Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramadan dan Oase Politik

image-profil

image-gnews
Iklan

Munawir Aziz,
Peneliti

Di tengah terik panas kontestasi politik menjelang Pilpres 2014, umat Islam Indonesia disuguhi oase bernama Ramadan. Bulan keberkahan bagi umat seluruh alam ini seakan menjadi penyegar di tengah deru kampanye dan pertarungan kepentingan antarkelompok. Ramadan menjadi bulan ujian, sekaligus sebagai ruang pembuktian. Di tengah oase Ramadan, warga Indonesia akan menyelenggarakan hajatan politik yang menentukan nasib bangsa, yakni pemilihan presiden 9 Juli mendatang.

Tentu saja, Ramadan kali ini sangat menarik karena menjadi kawah ujian bagi warga negeri ini, yang sedang berebut benar dan mengklaim tegar. Ramadan kali ini sejatinya bukan hanya milik warga muslim semata, tapi juga milik semua. Ujian-ujian kesabaran, ketabahan, dan prinsip menahan diri menjadi bagian utama untuk membentuk pribadi pilihan. Inilah saat yang tepat untuk membuktikan diri sebagai pribadi yang bermanfaat: berbagi pada sesama, menghentikan kampanye hitam, dan menyebarkan kebaikan.  

Bulan Ramadan memiliki banyak nama: syahrul qur'an (bulan Al-Quran diturunkan), syahrul rahmah (bulan pelimpahan rahmat), syahrul najah (bulan keberuntungan), syahrul juyud (bulan kedermawanan), syahrul shabri (bulan kesabaran), syahrul tilawah (bulan memperbanyak membaca Al-Quran), dan syahrul shiyam (bulan berpuasa). Nama-nama yang melekat pada Ramadan ini membuktikan pentingnya bulan ini bagi keseimbangan alam semesta. Kali ini, Ramadan juga bisa dimaknai sebagai syahrus siyasah (bulan politik). Terang saja, politik yang menjadi misi bersama adalah politik kebangsaan dan kerakyatan, bukan semata politik praktis yang memperjuangkan kepentingan pribadi ataupun kelompok.

Visi politik yang mengejawantahkan ide-ide kebaikan dan mendukung kepemimpinan yang kuat dan bermoral sedang dibutuhkan. Indonesia membutuhkan pemimpin yang amanah, tegas, dan mampu melindungi sekaligus menerjemahkan aspirasi rakyat dalam kebijakan pemerintahan. Negeri ini bukan sekadar membutuhkan politikus yang mengaku sebagai pemimpin, tapi juga menanti seorang pemimpin yang dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hari-hari menjelang pilpres kali ini, semakin sering terlempar kebencian, egoisme, dan klaim kebenaran sepihak. Kampanye yang dilakukan oleh tim sukses ataupun relawan sejatinya mencerminkan kepribadian politik yang sesungguhnya. Mereka yang menyebar kebaikan dan visi-misi kesejahteraan merefleksikan pola kepemimpinan yang bermartabat. Marwah politik pemimpin tidak saja ditentukan oleh tujuan politiknya, tapi juga strateginya. Jika yang ditunjukkan hanya kejelekan dan kekejian, yang melekat dalam inti kepemimpinan hanyalah egoisme dan nafsu kekuasaan.

Ramadan menjadi ruang refleksi bersama tentang bagaimana menahan diri dari nafsu-nafsu kekuasaan. Ramadan adalah momentum mengendapkan amarah, menjernihkan batin, dan mentransformasi kebaikan. Memaknai Ramadan sebagai gerbang menjemput kebaikan, menjadi krusial di tengah lautan fitnah dan kampanye hitam yang riuh menjelang pemilihan presiden. Ramadan adalah bulan berkah. Maka, selayaknya ia dihayati dengan sepenuh hati: dengan cara-cara yang baik untuk tujuan yang baik. *


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.