Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mishima, juga bishma

Oleh

image-gnews
Iklan
KIAN lama orang hidup, kian buruk saja mereka jadinya." Mishima Yukio mengatakan itu di tahun 1966. Empat tahun kemudian, pengarang yang menakjubkan itu membunuh diri, secara spektakuler. Usianya baru 45. Tubuhnya, yang ia rawat dengan olah raga yang tekun - hingga otot-ototnya bergelombang bagus - masih nampak sempurna ketika ia merobek isi perutnya sendiri. Beberapa detik kemudian, seorang pengikutnya yang setia, yang siap di belakangnya, memenggal leher penulis novel Kinkakuji itu, putus 4 kah pancung. Kematian, nampaknya, telah jadi semacam teater. Mishima, bersama sejumlah anak buahnya yang telah terlatih secara militer, pagi itu menyerbu sebuah markas tentara. Ia lalu berpidato di tcmpat ketinggian, tentang Jepang yang kehilangan keagungan klasik. Tak lama berikutnya, di hadapan perwira tinggi yang ia tawan dimarkas itu, Mishima menjalankan seppuku secara tuntas. Ia roboh dalam baju seragam yang gagah dan berlumur darah - seakan rekonstruksi adegan puncak sebuah epos besar yang tak ditulis dengan kata-kata. Adakah ini estetika yang telah menenggelamkan segala-galanya? Konon, di perempat abad ke-19, ada seorang Prancis yang menulis, "Kita hidup dalam zaman kematian-kematian yang indah." Mishima mungkin sedang mencoba menggapai itu kembali untuk Jepang, dirinya, dunia. Bagaimanapun, seppuku adalah cara kematian dalam satu stilisasi, sebagaimana atletik adalah sejumlah regangan fisik dengan gaya, style. Tradisi Jepang penuh dihiasi oleh tergeraknya manusia kepada komposisi atau bentuk yang sublim. Mishima ingin melanjutkannya, seutuhnya, dan dengan tafsirannya sendiri. Mungkin karena itu ia memuja mereka yang gugur sebagai pilot kamikaze dalam Perang Dunia II - lebih dari rasa hormatnya kepada Tenno, sang Maharaja Jepang. Dalam novel pendeknya, Eirei no koe (Suara Mereka yang Heroik dan Mati, 1966), dikisahkan bagaimana arwah para pilot pasukan bunuh diri itu mencerca Tenno. Paduka Maharaja telah memaklumkan bahwa dirinya bukan dewa, seperti yang dipercaya orang selama ini, dan itulah kesalahannya. Dengan menyatakan diri sebagai manusia biasa, Tenno Heika telah membikin konyol kematian mereka yang menabrakkan pesawat sampai tewas ke kubu musuh - para pilot yang membisikkan nama Tenno dengan tulus sebelum ajal. Dengan Tenno tampil sebagai manusia biasa, kehampaan hidup modern pun menggantikan makna yang pernah didapat orang Jepang. Manusia modern, seperti dikcluhkan Mishima dalam Taiyo to tetsu (Matahari dan Baja, 1965), telah kosong dari hasrat untuk hidup "secara indah" dan mati "secara indah" seperti yang diidamkan orang Yunani kuno. Apa yang membedakan kematian yang indah dan tak indah, yang heroik dan yang dekaden? Jawab Mishima: dalam hal ada atau tidaknya suatu pengertian kehormatan, dalam "ada atau tidaknya estetika formal dari kematian." Pada akhirnya, tindakan juga yang bisa merealisasikannya. Maka, keindahan pasukan bunuh diri, menurut Mishima, bahkan tak hanya diakui dalam arti spiritual, tapi juga "ultracrotik ". Tapi berbicara tentang pasukan kamlkaze dengan penuh pesona seperti itu, berbicara tentang keberanian dan keyakinan yang teguh seperti itu, telah melupakan satu hal: orang-orang yang menderita dan tak bersalah. Dalam hal Perang Dunia II, jumlahnya bisa beratus juta. Bagaimanapun, pilot yang berani itu pada akhirnya toh juga sebagian dari mesin perang yang brutal. Di Asia dan Pasifik, gairah keindahan Mishima sama terdengarnya seperti mimpi buruk. Sebab, apa arti iman terhadap Tenno itu bagi kita, kalau bukan fanatisme yang paling berbahaya dan gampang? Jika ada kematian yang benar-benar agung dan indah, barangkali itu tcrjadi menjelng hari berakhir dalam lakon Bharatayudha. Bhisma, panglima tua yang gagah itu, tahu bukan saja ia akan kalal dan mati, tapi juga tahu bahwa ia tidak bertempur untuk pihak yang benar. Roboh berbantalkan panah yang menembusi tubuhnya, ia terus menghantui kita. Kekuatan besar apakah yang menyebabkan ia berkorban begitu rupa dalam cerita sedih itu? Kita tak sepenuhnya tahu. Kita hanya mengerti.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selebgram Jaksel Ditemukan Tewas Setelah Cekcok dengan Pacar, Polisi: Sempat Minum Obat-obatan

9 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Selebgram Jaksel Ditemukan Tewas Setelah Cekcok dengan Pacar, Polisi: Sempat Minum Obat-obatan

Hasil pengecekan awal kepolisian, di tubuh selebgram itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.


