Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesona Karisma Jokowi

image-profil

image-gnews
Iklan

Mohammad Takdir Ilahi,
Mahasiswa Pascasarjana UIN Yogyakarta

Harus diakui bahwa kepribadian kandidat dinilai bakal menjadi penentu dalam pemilu presiden 2014 di Indonesia. Kondisi itu dikenal sebagai personality politics, yang menjadi salah faktor penting yang dapat menentukan hasil akhir dari kompetisi besar ini. Karakter personality politics sangat erat dengan sosok kandidat yang mampu menjadi daya tarik dan mempengaruhi seseorang untuk menjatuhkan pilihan pada pemilu presiden mendatang.

Sosok yang paling berkarisma (dan) mampu menggugah perhatian warga adalah yang akan terpilih menjadi pemimpin Indonesia. Jadi, faktor ideologi, representasi agama, etnis, kekerabatan, kelas sosial, ataupun platform partai politik sekalipun, tidak lagi menjadi penentu utama dalam mempengaruhi pemilih.

Saya melihat potret personality politics yang berlangsung di Indonesia sebenarnya dapat kita saksikan langsung dari beberapa kandidat yang mendeklarasikan diri atau masih menunggu perkembangan politik selanjutnya. Namun, untuk konteks pemilu presiden 2014, saya menilai Joko Widodo atau Jokowi sebagai salah satu di antara yang paling memenuhi kriteria, sebagai cermin atau manifestasi personality politics.

Hal ini tidak bisa lepas dari gaya kepemimpinan Jokowi yang mampu menyentuh hati masyarakat dengan turun langsung ke lapangan guna menyerap aspirasi masyarakat secara luas. Melejitnya popularitas Gubernur DKI Jakarta Jokowi ternyata mampu menggugah dan menjadi daya tarik warga, terutama dari kalangan miskin yang tinggal di kawasan kumuh. Jokowi akhirnya dikenal warga sebagai sosok yang merakyat, tak elitis, populis, fleksibel, dan mampu mendengarkan keluhan-keluhan semua golongan tanpa terkecuali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karisma (charisma) menjadi kekuatan utama Jokowi dalam meraih simpati dan dukungan bila dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya. Pengaruh karisma Jokowi dalam teori sosiologis--sebagaimana dijelaskan oleh Max Weber--lebih ditekankan pada kemampuan seorang tokoh atau pemimpin yang memiliki kekuatan luar biasa dan mistis. Pengaruh karisma sangat menekankan akan pentingnya kekuatan dan kepekaan dalam membaca fenomena sosial, sehingga ia bisa diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat.

Konsep karisma dalam teori sosiologis mengacu pada orang yang berwibawa karena mempunyai pengaruh luar biasa dan memberikan inspirasi bagi setiap orang untuk mengikuti apa yang menjadi pesan-pesan moralnya. Saya memahami karakteristik karisma muncul bersamaan dengan situasi lingkungan yang mempengaruhinya, yaitu adanya seseorang yang memiliki bakat yang luar biasa, sejumlah ide yang radikal untuk memecahkan krisis atau persoalan, adanya sejumlah pengikut yang percaya bahwa seseorang itu memiliki kemampuan yang bersifat transendental dan supranatural, serta adanya bukti yang berulang bahwa apa yang dilakukan itu mengalami kesuksesan.

Pesona karisma Jokowi dibandingkan dengan kandidat lain memang tampak lebih unggul. Pandangan sosiologis memperlihatkan bahwa kekuatan karisma sebagai sebuah konsep kepemimpinan memiliki karakter tersendiri untuk mempengaruhi pengikutnya agar terkesima oleh apa yang menjadi nilai penting dari visi dan misinya. Dan ciri pemimpin karismatik itu ada pada sosok Jokowi, yang bakal menjadi kandidat utama dalam pemilu presiden 2014. *

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.