Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Slogan

image-profil

image-gnews
Iklan

Muhidin M Dahlan,
kerani @warungarsip

Tiga puluh dua negara yang berlaga di Piala Dunia Brasil 2014 membawa serta 32 slogan yang mereka ciptakan. Slogan itu secara mencolok terpacak di kaca samping masing-masing bus tim. Ke mana pun bus besar itu membawa tim, ke situ pula slogan mengikuti.

Slogan-atau menurut definisi sederhana KBBI adalah kalimat singkat-mirip jimat yang terus dikepit dalam perjalanan meraih cita-cita tertinggi. Mungkin doa untuk sebuah harapan berakhir di Maracana.

Kata-kata slogan itu diramu sedemikian rupa untuk menggambarkan seperti apa sebuah hasrat yang terbayangkan menjadi kenyataan. Baca saja slogan tim Brasil, "Preparem-Sel O Hexa Esta Chegando!", yang yakin sekali mereka bakal merengkuh gelar juara untuk keenam kalinya. Atau slogan tim Swiss, yang seperti sudah memastikan mereka berada di puncak pagelaran: "End Station: 13 Juli 2014, Maracana!".

Mungkin slogan paling santai dan nyaris tanpa beban adalah tim Korea Selatan: "Enjoy it, Reds!". Bagi Korea Selatan, Piala Dunia mesti ditempatkan sebagai permainan yang mengalirkan kesenangan, dan bukan ketegangan, apalagi sengketa politik yang kerap muncul saat Argentina kontra Inggris.

Bandingkan dengan tiga negara yang mewakili Asia lainnya yang rata-rata datang untuk bertarung mengubah arus sejarah dan/atau memundaki harga diri. Slogan Jepang: "Samurai, The Time Has Come to Fight!". Sedangkan Australia: "Socceroos: Hopping Our Way Into History". Dan Iran: "Honour of Persia".

Slogan Korea Selatan itu seakan menyempal dari diktum klasik bahwa pagelaran kejuaraan reguler empat tahunan menjadi urusan bangsa, urusan negara. Setidaknya bagi Argentina, yang membentangkan slogan tegas: "No Samos Un Equipo, Somos un Pais (Bukan Sekadar Tim, Kami Adalah Negara)". Dan Honduras dengan slogan seperti sebuah sumpah: "Samos Un Pueblo, Un Nacion, Cinco Estellas De Corazon (Kami Satu Negara, Satu Bangsa, Lima Bintang di Hati)".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang menarik adalah hanya tiga negara yang meminjam amsal hewan untuk mewakili semangat mereka. Bosnia-Herzegovina, yang menjadi pendatang baru, menggambarkan dirinya serupa naga: "Zmajevi U Scru Zmajevi Na Terenul (Naga di Hati, Naga di Lapangan)". Kamerun menggambarkan diri mereka sebagai singa: "Un Lion Demeure Un Lion (Sekali Singa Tetap Singa)". Sementara itu, slogan Pantai Gading agak ganjil tapi sekaligus menandaskan keperkasaan. Mereka mengidentikkan diri dengan gajah: "Les Elephants a la Conquete du Bresil (Gajah-gajah Menyerang Brasil)".

Slogan adalah cara mengikat keinginan besar dan bersama dalam satu perasaan bahasa yang ringkas dan cergas. Tapi slogan juga menyimpan ambiguitasnya. Slogan adalah produk bahasa yang sangat rapuh. Kekuatannya bergantung pada kenyataan. Ketika slogan berbenturan vis a vis dengan kenyataan, slogan atau moto berubah makna menjadi cibiran sinis: sloganistis! Kata tanpa makna.

Slogan menjadi tuntunan bila diikuti tindakan-tindakan rasional dalam kenyataannya. Sebaliknya, slogan menjadi kata cemoohan jika tak memiliki rujukan dalam realitas. "Menolak Korupsi" adalah kata-kata kuat; namun menjadi sampah ketika kenyataan justru menunjukkan hal sebaliknya.

Karena itu, dalam urusan slogan, mungkin bisa meniru Prancis di Piala Dunia tahun ini yang mengusung moto sederhana: "Impossible N'Est Pas Francis (Tak Ada Kata Tidak Mungkin dalam Bahasa Prancis)". Slogan tim Prancis ini seperti memberi tahu, sepak bola pada akhirnya juga urusan bahasa, urusan literasi. Mungkin.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.