Eks Wapres Ekuador Coba Bunuh Diri dan Mogok Makan, Protes Ditangkap Korupsi

15 hari lalu

Jorge Glas. Wikipedia
Eks Wapres Ekuador Coba Bunuh Diri dan Mogok Makan, Protes Ditangkap Korupsi

Mantan Wakil Presiden Ekuador dilaporkan mencoba bunuh diri dan sedang mogok makan untuk memprotes penangkapannya.


Seorang Mandor di Depok Gantung Diri di Kontrakan, Tulis Surat Tak Kuat Merugi Hingga Minta Maaf ke Pacar

23 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Mandor di Depok Gantung Diri di Kontrakan, Tulis Surat Tak Kuat Merugi Hingga Minta Maaf ke Pacar

Seorang mandor di Depok ditemukan gantung diri di kontrakan. Ia menulis surat berisi tentang proyeknya yang merugi hingga tukang telat gajian.


Wanita Tewas Usai Lompat dari Apartemen di Pluit, Tinggalkan Surat dan Kerap Mengurung Diri

31 hari lalu

Lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Laguna Tower A Pluit Jakarta Utara pada Senin, 25 Maret 2024. Foto: ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Utara
Wanita Tewas Usai Lompat dari Apartemen di Pluit, Tinggalkan Surat dan Kerap Mengurung Diri

Seorang wanita berinisial PT, 22 tahun, tewas usai melompat dari apartemen di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin sore kemarin.


Pesan Terakhir Saksi Kunci Boeing: Jika Saya Mati, Itu Bukan Bunuh Diri!

41 hari lalu

John Barnett. hindustantimes.com
Pesan Terakhir Saksi Kunci Boeing: Jika Saya Mati, Itu Bukan Bunuh Diri!

John Barnett sedang dalam proses memberikan kesaksian melawan Perusahaan Boeing saat ditemukan tewas di South Carolina dengan luka tembak


Anggota Basarnas Papua Meninggal Akibat Jatuh dari Tower Telekomunikasi saat Selamatkan Warga

42 hari lalu

Petugas BPBD, Basarnas dan Dinas Pemadam Kebakaran mengevakuasi pohon tumbang pascaputing beliung di Jalan Nasional Bandung Garut di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 21 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat tengah mendata kerusakan bangunan dan korban akibat bencana puting beliung yang terjadi di Rancaekek pada Rabu petang tersebut. ANTARA/Raisan Al Farisi
Anggota Basarnas Papua Meninggal Akibat Jatuh dari Tower Telekomunikasi saat Selamatkan Warga

Seorang anggota Basarnas meninggal dunia saat selamatkan warga di Tower Telekomunikasi Gunung Sabron Yaru, Papua.


Kasus Orang Lompat dari Apartemen Teluk Intan Sudah Pernah Terjadi Beberapa Kali

44 hari lalu

Sejumlah anggota Resmob Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya memantau lokasi empat keluarga tewas usai diduga melompat dari salah satu apartemen di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu, 9 Maret 2024. Foto: TEMPO/Ihsan Reliubun
Kasus Orang Lompat dari Apartemen Teluk Intan Sudah Pernah Terjadi Beberapa Kali

Berdasarkan keterangan salah satu penghuni, kasus orang melompat dari Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakarta Utara bukan baru kali saja.


Pengelola Teluk Intan Akui Tak Tahu Satu Keluarga yang Lompat Sempat Huni Apartemen

44 hari lalu

Lokasi empat orang keluar melompat dari gedung Topaz di kawasan Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Korban yang masih satu keluarga itu melompat dan tewas pada Sabtu, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pengelola Teluk Intan Akui Tak Tahu Satu Keluarga yang Lompat Sempat Huni Apartemen

Satu keluarga tewas karena jatuh dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara sejak dua tahun lalu tak lagi tinggal di sana.


Abu Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dilarung di Ancol

44 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Abu Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dilarung di Ancol

Setelah dikremasi, abu jenazah satu keluarga tewas di apartemen Teluk Intan dibawa oleh perwakilan keluarga untuk dilarung di Ancol.


Mantan Pegawai yang Ungkap Masalah Standar Produksi Boeing Ditemukan Tewas

45 hari lalu

Logo Boeing terlihat di sisi Boeing 737 MAX di Farnborough International Airshow, di Farnborough, Inggris, 20 Juli 2022. REUTERS/Peter Cziborra
Mantan Pegawai yang Ungkap Masalah Standar Produksi Boeing Ditemukan Tewas

John Barnett, mantan pegawai Boeing yang menjadi buka suara soal dugaan adanya masalah pada sistem keselamatan di Beoing, ditemukan tewas