menit lalu

Ketua Umum IMI Dukung Adventure Offroad di Kebumen

Kejuaraan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan para offroader sehingga mampu menaklukan berbagai lintasan yang berat.


Unpad Tegaskan Seleksi Mandiri Bukan untuk Cari Uang, Ini 3 Skema yang Dibukanya

17 menit lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Unpad Tegaskan Seleksi Mandiri Bukan untuk Cari Uang, Ini 3 Skema yang Dibukanya

Unpad membuka pendaftaran Seleksi Mandiri atau SMUP untuk program S1 dan D4 mulai Senin, 29 April 2024. Ada juga jalur baru kerja sama.


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

23 menit lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Partai Buruh Sambut Penetapan KPU, Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

26 menit lalu

Presiden Partai Buruh Said Iqbal berorasi di hari pertama kampanye dalam aksi unjuk rasa buruh di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 28 November 2023. Seluruh serikat pekerja terus mengawal tuntutan kenaikan upah buruh sebesar 15 persen yang akan ditandatangani oleh Pj Gubernur Jawa Barat hari ini. Buruh juga melakukan aksi unjuk rasa dan mogok kerja selama 3 hari sampai 30 November 2023. TEMPO/Prima mulia
Partai Buruh Sambut Penetapan KPU, Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

Said Iqbal berharap Prabowo-Gibran dapat menjalankan tugas-tugas konstitusional dengan baik dalam lima tahun ke depan.


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

28 menit lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

32 menit lalu

Kandidat presiden yang kalah Ganjar Pranowo dan pasangannya Mahfud MD menghadiri sidang putusan atas dua gugatan terhadap hasil pemilu presiden bulan Februari setelah kandidat yang kalah mengajukan petisi untuk mencalonkan diri kembali dan menuduh negara telah campur tangan demi pemenangan Prabowo Subianto, di Mahkamah Konstitusi  gedung di Jakarta, Indonesia, 22 April 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.


Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

34 menit lalu

Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo. wikipedia.org
Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo