Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simfoni Gado-gado Idris Sardi

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Denny Sakrie, pengamat musik

Sejak memasuki era 2000-an, Idris Sardi terlihat berbeda dalam penampilan, baik di atas panggung maupun penampilan sehari-hari. Lelaki bertubuh kerempeng ini selalu menggunakan sarung. Mas Idris-demikian panggilan akrabnya-terlihat lebih bersahaja dan sangat Indonesia. Dengan menggunakan sarung, Idris Sardi terlihat merakyat. Sesungguhnya itulah jati diri Idris Sardi, termasuk dalam sikap bermusik.

Semasa hidupnya, Idris Sardi, yang kerap dipanggil Idris Simfoni, selalu mengupayakan musik itu tak hanya dinikmati sebagian orang. Orkes Simfoni, di tangan Idris, selalu diupayakan agar merakyat.

"Di era 1970-an, TVRI menampilkan acara musik klasik Orkes Simfoni NHK Jepang yang memainkan repertoar klasik, seperti Mozart, Schubert, dan Beethoven. Tapi, begitu acara ini ditayangkan, rata-rata penonton langsung mematikan TV. Mereka nggak ngerti. Mereka merasa musik klasik itu berat untuk dinikmati. Dan ini perlu waktu untuk ke arah itu," demikian Idris Sardi bercerita perihal musik klasik di Indonesia.

"Lalu saat itu saya ditantang oleh Drs Sumadi sebagai Dirjen RTF untuk tiap bulan menampilkan orkestra di TVRI. Saya pun mengajukan konsep yang intinya ingin mengedukasi penonton. tidak serta-merta langsung musik klasik yang berat-berat. Saya membongkar aransemen lagu-lagu daerah, lagu-lagu perjuangan, keroncong, serta lagu-lagu Barat yang sedang ngetop, seperti Feeling-nya Morris Albert. Itu saya sajikan dengan orkestra. Sudah barang tentu dengan aransemen yang disesuaikan. Responsnya ternyata baik. Ketika saya memainkan Walang Kekek dan Es Lilin, penonton terbawa dan terhanyut, karena mereka kenal dengan lagu-lagu ini," kata Idris Sardi kepada saya November 2008.

"Saya menyajikan musik seperti menghidangkan makanan gado-gado dengan menggunakan piring, garpu, sendok, dan serbet, bukan dengan beralaskan daun pisang," ujar Idris bertamsil kata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun Idris banyak menuai kritik dari kritikus musik. "Saya ingat ketika Franki Raden hingga Suka Hardjana mengecam saya. Menurut mereka, orkes simfoni, ya, musik klasik. Dan menurut saya, anggapan itu keliru besar," ujar Idris Sardi. Sebab, akhirnya memang terbukti bahwa musik pop bahkan rock pun juga tetap afdol berbalut orkes simfoni yang megah.

Di paruh era 1960-an, Idris Sardi, Bing Slamet, dan Jack Lesmana diajak oleh Presiden Sukarno untuk menghasilkan musik populer yang bisa lepas dari akar Barat. Kemudian mereka menggali musik pergaulan di Maluku dan muncullah Irama Lenso, yang diupayakan menghadang pengaruh musik pop Barat.

Konsep kesenimanan Idris Sardi memang jelas: dia selalu menghadirkan nasionalisme dalam karya-karya yang sebetulnya berakar dari pola seni Barat. Proses adaptasi memang menjadi sesuatu yang mutlak dalam berkesenian. Idris Sardi telah membuktikan bahwa nasionalisme dalam bermusik itu penting untuk jati diri bangsa. Orkes Simfoni yang berasal dari Barat toh bisa disajikan dalam dialektika kita sendiri. Gesekan biola Idris Sardi, yang dijuluki biola maut, pun telah membuktikan bahwa seniman yang banyak meraup tradisi klasik Barat itu tetap menghasilkan bunyi-bunyian musik yang sarat atmosfer keindonesiaan. Pemikiran Idris Sardi ini sepatutnya diteladani oleh anak muda sekarang. Selamat jalan, Mas Idris.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

2 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

4 hari lalu

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya. Foto: Canva
Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.


Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

8 hari lalu

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya. Foto: Canva
Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya.


Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

16 hari lalu

Spotify. cbc.ca
Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

Spotify mengembangkan fitur pembuatan playlist lagu berbasis kecerdasan buatan. Pengguna bisa memakai keyword unik untuk mencari musik favorit.


Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

21 hari lalu

Lizzo. (Instagram/@lizzobeating)
Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

Penyanyi Lizzo sempat menyatakan di Instagram dia ingin mengakhiri kariernya dalam industri musik


45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

39 hari lalu

Penampilan Adam Levine di Super Bowl/USA Today
45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.


Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

40 hari lalu

Dua terduga pelaku asusila modus orkes musik keliling diperiksa tim penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim di Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 16 Maret 2024. Foto: ANTARA.
Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

43 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

44 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.


Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

50 hari lalu

Penampilan Jaafar Jackson yang berperan sebagai Michael Jackson dalam film MIchael. Diabadikan oleh fotografer Kevin Mazur. Instagram.com/@antoinefuquaJaafar Jackson. Instagram.com/@antoinefuqua
Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

Pemeran Michael Jackson dalam film biopik Michael akan diperankan keponakannya, Jaafar Jackson. Ini profil anak Jermaine Jackson itu.