Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bajingan, bazingun !

Oleh

image-gnews
Iklan
SEORANG teman mengemukakan sebuah teori bahwa kata bajingan sebenarnya bermula dari kata bazingun, dan ketika saya terkekeh-kekeh mendengarnya, ia meneruskan dengan serius: sejarah kata itu adalah sejarah dunia swasta. Bazingun, katanya, berasal dari bahasa Turki. Dalam naskah resmi kuno, kata itu berarti "pedagang". Tapi kemudian bazingun secara perlahan-lahan mengandung pengertian yang jelek. Kata itu, kurang lebih, berarti "pencari untung yang licik". Mungkin dulu orang Turki (yang pernah datang ke Aceh) memaki, "Bazingun, lu!" - lalu kita pun mengopernya, memprosesnya, dan mengedarkannya kembali sebagai kata yang cukup kotor. Bazingun, bazingan, bajingun, bajingan .... Tapi itulah, kata teman tadi, contoh evolusi sebuah pandangan tentang dunia swasta: orang-orang yang, dalam bentuk awalnya, berupa kaim saudagar yang hidup dari laba jual beli. Dulu, perdagangan adalah pekerjaan yang sah dan cukup terpandang. Nabi sendiri di masa muda adalah peserta kafilah yang berjalan jauh untuk berniaga. Di Turki setelah Islam, teladan itu diperkukuh: kepentingan ekonomi memang membuka tangan lebar bagi orang yang berdagang. Pada tahun 1288 (sebelum di Indonesia mengenal kejayaan Majapahit), pemerintahan Mamluk bahkan mencoba menarik bisnis Syria dan Mesir dari India dan Cina, dengan sebuah maklumat: "Kami menyampaikan undangan ini kepada . . . saudagar-saudagar besar yang menginginkan laba .... Sesungguhnyalah negeri ini sebuah Firdaus bagi yang tinggal . . . " Ringkasnya: modal asing, selamat datang! Tapi jika demikian halnya, kenapa bazingun jadi sebuah kata makian? Jawabnya bisa banyak. Mungkin karena di Turki pedagang boleh kaya, tapi mereka tetap tak punya kekuasaan ataupun prestise. Sultan dan familinya tetap mencengkeram. Tiap ada tanda bahwa para saudagar itu menggeliat mau tegak, sang wazir akan membentak, "Bazingun!" - dan para pedagang itu pun terdiam. Mungkin juga karena sesuatu hal lain, yang biasanya dijelaskan oleh seorang murid Keynes. Turki, seperti umumnya negeri di zaman itu, adalah wilayah dengan ekonomi agraris, dengan corak praindustri. Ia sebuah pasar yang terbatas. Teknologinya mandek. Banyak hal dikerumuni risiko - dan tak disertai prestise. Karena itulah penanaman modal akhirnya berputar-putar pada usaha yang aman dan nyaman. Orang mencari keuntungan yang mapan dan mudah. Investasi harus gampang dicairkan kembali. la harus Iekas jadi uang bila keperluan memaksa. Dan likuiditas semacam itu, tentu saja, hanya mungkin pada pemilikan tanah. Kalau tidak, pada peminjaman uang, dengan bunga yang memadai. Maka, tak heran bila bazingun kian lama kian dekat dengan bajingan dalam pandangan banyak orang. Memiliki dan menyewakan tanah, sekalipun prestisus, terasa bagai usaha penghisapan bagi petani. Menyediakan kredit dengan rente - sekalipun tak terelakkan dalam ekonomi pertanian yang panennya lama dan bencananya banyak - terasa benalu bagi si kepepet. Agama pun mengetuk riba. Dan bukan cuma Islam. Aristoteles beberapa abad Sebelum Masehi mendukung kebencian kepada riba itu dengan menatakan bahwa "uang dimaksudkan untuk alat penukarbukan untuk bertambah dengan bunga." Uang tak boleh punya anak. Gereja pun, di Konsili di Trente pada tahun 156, menegaskan itu. Bahkan deposito pada bank, depositi a discrezione, juga diharamkan. Walhasil, seorang businessman Genoa yang tinggal di Spanyol, Lazaro Doria, memutuskan berhenti berdagang. Dari nuraninya terusik. Tak semua orang, tentu, seperti Lazaro Doria. Bahkan keramaian utang-piutang dengan rente itu akhirnya tak terbendung lagi. Seorang pemimpim Ordo Jesult, pada abad ke-16, Pater Lainez, akhirnya hanya mengeluh: "Para pedagang itu begitu banyak punya muslihat ...." Ah, memang bazingun. Begitu banyak muslihat. Hanya kita tak tahu bagaimana sejarah tanpa mereka, dan adakah kita lebih bersih dan berbahagia. Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jadwal Piala Thomas dan Piala Uber Sabtu 27 April: Tim Bulu Tangkis Putra dan Putri Indonesia Awali Perjuangan

