Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lawan Jadi Musuh

Oleh

image-gnews
Iklan
ADA musuh, ada lawan. Kedua kata itu berbeda. Hanya kita sering melupakannya. Marilah kita bermula pada kamus. Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta (diolah kembali oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) sepintas menyebut lawan sebagai sinonim musuh. Tapi tak seluruhnya. Kita misalnya tidak bisa mengatakan musuh kata", melainkan lawan kata". Kita juga misalnya tidak bisa mengatakan, "Siapakah musuhmu bercakap-cakap tadi?", melainkan "Siapakah lawanmu bercakap-cakap tadi?" Dengan kata lain: dalam pengertian lawan tidak ada antagonisme yang total. Kesebelasan Warna Agung tidaklah memusuhi kesebelasan Jayakarta, melainkan melawannya. Yang satu tak bermaksud menegasikan yang lain. Yang satu tidak hendak meniadakan yang lain. Bahkan dalam kata lawan bercakap-cakap yang tersirat adalah peneguhan perlunya kehadiran pihak yang lain. Tapi terkadang si-yang-lain cenderung diperlakukan dengan antagonisme yang total. Kita sering menyebut lawan sebagai musuh, dan kita tak menyadari implikasinya. Bagi agitasi, terutama dalam ideologi totaliter, kekaburan pengertian lawan dengan musuh memang lazim. Dan barangkali disengaja. Dalam perbendaharaan kata revolusi Kambodia yang dipimpin Pol Pot, misalnya, setiap sisa kekuatan Lon Nol adalah musuh, dan karena itu harus dibasmi. Maka di sana beribu-ribu orang pun dibunuh. Baru ketika Pol Pot begitu terdesak, hingga ia menyatakan mau bekerjasama dengan sisa-sisa rezim lama, ia memberikan arti lawan kepada apa yang semula ia nyatakan sebagai musuh. Dalam hubungan ini baik juga kita telaah, sejauh mana kekalutan telah terjadi di tempat lain. Benarkah misalnya pemerintahan Khomeini di Iran merupakan musuh Amerika Serikat? Para diplomat, seperti Cyrus Vance, cenderung mengatakan bukan. Mereka yang di Qom dan Teheran itu adalah lawau Amerika Serikat. Dengan demikian selalu terbuka kemungkinan untuk hubungan baik kembali. Tapi para diplomat, yang terlatih sabar, memang jarang laku di masa kampanye pemilu. Sebaliknya benarkah pemerintahan. Carter dan Amerika merupakan musuh Iran? Ayatullah Khomeini konon menyebut Amerika Serikat dan Carternya sebagai "setan"? yang tentu saja "memusuhi Islam" -- seperti jNga Ayatullah Khomeini menyebut Iraq "memusuhi Islam". Dan bila apa saja yang sedang adl lawan Iran dianggap "memusuhi klam' jelaslah antagonisme itu telah diikm total -- sama halnya bila setiap suara yang menentang pemerintah dianggap "anti-Pancasila". Artinya ada keharusan melenyapkan si-yang-lain. Setidaknya itulah seruan dalam revolusi -- yang memang sering berlebihan. Untunglah sejarah mengajarkan, bahwa apa yang dikatakan di masa panas tak harus terus menerus berlaku di masa sejuk. Contoh baik ialah yang terjadi di Zimbabwe. Tatkala Mugabe memimpin gerilya, pekik peperangan seakan hendak membetot orang-orang bule dari bumi Rhodesia. Tapi setelah kemenangan lewat pemilu ternyata Mugabe tidak menidakkan orang putih. Bahkan ia mempertahankan Letnan Jenderal Peter Walls, perwira kulit putih yang dulu memimpin pasukan keamanan mengejar-ngejar kaum gerilya. Kisah Zimbabwe tentu saja kisah indah yang jarang terjadi, tentang kebesaran manusia mengatasi kebencian untuk bisa berbaik kembali dengan siyang-lain. Kisah itu juga suatu cerita tentang perkembangan dialektis dari pengertian lawan dan musuh. Suatu ketika yang lawan bisa menjadi musuh tapi dalam hubungan permusuhan itu tetap ada hubungan perlawanan. Dan setelah lawan jadi musuh, musuh pun kembali jadi lawan -- lawan dalam pengertian seperti yang terdapat dalam bahasa kita: peneguhan, bukan peniadaan, kehadiran pihak yang lain itu. Karena itulah ada hubungan diplomatik. Karena itulah ada Olympiade. Karena itulah ada Parlemen. Karena itulah ada PBB. Tiap-tiap fungsi mungkin tak selamanya efektif. Tapi hidup bersama perlu jembatan-jembatan yang tak terbakar karena kita tak bisa hidup sendirian lagi.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.


Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

2 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.


Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.


Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

3 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Menjelang libur panjang Idul Fitri 1445 H, Pertamina telah menyiapkan sarana dan fasilitas tambahan yang meliputi 1.792 SPBU Siaga 24 Jam, 5.027 Agen LPG Siaga 24 Jam, 200 Mobil Tangki Stand By, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, dan 281 Pertamina Delivery Service. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.


Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

3 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

4 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

4 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

4 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah