Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wedatama kepada kita

Oleh

image-gnews
Iklan
LEBIH dari seabad yang lalu ada seorang tua yang mengeluhkan perangai anak-anak muda. Orang-orang tua memang cenderung jengkel kepada anak-anak muda, tapi tokoh kita kali ini layak dicatat. Sebab, ia pandai menyusun kecamannya dalam tembang, dan menambahkan di dalam tembang itu sejumlah nasihat. Lebih penting lagi, sikapnya mencerminkan bukan saja suatu zaman. Kata-katanya juga menyoroti suatu soal, yang ternyata bisa ditemukan pada zaman-zaman yang lain. Orangtua itu adalah penyusun Wedatama, puisi panjang dari surakarta pada abad ke-19. Ada yang menyebut bahwa sang pencipta adalah Mangkunegara IV tapi tak seorang pun bisa tahu pasti. Mungkin juga siapa dia sebenarnya bukanlah persoalan yang relevan. Lebih penting lagi ialah apa yang diutarakannya: suatu kritik terhadap sikap beragama sejumlah anak muda, pada masa itu, yang cenderung pamer dan bertingkah, menarik perhatian. katungkul mungkul sami bengkrakan mring masjid agung (asyik masyuk beramai-ramai memamerkan diri di masjid agung) Tentu, anak-anak muda itu dengan giatnya menjalankan syariat agama. Mereka bahkan pandai berkhotbah, dengan melodi dandanggula. Suara mereka harum, ketika mengumandangkan alunan palaran. Tapi pada dasarnya mereka memendam pamrih "untuk dipuji". Atau, dalam kata-kata seorang sufi, mereka membangun cermin tempat mereka berkaca menyaksikan dan membenarkan diri sendiri. Apa sebenarnya yang berlangsung? Pasti, suatu semangat yang semarak dalam menjalankan ajaran. Tapi adakah di sana terbayang kedalaman yang cukup, itulah yang diragukan pengarang Wedatama. Bagi penulis puisi panjang itu, orang-orang yang benar tekun beragama, yang dalam ibadahnya, ialah justru mereka yang tuman tumanem ing sepi: terbiasa gemar "tertanam" dalam kesepian. Sebuah sikap mistik, kurang lebih. Dalam pelbagai tinjauan, pendirian penggubah Wedatama memang sering ditafsirkan sebagai pendirian seorang yang tak betah kepada mereka yang hanya repot dengan syariat. Atau, kalau tidak, Wedatama adalah satu cemooh seorang aristokrat tua Jawa, kepada generasi muda yang meniru sikap santri, yang "bising". Barangkali demikian. Tapi mungkin juga benar untuk menafsirkan Wedatama sebagai kritik terhadap verbalisme ideologi: kecaman terhadap begitu banyaknya kata-kata yang diobral untuk suatu keyakinan. Bunyi nyaring memang sering menunjukkan kosongnya sebuah tong. Wedatama dengan bagus berbicara tentang keyakinan seperti itu: hampa, hambar, seperti sepah yang habis dikunyah. Sepi asepa lir sepah samun . . . Tidakkah ia berbicara juga untuk zaman kita? Yakni zaman, ketika ideologi ternyata tak mati-mati, ketika kian rumit dan majemuk dunia, manusia kian perlu akan sebuah peta? Orang butuh arah meskipun arah itu kemudian membawa begitu banyak kekecewaan. Konon, manusia memang bangunan kelaziman dan ideologi barangkali salah satu bentuk mekanisme kelaziman itu. Dengan demikian, ia juga mengatur mana yang tak lazim dan mana yang tidak - lalu menyebut yang tak lazim, misalnya, sebagai "penyelewengan". Ia memberi sanksi. Ia mengganjar dan mengutuk. Perlahan-lahan atau tiba-tiba, ia, ideologi itu, bisa berperan sebagai daya ajaib. Maka, para Pengawal Merah pun merasa jadi unggul ketika mereka bisa menghafal ajaran-ajaran Mao dari belakang ke depan, vice versa. "Lumuh asor kudu unggul", kata Wedatama, "sumengah sesongaran". Dengan kata lain: tak mau kalah, harus unggul, pongah, dan penuh bual. Dengan kata lain: verbalisme. Goenawan Mohamad
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

4 menit lalu

Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia mengikuti senam dan berjemur di bawah sinar matahari saat menjalani karantina di Pangkalan Udara Militer (Lanud) Soewondo Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 11 April 2020. Sebanyak 513 TKI yang berasal dari berbagai daerah di Sumut dan sekitarnya yang menjalani proses karantina COVID-19 sementara tersebut saat ini kondisi kesehatannya baik dan tidak ada menunjukan gejala infeksi seperti demam, batuk dan sesak nafas. ANTARA
4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024


Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

4 menit lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel


Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

4 menit lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi (tengah) bersama Wadirreskrimsus AKBP Hendri Umar (kiri) dan Kanit 2 Subdit Siber AKP Charles Bagaisar (kanan) saat konferensi pers di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Penyidik Polda Metro Jaya menangkap tersangka berinisial EP (40), BYP (37), DA (24), dan TA (41) terkait perjudian online. Keempat orang tersebut merupakan admin dari channel YouTube Bos Zaki @dzakki594. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.


IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

4 menit lalu

Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha (tengah) didampingi Dewan Penasehat Novel Baswedan (dua kanan) menunjukkan barkas laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.


MotoGP Spanyol 2024: Rekap Hasil dan Jadwal Sabtu Hari Ini 27 April

7 menit lalu

MotoGP 2024. (Foto: Red Bull Content Pool)
MotoGP Spanyol 2024: Rekap Hasil dan Jadwal Sabtu Hari Ini 27 April

MotoGP Spanyol 2024 tengah bergilir di Sirkuit Jerez, Spanyol. Simak rekap hasil dan jadwal Sabtu hari ini 27 April 2024.


LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke UST, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

16 menit lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke UST, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.


Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

19 menit lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.


Jadwal Bola Voli Proliga 2024 Sabtu, 27 April 2024: 3 Laga Live, Tim Megawati Hangestri Beraksi Lagi

19 menit lalu

Jakarta BIN saat berlaga di Proliga 2024. (PBVSI/Proliga)
Jadwal Bola Voli Proliga 2024 Sabtu, 27 April 2024: 3 Laga Live, Tim Megawati Hangestri Beraksi Lagi

kompetisi bola voli Proliga 2024 akan memasuki hari ketiga, Sabtu, 27 April 2024. Simak jadwal dan siaran langsungnya.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

32 menit lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

34 menit lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, memberikan keterangan kepada awak media, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 24 April 2024. KPK mengirimkan kembali surat pemanggilan kepada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), yang telah ditetapkan sebagai tersangka, untuk kooperatif hadir memenuhi panggilan penyidik menjalani pemeriksaan pada hari Jumat, 3 Mei 2024 mendatang, dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.