2 menit lalu

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Kredit: Tim Humas PBSI
Jadwal Piala Thomas dan Piala Uber Sabtu 27 April: Tim Bulu Tangkis Putra dan Putri Indonesia Awali Perjuangan

Tim bulu tangkis putra dan putri Indonesia mengatakan siap untuk bertempur pada laga perdana Piala Thomas dan Piala Uber hari ini.


Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

14 menit lalu

Barang bukti seragam polisi di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Penyalahgunaan atribut digunakan tersangka tindakan penipuan, yang berhasil meraih lebih dari Rp1 miliar. TEMPO/Cristian Hansen
Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.


Jadwal Semifinal Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Jepang vs Irak

28 menit lalu

Selebrasi Ramadhan Sananta (kiri), Nathan Tjoe dalam perempat final Piala Asia AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Indonesia berhasil menang lewat laga dramatis dan adu penalti panjang. Tim Humas PSSI
Jadwal Semifinal Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Jepang vs Irak

Uzbekistan menjadi lawan timnas U-23 Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah mereka mengalahkan Arab Saudi.


Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

44 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memberikan keterangan kepada wartawan terkait gugatannya terhadap UU KPK ke Mahkamah Konstitusi (MK), di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 15 November 2022. Nurul Ghufron menggugat UU KPK ke MK terkait batas umur minimal pimpinan KPK. TEMPO/Muhammad Ilham Balindra
Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

44 menit lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

44 menit lalu

Suasana pelaksanaan Seleksi Mandiri Ujian Tulis Universitas Negeri Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Tempo/Arimbihp
Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

Biaya UKT bagi mahasiswa baru hasil Seleksi Mandiri Unpad maksimal Rp 30 juta per semester. Iuran masuknya bisa mencapai Rp 195 juta.


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

44 menit lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


Penonton Siksa Kubur Salip Badarawuhi di Desa Penari, Manoj Punjabi: Kompetisi Makin Sehat

2 jam lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Penonton Siksa Kubur Salip Badarawuhi di Desa Penari, Manoj Punjabi: Kompetisi Makin Sehat

Produser MD Entertainment Manoj Punjabi Badarawuhi di Desa Penari, mengucapkan selamat atas capaian Siksa Kubur.


Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

2 jam lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

Ronny Pangemanan menilai kombinasi pemain muda lokal dan naturalisasi di bawah arahan Shin Tae-yong melahirkan Timnas Indonesia yang bagus.


Empat Tahun Pacaran, Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya di Tempat Impiannya

3 jam lalu

Rayn Wijaya melamar Ranty Maria. Foto: Instagram.
Empat Tahun Pacaran, Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya di Tempat Impiannya

Ranty Maria mendapat lamaran dari sang kekasih, Rayn Wijaya tepat di hari ulang tahunnya ke-25 di tempat yang sudah lama diimpikannya.